EXTRA PART #1

5.5K 154 1
                                    

hayoo ada yang kangen queen dan evan ga ni?, WKWKWK MAAFF YAAA MEMBUAT KALIAN MENUNGGU (●^o^●)

HAPPY READING!

"Mommmmm!" Pekik Aldis dari lantai 2 dengan keadaan kusut. Queen yang mendengar anaknya memanggilnya pun menjawab.

"Mommy dibawah sayang." Jawabnya lembut. Aldis turun lewat tangga lalu menghampiri Queen yang sedang memakaikan pakaian sekolah Raffael.

"Loh kamu ga siap - siap ke sekolah sayang?" Tanya Queen. Aldis langsung memeluk mommy nya dengan erat lalu menangis. Queen yang melihat Aldis menangis pun terkejut.

"Hey... kamu kenapa sayangg? Tell me." Aldis masih saja memeluk Queeb dengan erat dan menangis sekencang kencangnya. Mungkin, akibat tangis nya kuat sampai sampai Evan mendengarnya. Evan menghampiri ibuk dan anak itu sedangkan Raffael berusaha menghibur kakanya.

"Kenapa princess nya daddy? Hm?" Aldis masih diam tak ingin membuka suara sampai pada akhirnya Alvino yang berbicara, kembaran Aldis.

"Dia lagi galau mom, dad." Ucapnya.

"Hm? Galau kenapa?" Tanya Evan dengan nada dingin. Ia sangat tak menyukai jika anak gadisnya menangis terlebih lagi karena seirang pria.

"Jadi tuh dad Aldis punya gebetan, ternyata gebetannya cuma nge ghosting Aldis, si gebetannya ini udah punya pacar." Ujar Alvino jelas. Evan mengepalkan tangannya. Queen yang tahu Evan tersulut emosi pun menenangkan.

"Udah, jangan emosi kamu! Ini tuh masalah anak remaja, hal yang kayak gitu wajar. Untuk aldis, masa karna cowo kayak gitu kamu tangisin? Buang buang air mata aja. Makanya mommy larang kamu dalam hal percintaan karena itu tidak mudah, Aldis sih di bilangin ngeyel." Nasehat Queen pada Aldis yang masih setia menangis.

"Kalau masih nangis, mommy samperin tuh anak." Aldis sontak langsung diam. Ia mengusap matanya yang masih tersisa air mata. Evan mengambil alih Aldis dan memeluk nya.

"Daddy sama Mommy udah bilang ke Aldis kan, dunia percintaan itu tidak mudah. Betul apa yang di bilang mommy. Sekarang hapus air mata kamu, terus kamu cuek pada hal cinta cintaan jangan di anggap serius. Paham?" Aldis mengangguk.

"Udah sana siap siap kesekolah, buktiin kamu tuh baik baik aja." Ujar mommy nya. Aldis mengangguk dan berlari masuk kedalam kamar untuk bersiap siap.

"Al, daddy percayain ke kamu. Jangan sampai daddy liat Aldis nangis, juga kalau kamu ketemu sama anak yang bikin Aldis nangis sampein ke dia, 'lo udah bikin kesalahan yang besar.' Oke boy?" Alvino hanya diam. Evan yang geram pun mendumel saja.

"Udah sana pada makan, trus berangkat kesekolah." Ujar Queen pada semuanya.

•••
 
Alvino dan Aldis turun dari mobil, kini mereka menjadi pusat perhatian. Ya, Aldis dan Alvino di antar oleh papanya. Evan juga ikut turun. Aldis dan Alvino salam kepada Evan, setelah salam mereka langsung menuju kelas masing masing. Aldis berada di kelas 2 SMP begitu pula dengan Alvino.

Saat di koridor mereka tak ada yang berbicara, Sifat Queen dan Evan benar benar turun kepada anak kembar nya, akan tetapi tidak terlalu pada Aldis. Aldis bisa dibilang gadis yang lumayan ramah. Fyi, dengan orang yang ia kenal saja. Tak sengaja ada anak laki laki yang menghampiri mereka.

"Hai dis." Sapa anak itu. Aldis memandang anak ini dengan tatapan sendu. Anak itu, yang bikin dia patah hati.

"Ada apa?" Tanya Aldis dingin. Anak itu lalu menjawab.

"Kamu cantik dis." Puji anak itu. Hadeh masih kecil loh dek. Alvino memperhatikan keduanya.

"Udah tau." Jawab Aldis jutek. Ah, sepertinya Aldis sudah sadar. Alvino diam diam tersenyum kecil.

"Jutek banget kamu dis." Anak laki laki itu masih saja menggodanya. Aldis sudah tak minat, ia menarik Alvino untuk pergi.

"DIS, KOK AKU DITINGGALIN SIH?" Pekik anak laki laki itu, ia mengejar Alvino dan Aldis. Ia menahan tangan Aldis hal itu membuat mereka terkejut. Terlebih lagi Alvino, ia paling tak suka saudarinya disentuh sembarangan.

"Lepas." Hanya satu kata yang keluar dari mulut Alvino. Anak laki laki itu seolah olah tuli sedangkan Aldis berusaha untuk melepaskan tangan nya.

"Ih lepasss." Ucap Aldis, anak laki laki itu menggeleng. Kekeuh pada pendiriannya. Alvino yang marah pun melepaskan dengan paksa.

"Saya peringatkan jangan sentuh saudari saya." Lihat? Benar benar sifat orang tuanya.

"Yayaya, lagian kamu ngapain ikut campur vino? Kan ini urusan aku sama aldis."

"Aldis saudari saya."

"Udah cukup! Zero aku gamau lagi dekat dekat sama kamu, aku juga ga suka kamu bicara seperti itu pada Alvino." Aldis dan Alvino langsung meninggalkan Zero yang terdiam.

"Ngeselin banget sihh, ga tau malu tu orang." Dumel Aldis yang didengar Alvino.

"Dis, aku kasih tau ya. Kalau ada cowok yang dekatin diammin aja. Liat kan gimana? Kamu kembaran aku Aldis, kalau kamu sakit, aku juga ikutan sakit dan aku gamau itu. Terlebih lagi karna cowok. Inget dis, kalau daddy tau daddy pasti marah." Aldis mengangguk paham.

"Iya al, makasihh." Alvino hanya berdehem menanggapi. Mereka lanjut berjalan menuju kelas.

•••

HAI HAI BESTI! ADA YG KANGEN AKU GA NIH?

Mafia Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang