ingatan

174 11 0
                                    

Varen sampai di tempat kerjanya masih dengan rasa sedih di hatinya. Tapi lalu ia berpikir, bisa jadi jika mereka bersama ayah bunda akan lebih buruk dari ini?

Varen menggelengkan kepalanya, tentu saja tidak. Adik-adiknya tentu bahagia, bagi Varen itu saja cukup, meski ia akan dipukuli ayah bundanya

Varen akan bahagia jika adik-adiknya bahagia

Waktu Varen kerja jadi ia habiskan untuk mengingat masa lalunya

Flashback on

"Bu, aku pengen banget ketemu bunda.." ucap Varen ketika berumur 5 tahun, bahkan Varen sekarang sampai terbaring sakit karena memikirkan itu

Bu panti itu kebingungan,"iya, nanti ibu cari ya..kamu sembuh dulu ya, sekarang makan dan minum obatnya ya.."

"Tapi beneran ibu pernah ketemu kan kayaknya?"

"Iya, nanti ibu cari ya.."

"Tapi kalo ngerepotin gak usah aja Bu, beneran.."

"Gak kok, saya gak repot..nanti kalau sempat saya cari ya"

"Gak perlu cepet-cepet juga gak papa kok Bu..gak papa. Bu, aku mau tidur ya, ngantuk" ucap Varen sambil menutup matanya

"Lho, kamu belum makan, makan sama minum obat dulu ya anak pintar.."

"Gak mau Bu, nanti muntah lagi, mau tidur aja ya" Varen tak membuka matanya

"Ya udah, banyak-banyak istirahat ya biar cepet sembuh..ibu tinggal dulu"

Varen mengangguk, Bu panti itu meninggalkan Varen di tempat tidurnya

2 tahun kemudian..

"Varen! Ibu sepertinya sudah menemukan ibumu!!" ucap Bu panti bahagia. Varen sangat bahagia mendengarnya,"beneran Bu?"

"Iya! Tadi saya dah datengin, katanya kamu boleh tinggal sama dia. Kamu siap-siap ya, bawa barang-barangmu, tapi kamu mau tinggal sama bundamu atau disini?"

"Kalau bisa sama bunda, sama bunda aja!" ucap Varen semangat, membayangkannya saja sangat menyenangkan

"Ya udah, siap-siap ya, 1 jam lagi datang ke ruangan ibu, nanti kita kesana"

"Oke bu, makasih banyak ya..nanti kalo aku sukses aku bakal nyari ibu!" ucap Varen dengan tersenyum lebar

Ibu panti itu tertawa lalu mengusap kepala Varen,"bisa aja kamu. Beneran lho, ibu tunggu"

Varen mengangguk lalu mulai bersiap-siap. Bu panti pergi ke ruangannya

Setelah Varen selesai siap-siap, ia lalu mengajak ibu panti itu pergi

Mereka tiba di sebuah rumah yang tidak besar dan tidak juga mewah," assalamu'alaikum"

Beberapa pintu diketuk tapi tak dibuka. Varen dan Bu panti tetap sabar mengetuk dan menunggu. Tak lama pintu itu terbuka,"siapa sih?"

Varen terkejut sekaligus bahagia melihat seorang perempuan muda yang cantik, wajahnya mirip dengan Varen. Pasti ibunya. Varen langsung sumringah,"Bu, ini aku Varen" tapi ibunya tak menanggapinya

Perempuan itu, Mila, melihat Bu panti seperti sudah bertemu sebelumnya, melihatnya dengan jengah,"dia?"

Bu panti itu mengangguk sambil tersenyum,"saya pamit ya, assalamu'alaikum"

"Bu, salim dulu. Makasih banyak ya Bu, aku bahagia banget" ucap Varen sambil menyalimi tangan Bu panti. Bu panti tersenyum lalu meninggalkan rumah itu dan memasuki mobilnya

Setelah Bu panti itu pergi, Mila langsung menutup pintu. Varen kaget,"lho Bu? Aku belum masuk..Bu? Bunda? Bunda kan ya? Atau tante?" Varen jadi ragu siapa tadi

be optimistic, Varen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang