Perjodohan lintas generasi

Bab 31

Makan malam yg tadinya santai berubah dalam seketika. Suasana menjadi begitu serius saat mark beberapa kali menolak,dan tak mengerti dengan orang tuanya. Bukan karna ia harus menikahi heachan tp karna dirinya bahkan tak yakin jika heachan akan menerima perjodohan ini seperti yg mereka harapkan. Mark memang menyukai heachan,tp apakah hubungan itu akan berlangsung baik-baik saja nantinya jika sebelah pihak bahkan terpaksa menerimanya?

Bukan perkara mudah baginya hidup dengan seseorang yg mungkin tak dapat menerima cintanya apa lagi dirinya. Mark menyadari jika selama ini dia dan heachan bahkan tak pernah sekalipun berbincang layaknya teman atau keluarga seperti lainnya. Mark hanya mampu menatapnya dari jauh dan menyimpan perasaannya dalam diam selama ini.

"Mark,kamu kan anak pertama. Sudah sepantasnya jika kamu duluan yg menikah. Kamu yg akan mengendalikan perusahaan setelah daddy mundur,dan heachan akan menjadi pendamping yg pas untukmu." Jaehyunpun berusaha meyakinkan anak bungsunya.

"Bagaimana daddy bisa tau jika dia yg pas untuk mark? Apa alasan daddy seyakin itu jika dia akan menerima perjodohan ini? Apa kalian akan memaksanya?" Ujar mark kemudian pergi meninggalkan mereka.

"Mark..mark." Panggil Taeyong mencoba mengejarnya namun ditahan oleh suaminya.

"Beri dia waktu berpikir,dia sudah dewasa dia akan paham dengan apa yg kita maksud berlahan." Ujar Jaehyun kemudian.

Jeno masih bersama mereka diruang makan,seketika nafsu makannya hilang begitu saja. Pikirannya trus memikirkan heachan,apakah dirinya tau tentang perjodohan ini dan menerimanya? Batinnya terus bergelut dalam sana. Jeno pun pergi kekamarnya,badan lelahnya ia baringkan diatas kasur.

Terlalu lama menangis membuat heachan jatuh tertidur dikamar grandmanya. Wajah sembabnya dibelai berlahan oleh sang nenek.
"Maafkan grandma ya sayang,jika bukan karna kebodohan grandma waktu itu,kamu tak akan se sedih ini." Ujarnya sembari menyelimuti tubuh cucunya.

Libur akhir semester sudah berakhir,aktifitasnya sebagai pelajar harus dijalaninya kembali. Heachan menata peralatan sekolah kedalam tasnya seperti malam-malam sebelumnya.Semenjak masalah perjodohan itu muncul ,heachan bahkan tak seriang dulu. Dirinya menjadi pendiam dan lebih banyak menghabiskan waktunya dikamar. Sebagai orang tua Johnny dan Ten pun sedih melihat putrinya seperti itu,namun janji adalah janji yg mau tak mau kita harus menepatinya sebagai penerus keluarga tersebut.Heachan dan Mark pun mulai mengerti tentang perjodohan ini setelah mendengar cerita grandmanya beberapa hari yg lalu.

#flashback

Heachan terbangun karna badannya terasa begitu sakit,diedarkan pandangannya sekilas kemudian tersadar jika ia tertidur dikamar grandmanya. Namun pemilik kamar tersebut bahkan tak dilihatnya sedangkan jam menunjukan pukul 3 dini hari. Heachan pun turun dr ranjang dan mencarinya,takut sesuatu terjadi padanya. Dia berjalan menuju kamar mandi namun tak ada siapa-siapa disana. Heachan memanggil-manggil neneknya juga tak ada jawaban.

Heachan pun keluar mencarinya di setiap ruangan yg gelap karna masih tengah malam. Heachan menyalakan lampu disetiap ruang yg dilaluinya,namun tak menemukan neneknya. Terdengar sayup-sayup suara tangisan dalam sebuah ruangan. Heachan pun memanggil neneknya setelah berhasil membuka pintu ruang tersebut.

Dilihatnya sang nenek yg menangis memegangi sebuah bingkai foto disofa dalam ruangan. Heachan kemudian mendekatinya dan memeluknya. Neneknya pun segera menghapus airmatanya cepat.
"Grandma,heachan cari dari tadi." Ucapnya pelan
"Kenapa kau bangun? Ini masih malam. Kembali tidurlah." Ujarnya kemudian membelai rambutnya panjang cucunya itu.

"Grandma kenapa menangis? Apa ada yg sakit?" Tanyanya
"Tidak sayang,grandma hanya tak bisa tidur. Kembalilah kekamar mu lalu istirahat lah." Ujarnya namun heachan malah menatap lekat wajah neneknya.
"Grandma,apa kau merindukan grandpa?"setelah melihat potret sang kakek .
"Tentu,grandma merindukannya."balasnya sembari mengelus potretnya.