Bab 36

239 10 0
                                    


Mark meregangkan badannya merasa terganggu oleh bayangan silau dimatanya. Badannya yg terasa sakit dan matanya yg enggan membuka membuatnya jatuh tertidur kembali walaupun dirinya tak sepenuhnya terlelap. Heachan memasuki kamarnya pelan,takut mark terbangun karnanya. Dibukanya pelan lemari kamar namun tak disangkanya bunyi gesekan lemari membuat mark terbangun.

Heachan terdiam didepan lemari menggerutu dalam hati tanpa memperhatikan mark yg tengah bangun dr ranjangnya. Heachan masih terdiam dengan pencahayaan kamar yg remang-remang lantaran korden kamar yg belum dibukanya membuat heachan menarik nafasnya panjang.

 Heachan masih terdiam dengan pencahayaan kamar yg remang-remang lantaran korden kamar yg belum dibukanya membuat heachan menarik nafasnya panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Argh"

Kalimat pertama yg terucap dr bibir Mark sembari menyadarkan dirinya pelan. Kepalanya terasa sedikit pusing,Mark menatap remang sekeliling dan mengingat-ingat jika sekarang dirinya bukan dikamarnya apalagi diapartemennya. Sepintas mark merasa ada sebuah bayangan didepannya walaupun ia sendiri tak begitu yakin.

"Heachan"
"Argh...tidak mungkin."
"Sadarlah mark sadar" ujarnya sembari menepuk nepuk wajahnya gemas. Matanya tertuju pada bayangan yg bergerak didepannya lagi dan sontak matanya membulat menyadari wanita itu benar nyata.

"Karna ka mark sudah bangun,heachan buka kordennya biar terang." Ujar heachan canggung kemudian membuka setiap sisi korden jendela kamarnya.

"Heachan. Ini..ini kamar siapa?" Ujar mark berjalan gontai mendekatinya dan memperhatikan sekelilingnya.

"Kamar heachan. Ka mark mabuk semalam,ka Hendery yg bawa ka mark kesini."

"Lalu kamu tidur dimana jika aku dikamarmu?"ujar mark yg belum sepenuhnya sadar.

"Heachan tidur dikamar mommy,mommy ada divilla semalam." Jawabnya kemudian bergerak keluar namun belum sampai ia memegang kenop pintu mark memanggilnya.

"Heachan"
"Maaf..aku minta maaf."ujarnya membuat heachan diam berdiri membelakanginya.

"Untuk apa?" Balasnya membalikan badannya menghadap mark. Matanya saling menatap namun keduanya sama-sama terdiam. Tp tiba-tiba Suara perut mark menyadarkan keduanya.

"Turunlah,bibi shin sudah kembali. Heachan akan minta bibi buatkan sarapan dan juga sup untuk meredakan hangover." Ucapnya kemudian berbalik keluar.

Beberapa jam berlalu heachan masih bermain dengan kelinci-kelincinya dihalaman belakang rumah. Mark memperhatikannya dari jauh,bibirnya tersenyum mengawasi gerak geriknya dari ruang tengah.Weekend yg biasanya ramai kini mendadak sepi hanya ada mereka dan bibi shin yg tengah sibuk menyiapkan masakan, namun pemandangan ini menjadi hal special untuk mark sekarang.Handphone heachan tiba-tiba bergetar dalam saku celananya.

"Hallo renjun-ah."

"Heachan,kau baik-baik saja? Maaf aku tak bisa menghadiri pemakaman grandpa kemarin. Aku turut berduka untuk semua keluarga."

Perjodohan lintas generasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang