Bab 44

223 9 2
                                    


  Mark yg merasa jika heachan terus menghindarinya sejak perdebatan seminggu lalu pun masih tak tenang dibuatnya. Pesan text dan panggilan telpon yg sering tak dijawabnya membuat mark berfikir jika heachan benar-benar benci padanya. Ia pun menghubungi kakak laki-laki heachan untuk sekedar mencurahkan semua unek-unek dirinya.

"Whatsup bro." Sapa Hendery mengawali dengan gaya swag ala-ala.

"Kau belum tidur?" Tanya mark basa basi.
"Kau tak ingat jam berapa sekarang disini?." Ujarnya dengan tawa renyah seperti biasanya.

"Oh god,aku lupa. Bagaimana kabarmu?."

"Aku baik-baik saja,kau bagaimana?."
"Yeah..Aku juga baik-baik saja."jawab mark tak yakin dirinya baik-baik saja sekarang.

"Ada apa? Apa kau baik-baik saja?." Ujar Hendery setelah mendengar gaya bicara mark yg terdengar berbeda.

"Arghhhh...Tentu saja tidak,dia marah denganku. Aku melakukan kesalahan."jawabnya frustasi.

"Siapa? Heachanie?." Tebaknya sembarang.

"Emh...aku rasa dia salah paham denganku. Aku tau waktuku untuknya semakin berkurang,itu karna tugas kuliah ku yg lumayan banyak akhir-akhir ini. Ditambah ada sedikit masalah yg terjadi dengan chenle jadi mau tak mau aku juga harus membantu dan menemaninya menyelesaikan masalahnya." Jelasnya.

"Chenle baik-baik saja sekarang? Heachan bilang jika dia sakit dan harus masuk rumah sakit minggu lalu." Ujarnya.

"Heachan mengatakan semua padamu? Chenle baik-baik saja sekarang."
"Belakangan ini memang aku sibuk,aku bahkan tidak sempat menghubunginya beberapa hari karna kegiatanku lumayan padat. Dia bilang aku mengabaikan dirinya sekarang. Lalu tak sengaja aku sedikit membentaknya waktu itu.Aku bilang jangan egois,karna jujur aku stress dengan keadaan ini." Lanjut mark menceritakan awal pertengkaran nya dengan heachan.

"Dia menghubungiku beberapa hari yg lalu,dia mengatakan jika kau sangat sibuk dan melupakan dirinya.Aku tau dia hanya merindukanmu,tp aku pun tak bisa membenarkan sikap kalian masing-masing. Berkurangnya komunikasi memang akan merubah keadaan apalagi kalian tinggal berjauhan. Kau tau itu bukan?"

"Aku tau aku salah,akupun terlalu egois tidak memikirkan posisinya. Aku tak seharusnya bicara dengan keras padanya."

"Dan mungkin saja dia cemburu karna kamu terlalu dekat dengan wanita lain." Ujar Hendery tertawa.

"Cemburu? Jadi dia cemburu dengan chenle? Wah.. benar-benar,aku bahkan mengatakan padanya bukan sekali tapi ribuan kali jika aku tak memiliki hubungan apapun dengannya." Jawab mark tak menyangka dengan ucapan Hendery.

"Siapapun akan cemburu jika lelakinya terlalu dekat dengan wanita lain. Maka hati-hati lah." Ledek Hendery kemudian.

"Baiklah,aku akan coba bicara dengannya nanti. Terima kasih banyak Der. Aku benar tak tau lagi cara membujuknya supaya tak marah lagi."ucapnya sebelum keduanya mengakhiri panggilan tersebut.

    Disisi lain Shohei ditemani asisten pribadinya menunggu dengan cemas didepan ruang ICU,karna keadaan neneknya yg kritis. Dokter memberitahu hasil pemeriksaan yg menyatakan jika sang nenek mengalami masalah dengan jantungnya yg ia sendiri bahkan tak tau,untung saja segera membawanya kerumah sakit kalau tidak mungkin saja nyawanya tak tertolong. Ntah apa yg terjadi hari itu,Shohei bener-benar sangat marah.

"Periksa semua cctv yg ada disana sekarang. Cek  semua tamu yg hadir dan gadis itu,cari tau semua tentang dia." Titahnya kepada seseorang melalui telpon kemudian mematikan kasar panggilan itu.

"Aku tak akan memaafkan siapapun yg mencoba mencelakakan nenek,akan aku menghukumnya dengan tanganku sendiri." Ujarnya kepada sang asisten.

    Shohei menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan,air matanya jatuh saat memikirkan keadaan orang paling berharga dihidupnya. Ia benar-benar takut sekarang,ia tidak siap jika harus kehilangannya. Kenangan pahit masa kecilnya membuat Shohei menjadi pribadi yg dingin dan tempramen kepada siapapun. Namun neneknya lah orang yg mampu mengubah dan membantunya mengendalikan diri hingga ia bisa tumbuh seperti sekarang.

Perjodohan lintas generasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang