Bab 41

214 8 0
                                    


Sepekan setelah makan malam bersama keluarga dan membicarakan hubungannya dengan Heachan, besok adalah hari yg mengharuskan dirinya berpisah jarak dan waktu dengan mereka semua. Ia meminta heachan datang untuk membantunya mengemas beberapa barang di apartemennya . Hari menjelang malam heachan pun datang setelah ia menyelesaikan kelasnya hari ini. Heachan juga membawa beberapa makanan untuk dinner mereka.

"Beib" panggil mark padanya berjalan menuju dapur dimana heachan sedang menempatkan makanan kedalam piring.

"Emh" jawabnya dengan mata yg fokus kepada makanan yg dipegangnya.Mark datang dan memeluknya dari belakang."ada apa?" Ucap heachan kaget.

"Aku merindukanmu." Jawab mark lirih kemudian menciumi pundak heachan yg terbuka."malam ini tidur disini yah" pintanya kemudian.

"Hah...ngga ngga. Ka mark harus cukup istirahat untuk penerbangan besok. Lagi pula heachan ada beberapa tugas yg harus dikerjakan"tolaknya sembari menata makanan diatas meja.

"Aku hanya ingin menghabiskan malam ini denganmu. Boleh yah.."rengeknya membuntuti kemanapun langkah heachan pergi.

Heachan sengaja mengabaikan permintaannya,membuat mark menjadi sedikit pundung.Makan malam yg biasanya diselingi obrolan,kini kembali seperti dulu hanya ada suara garpu dan sendok yg bertautan. Heachan meliriknya sesekali dengan tatapan bingung padanya. Belakangan ini mark terasa begitu manja padanya,mungkin karna dirinya akan berpisah lumayan lama.

"Apa semua sudah kamu masukan kedalam koper ka?"tanya heachan memulai pembicaraan.

"Sudah,tp ada beberapa pakaian tambahan yg belum aku masukan." Jawabnya sembari bermain video game.

"Ya udah heachan bantuin,ayo." Ujarnya kepada mark tengah asik dengan game nya,heachan memutuskan melakukannya sendiri.

Kamar yg berantakan membuat heachan seketika stress melihatnya,beberapa pakaian berserakan diatas ranjang dan lantai kamar. Heachan pun membereskan satu persatu baju kekasihnya dan
melipatnya rapi. Mark yg menyadari heachan tak berada disampinya kemudian menuju kamar mencarinya. Mark pun membantunya menata pakaian dalam koper dan mengemas beberapa barang untuk ia masukan dalam tas hitam miliknya.

Tanpa terasa malam makin gelap,heachan baru saja selesai membersihkan diri. Ia pun menggunakan baju milik mark yg overzise dibadannya . Semerbak aroma jasmine menyeruak di dalam kamar tersebut. Mark pun sudah kembali setelah pergi membuang tumpukan sampah dalam rumahnya. Melihat heachan yg sudah wangi ia pun langsung membersihkan dirinya sebelum menyusulnya pergi tidur. Heachan menyalakan alarm dalam ponselnya supaya besok dirinya tidak bangun terlambat. Baru saja dirinya memejamkan mata,sebuah tangan melingkar dipinggangnya.

"Ka" ucapnya mengendus wangi masculin dari tubuh mark yg duduk disamping tubuhnya.

"Heachan-ah." Panggilnya tepat ditelinga heachan membuatnya menggelenjing geli. Heachan membalikan badannya menghadap mark.

"Ada apa?"ucapnya kemudian bangkit dari ranjang duduk.Mark mengeluarkan sebuah kotak berwarna abu-abu dari dalam laci dan memberikan itu padanya.

"Apa ini ka?"tanya heachan setelah menerima kotak ditangannya.

"Untukmu" ujarnya. kemudian heachan membukanya pelan dan mendapati sebuah cincin dengan manisnya bertengger didalam kotak. Heachan menatap tak percaya,mark pun mengambil cincin itu dan memasangkannya dijari manis heachan.

"Ini sengaja aku pesan khusus untukmu,dan didalam sini terukir nama kita.Aku memang tidak seromantis pria lain diluar sana,tp tulusnya perasaanku padamu akan aku jaga sampai kita bisa bersama lagi sampai nanti."ujarnya mengelus tangan heachan lembut.

"Terimakasih banyak,heachan akan terus menunggumu sampai kau kembali lagi kesini ka." Balasnya memeluk tubuh mark erat.

Taeyong dan suaminya bersiap-siap untuk mengantar anak sulungnya pergi ke bandara,jeno pun bergegas turun setelah sang mommy berteriak memanggilnya. Jano menawarkan diri untuk mengemudikan mobil mereka hari ini.Heachan selesai mengganti pakaiannya kemudian memanaskan segelas susu untuknya dan mark sarapan. Koper hitam besar dengan tas punggung Mark sudah siap didepan pintu,mereka pun segera turun ke lobby setelah Taeyong menelpon beberapa menit yg lalu.

Perjodohan lintas generasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang