Varen memasuki rumahnya, adik-adiknya telah terlelap. Tentu saja, ini jam 1 lebih
Varen mengambil air putih dan meminumnya, menenangkan diri setelah mengingat kenangan itu. Kepalanya sedikit sakit, tapi baginya tak apa
Karena ada beberapa tugas, Varen memilih mengerjakannya sekarang
___________
"Woy ren! Lo dah ngerjain tugas kan?" ucap Kenzi sambil duduk di bangkunya
Varen yang sedang tidur menelungkupkan wajah di balik kedua lengan, tak mendengar Kenzi
Weh, kalo dia lupa gimana njir. Bangunin gak ya?
Kenzi akhirnya membangunkan Varen,"ren? Lo dah ngerjain tugas?"
Varen yang terbangun memberi jempol dengan salah satu tangannya. Kenzi jadi lega melihatnya,"banyak lagi tugasnya. Untung Lo dah ngerjain"
Sebelum bel Kenzi memilih untuk main game di ponselnya
Saat bel, Varen mengangkat kepalanya dengan berat. Ia memijat keningnya yang nyeri, pusing, masih ngantuk sekali sebenarnya
"Lo sakitkah?" tanya Kenzi melihat itu
Varen menggeleng,"bayangin fisika di jam pertama bikin gue pusing, haha" Varen tertawa pelan
Kenzi tersenyum, lalu guru masuk dan memulai pelajaran
___________
"Sorry ren, gak sempet-sempet main ke rumah Lo. Lagi banyak tugas OSIS"
"Iya, Sans aja kali. Kapan Lo sempet aja"
Tiba-tiba ada pengumuman agar Varen, Nara, dan murid-murid yang ikut olimpiade sebelumnya untuk ke ruang guru
"Weh, Lo dipanggil tuh! Fix juara ini mah!" Kenzi berujar antusias
Varen hanya tersenyum,"semoga" Varen bangkit meninggalkan bangkunya,"gue duluan"
"Sip"
____________
Juara 2 di fisika dan mtk, cukup memuaskan karena Varen mengikuti 2 olimpiade sekaligus. Ia cukup senang karena hadiah uangnya bisa untuk membayar kontrakan. Ia lega, sedikit beban pikirannya hilang
Ia juga ingin mentraktir teman-temannya sesekali. Ketika bel istirahat berbunyi, Varen menoleh pada Kenzi,"kuy kantin" Varen ikut berdiri seperti beberapa murid yang berlari ke kantin
Kenzi senang, ini pasti karena Varen sedang punya uang. Akhirnya Varen sempat merasakan bahagia seperti remaja umumnya
"Oke, kuy" Kenzi berjalan mendului
Saat di depan kelas Nara, Varen tampak sedang mencari seseorang. Kenzi heran,"ngapain Lo?"
"Nara"
"Hah?"
Setelah melihat Nara berjalan tak jauh darinya, Varen segera menyusulnya,"ikut gue ke kantin"
Nara menoleh,"apa ren?"
"Ikut gue ke kantin"
Mata Nara berbinar-binar,"oke! Ayo! Gue duluan ya ges!" ucapnya sambil menatap teman-teman sebarengannya biasanya ke kantin, meski teman-temannya malah berbisik-bisik
"Kalian pesen apa?" tanya Varen yang masih berdiri, sementara Kenzi dan Nara sudah duduk di bangku kantin
"Apa ya? Buryam aja" ucap Kenzi
"Gue..emm..mi ayam aja" ucap Nara
Varen mengangguk,"tunggu disini" Varen melangkah ke barisan jualan makanan
KAMU SEDANG MEMBACA
be optimistic, Varen!
NezařaditelnéVaren Urdha Prawara. Semua orang menjauhinya karena ia terkenal yatim piatu dan miskin. meski ia tampan dan pintar, semua orang menutup mata darinya Varen, yang harus berjuang demi sesuap nasi untuknya dan adik-adiknya. Baginya tak apa, yang terpent...