Bab 35-2

179 9 0
                                    


Setelah menunggu beberapa lama,dokter pun keluar dan menghampiri mereka. Dokter mengatakan jika shock yg dialami grandpa mereka mengakibatkan beberapa organ tidak bisa bekerja dengan maksimal. Keadaan grandpa memang sering drop sejak beberapa bulan lalu. Kadar gula dan tensi darah yg tiba-tiba melonjak naik juga menjadi salah satu penyebab dirinya sering jatuh pingsan. Dokter mengatakan jika grandpa harus mendapat perawatan khusus dan intensive hingga mereka harus memindahkannya keruang khusus rumah sakit tersebut.

Komplikasi penyakit yg diderita grandpa mulai memburuk diusinya yg memang sudah menua dan kondisi badan yg tidak stabil. Raut kesedihan terlihat jelas diwajah capek mereka,Jaehyun bahkan mengabaikan dirinya yg sedang tak enak badan untuk menemani ayahnya dirumah sakit. Mereka terus menunggu diluar ruangan,karna dokter tak mengijinkan siapapun untuk masuk kedalam untuk sementara waktu.

Heachan dan Ten berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan khawatir. Dalam hatinya terus berdoa untuk kesembuhan grandpanya itu. Taeyong segera memeluk Ten saat melihat dirinya datang. Airmatanya tumpah,kekhawatirannya kini mencapai puncaknya. Heachan duduk disamping grandma dan mengelus lembut tangannya. Matanya terus saja menatap Mark yg berdiri dipojokan terlihat begitu terpukul. Sedangkan jeno duduk dikurai seberang bersama Johnny.

Beberapa suster berlarian masuk menuju ruang dimana grandpa dirawat membuat Johnny dan yg lain terlihat semakin panik dan bingung. Beberapa obat tampak dibawa mereka memasuki ruangan dengan wajah panik mereka. Dokter dari bagian penyakit dalam pun terlihat berjalan memasuki ruangan. Keadaan makin membuat mereka resah,Taeyong menangis dipelukan Ten sejak tadi.
Dokter mengatakan jika kondisi grandpa dalam masa kritis,terjadi beberapa kali kejang yg membuat sistem saraf tubuhnya tiba2 melemah.

Hari berubah gelap,jam menujukan pukul 08:00 malam,dimana satu persatu dari mereka bergantian menjaga dan menunggu didepan ruang ICU. Heachan yg masih memakai seragam pun nampak duduk diam disana dengan wajah yg terlihat sedih. Ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu yg lebih buruk terjadi pada grandpa. Heachan tau jika grandpa jatuh pingsan saat mendengar pengakuan jika jeno mencintainya.

"Sayang,sudah malam. Heachan pulang dulu yah. Besok ada ujian." Ujar Ten menyuruhnya pulang terlebih dulu.

"Jangan skip makan dan minum obatnya yah." Ujar Taeyong memeluknya erat. Heachan menganggukkan kepalanya dan membalas pelukannya." Mark antar heachan pulang yah. Sekalian kamu juga istirahat."

"Emh. Kabari mark jika ada apa-apa." Ujarnya sembari menenteng tas hitam miliknya. Jeno terlihat sudah meninggalkan rumah sakit sejam yg lalu karna dirinya ada kelas malam hari ini.

Setelah berpamitan dengan mereka,heachan dan mark pun pergi menuju basement rumah sakit dimana mobil mark terparkir disana. Heachan duduk kemudian memasang seatbeltnya pelan. Mark melaju mobilnya pelan karna jalanan kota Seoul yg padat dan diguyur hujan malam ini.

"Apa kau punya waktu?" Ujar mark memecahkan keheningan diantara mereka.

"Emh,ada apa?"

"Aku ingin bicara." Balas mark menatap wajah heachan sekilas. Kemudian melaju mobilnya menuju  bantaran sungai Han yg nampak sepi karna hari hujan dan sudah malam. Mark berhenti dibawah sebuah jembatan disana,dan memarkirkan mobilnya persis menghadap arah taman yg terlihat temaram dengan jarak pandang yg pendek.

"Heachan-ah. Apa kau juga mencintai jeno?" Ucapnya membuat heachan kaget dan jantungnya berdebar begitu cepatnya.

"Apa maksudnya ka?" Tak terasa kalimat itu keluar tanpa menunggu lama. Raut wajahnya yg tak bisa bohong jika heachan terlihat begitu kaget sekarang.

"Jeno,mengakui semuanya didepan keluarga kau sudah mendengarnya bukan? Dia..dia mengatakan jika ia mencintaimu." Ucapnya menatap lekat wajah heachan."apa kau juga mencintainya?"

Perjodohan lintas generasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang