Eps 09 : Butterfly Hug

286 49 2
                                    

Dipublikasikan pada 30 Juli 2022
Direvisi pada 20 Oktober 2022

"Bertahan dalam macamnya alur hidup, sampai bisa tiba bertemu cahaya"
-Usik, Feby Putri

『✎﹏ 』

KEADAAN kelas yang awalnya ramai tiba-tiba menjadi hening saat seseorang mengetuk pintu. Saling memandang satu sama lain, beberapa murid menoleh ke Jayendra yang tengah mengerjakan tugas. Ketua kelas itu hanya menoleh sekilas lalu kembali melanjutkan kegiatannya.

"Ada yang ngetuk pintu itu ya dibuka, bukan noleh ke gue aja," sindir Jayendra seraya menulis deretan angka di buku tulis.

"Wah tidak peka dia, yeoreobun," balas Yola sambil menunjuk ketua kelas.

"Jangan bilang buka pintu juga termasuk tugas ketua. Nggak ah, lagi sibuk gue," tolak Jayendra.

"Masuk!" perintah Jihan namun tak ada balasan apa pun dari balik pintu.

Dia tebak, pasti anak-anak OSIS yang suka sekali iseng mengetuk pintu. Berhubung ruang OSIS tepat ada di sebelah Lab fisika, pasti itu alasan kenapa mereka suka mengganggu kelasnya.

"Jangan-jangan guru," tebak Lakshmi masih setia menatap pintu.

Cklek!

"Harsha keselek meteor!"

"Selamat pagi semua."

"Joh, kowe garai aku ndredeg ae, Han. (Duh, kamu bikin aku deg-degan aja, Han)" ucap Jian sambil mengusap dada dan refleks mengeluarkan logat Jawanya.

"Iyain aja, meskipun nggak ngerti ini orang ngomong apaan," celetuk Yasha seraya menopang dagu.

Seorang Guru membuka pintu kelas sembari tersenyum ke arah mereka, sedangkan empat belas murid itu hanya terdiam karena belum pernah melihat guru yang satu ini. Seperti anak-anak TK yang memberikan sebuah respon polos ketika bertemu guru mereka.

"Guru cabang mana lagi ini? Banyak banget guru pengganti," gumam Harsha sembari menopang dagu dengan tangan kanannya.

Mila menoleh ke belakang. "Kelas kita, kan, istimewa, Sha. Seminggu ganti guru tujuh kali," lirihnya membuat dia dan tiga anak laki-laki di belakangnya itu tertawa diam-diam.

"Kok nggak dijawab salam Ibu?"

"Selamat pagi juga, Bu ...."

Guru baru itu berdiri dan mulai memperkenalkan diri di depan mereka. "Oke, sebelum melanjutkan pelajaran, kita perkenalan diri dulu ya. Saya Bu Sera, saya yang akan menggantikan Pak Doni mengajar Sejarah Peminatan."

"Kita mulai perkenalan dari sini ya." Bu Sera menunjuk ke arah Jihan yang duduknya ada di paling pojok depan, "Nama panggilan, kampus impian dan jurusannya."

Jihan berdiri dari tempat duduknya untuk memperkenalkan diri, "Nama saya Jihan, kampus impiannya ke ...."

Jihan diam sejenak sambil berpikir. "Ke mana ajalah, Bu yang penting diterima di PTN. Jurusannya Pendidikan Ekonomi."

Jihan kembali duduk dan sesi perkenalan dilanjutkan oleh Hira, "Nama saya Hira, kampus impiannya belum tahu, jurusannya belum tahu."

Bu Sera mengerutkan alisnya, "Lho, kok bisa belum tahu? Hobi kamu apa?"

"Anu Bu, hobi saya rebahan hehehe ...." Jawab Hira cengengesan.

Bu Sera tertawa kecil. "Waduh, kamu butuh konsultasi ke BK ini. Harus tahu lho ya kelebihanmu di mana, biar nanti nggak salah ambil jurusan waktu kuliah nanti. Oke lanjut." Tambahnya lalu menunjuk Yola untuk melanjutkan perkenalan.

✔️ Pelosopi '04 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang