hutang

191 14 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu, Varen yang sibuk belajar dan bekerja jadi lebih banyak pikiran. Apalagi kelas 12 dipenuhi dengan ulangan-ulangan

Uang untuk makan bulan ini? Karena tak ada, ia memutuskan untuk menghutang pada pemilik kontrakannya. Ia meminta untuk diberi tangguh hingga bulan depan. Begitu pula SPP SMA nya

Awalnya ia dapat beasiswa ketika kelas 10, tapi murid-murid tidak mampu berdatangan hingga Varen yang statusnya masih memiliki ortu meski entah dimana, jadi tergeser. Beasiswanya dicabut

Apalagi dulu ia pernah membolos selama sebulan ketika kelas 10 karena kerja, beasiswa tak bisa dipertahankan

Nilai-nilainya juga tak selalu sangat tinggi. Ketika kelas 11 beasiswanya akhirnya dicabut

"Nggak bisa! Kamu itu ya, dah dikasih semurah-murahnya masih aja telat-telat bayarnya! Niat bayar gak sih?!" Ibu pemilik kontrakan mendelik marah

"Tolong Bu, kami bener-bener gak punya uang selain untuk makan bulan ini, kalau kami bayar sekarang kami gak bisa makan Bu, tolong ya Bu..nanti kalo ada uang kami bakal bayar meski misalnya cuma dikit-dikit" ucap Lila membantu abangnya bicara

"Terserah! Tapi ingat ya, ada bunganya kalo kalian hutang! Tiap pekan sejak kalian hutang kalian tambah 10 ribu! Dikit banget itu, saya kasihan sama kalian soalnya!!"

Ibu itu lalu meninggalkan kontrakan mereka. Varen hanya diam lalu masuk ke rumah. Lila mengikuti abangnya masuk

Lila bisa lihat jika Varen sedih. Bingung. Semua beban ada di pundaknya

"Abang fokus sama olim aja, kerja juga kayak biasanya aja. Jangan banyak pikiran bang, sakit nanti. Abang dah kecapekan terus" Lila duduk di dekat Varen

Varen menatap Lila dan tersenyum,"gak papa La. Kamu fokus sama belajarmu aja ya" Lila mengangguk

"Arya, Arka, Arsa mana La?"

"Main, kayak biasa"

Tiba-tiba Varen teringat tentang mainan yang Arsa inginkan. Ia jadi sedih lagi

Varen tak suka berhutang. Jika berhutang ia akan kepikiran

Varen bangkit untuk kerja lagi, ini sudah jam 7

__________

Nara sedang duduk di depan laptopnya, ia telah memantapkan keputusannya

"Gue bakal bantu Lo sebisa gue ren"

Nara lalu menyalakan laptopnya dan mengetik-ngetik sesuatu

__________

"ren? Dah istirahat. Lo gak papa?" Varen mengangkat kepalanya lalu membuka mata,"hem, makasih"

"Tadi guru sebenarnya nanya kenapa Lo tidur, gue bilang Lo sakit. Terus gue disuruh kalo dah selesai pelajaran bawa Lo ke UKS"

"Kenapa Lo gak bangunin gue? Gue gak sakit"

"Gak tega liat Lo kayak capek banget. Ke UKS?"

"Gak perlu. Lo ke kantin aja. Gue mau tidur lagi" Varen meletakkan kepalanya di balik kedua lengan kembali

Kenzi menghela napas lalu pergi ke kantin

__________

Tak terasa, olimpiade tinggal menunggu hari. Varen dan Nara menyiapkan dengan semaksimal mungkin

Ketika hari H, Varen tidak tidur. Ia terus saja sibuk membuka lembaran buku dan memastikan hafalannya

Waktu bergulir, Varen dan Nara akhirnya pulang setelah menyelesaikan soal-soal yang memusingkan itu

be optimistic, Varen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang