Varen tak enak mengajak Kenzi duduk bersamanya dan Nara di kantin, Kenzi sedang bersama teman-temannya
"Besok aja gimana? Traktir Kenzinya?" usul Nara
"Iya, kita berdua aja sekarang. Lo mau pesen apa?" tanya Varen
"Hmm..apa ya..gue aja yang kesana! Kan Lo yang nraktir, gue mau milih semau gue. Lo mau apa?"
"Nasi goreng. Sama es teh"
"Oke, siap komandan!" Nara meletakkan tangannya di dahi berpose seperti polisi. Varen tersenyum, cantik sekali Nara
Nara segera berjalan untuk memesan makanan, tak lama ia datang kembali dengan membawa 2 mangkuk, lalu berbalik untuk mengambil es
"Makasih ra"
"Apaan sih, ngapain makasih. Aku yang makasih dah ditraktir"
Varen tersenyum, baik hati sekali Nara. Ia jadi merasa nyaman
"Makasih juga ra, dah mau jadi pacar gue yang penuh kekurangan ini"
"Aku juga makasih, kamu dah mau pacaran sama aku" Nara tersenyum lebar, Varen tak tahan melihat itu, ia mencubit pipi Nara,"gemesin banget sih"
Nara langsung merona, ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya,"aku malu banget..gimana nih?"
"Gak usah malu, ayo makan, keburu bel"
____________
Varen tersenyum terus sejak dia jadian dengan Nara. Kenzi melihatnya jadi ngeri,"napa Lo senyum-senyum sendiri? Varen? Lo masih waras? Inget gak gue siapa?"
Varen menoleh,"gue dah jadian sama Nara" ucapnya agak pelan karena ini jam pelajaran
"HAH?!" Tanpa sadar Kenzi mengeraskan suaranya
"Kenzi? Kamu ngobrol?" tanya pak guru yang sedang mengajar dengan nada galak
"I-iya pak, hehe"
"Sama siapa?"
"Saya pak" Varen mengacungkan tangannya
"Oh, kalian berdua ini. Sekarang keliling lapangan 15 kali!"
"Oke pak" Varen langsung berdiri dari bangkunya, Kenzi jadi melongo melihatnya the power of bucin batin Kenzi
Kenzi lalu berdiri, berjalan keluar kelas mengikuti Varen
Setelah menyelesaikan hukuman, keduanya istirahat di pinggir lapangan sejenak
"Hah..hah.. gara-gara Lo kita dihukum ren"
"Lah, kok gue. Kan suara Lo yang keras"
"Kalo Lo gak senyum-senyum sendiri-"
"Iya maap, besok gue traktir Lo kayak janji gue. Tadi gue mau traktir tapi Lo dah sama temen-temen Lo yang lain"
"Oke! Gue tunggu traktiran Lo. Kuy kelas"
Varen mengangguk. Keduanya berjalan ke kelas
____________
"Abang kenapa senyum-senyum terus?" tanya Arya heran
"Nggak papa. Lanjutin belajarnya aja. Dah makan?" Arya mengangguk
Begitu pula ketika di toko buku. Padahal badan Varen masih sakit-sakit karena kecelakaan terakhir, tapi karena ia bahagia ia tak terlalu memikirkan rasa sakitnya
______________
"Segitu senengnya Lo. Gak luntur-luntur tu senyum. Mau sampe sebulan senyum terus?" ucap Kenzi. Tadi Varen telah mentraktirnya di kantin, Nara juga duduk bersama mereka tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
be optimistic, Varen!
AcakVaren Urdha Prawara. Semua orang menjauhinya karena ia terkenal yatim piatu dan miskin. meski ia tampan dan pintar, semua orang menutup mata darinya Varen, yang harus berjuang demi sesuap nasi untuknya dan adik-adiknya. Baginya tak apa, yang terpent...