[12]FAIZ AL-HAFIDZH

25.5K 1.2K 13
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

[ ayok sholawat dulu sebelum mulai membaca 😊]

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

[ Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad ]

"tidak ada pergerakan maka tidak akan ada perubahan, maka bergeraklah jika ingin ada perubahan"

Hari ini adalah hari terakhir Adiba melaksanakan ujian kelulusannyaPagi-pagi sekali Adiba sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan saat ini Adiba tengah berkutat dengan peralatan dapur, mengingat Umi Naila dan juga Abi Ammar yang masih berada di l...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini adalah hari terakhir Adiba melaksanakan ujian kelulusannya
Pagi-pagi sekali Adiba sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan saat ini Adiba tengah berkutat dengan peralatan dapur, mengingat Umi Naila dan juga Abi Ammar yang masih berada di luar kota membuat Adiba harus turun ke dapur membuat sarapan untuk dirinya, Faiz
Sedangkan Haikal ia semalam tidur di apartemennya

Menu hari ini hanya nasi goreng
Sekitar 30 menit berperang dengan peralatan dapur akhirnya Adiba bisa menyelesaikan masakannya
Kemudian ia menata nasi goreng tersebut di atas meja makan, baru setelahnya Adiba melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang ada di lantai dua guna memanggil Faiz untuk sarapan bersama

Ceklek...
Terlihat di sana Faiz yang sudah rapi dengan pakaian, dengan celana training berwarna hitam dan juga sweeter berwarna coksu

Mendengar suara pintu yang di buka Faiz mengalihkan tatapan yang semula menatap pantulan dirinya di kaca sekarang beralih menatap ke arah pintu kamar di mana disana sudah ada Adiba yang tengah menatapnya

"Ayok kak kita sarapan." Ujar Adiba

Setelahnya mereka berdua berjalan beriring menuju meja makan

Adiba menaruh piring yang sudah berisi nasi goreng tersebut ke depan Faiz

"Maaf ya kak, aku cuman masak nasi goreng doang, takut telat soalnya." Adiba merasa tidak enak terhadap suaminya itu

"Udah gak apa, buruan makan nanti kamu telat."

Kemudian mereka sibuk dengan makanannya masing-masing, tidak ada yang membuka suara hanya terdengar suara dentingan sendok yang beradu dengan piring yang memenuhi ruangan tersebut

15 menit berlalu mereka selesai dengan sarapan
Adiba yang hendak membawa piring kotor ke wastafel terhenti kalau mendengar suara Faiz

"Piring kotornya taruh di situ dulu, nanti biar saya yang bersihin" Ujar Faiz

"Tapi kak---" Adiba yang hendak membantah pun terhenti "Nggak usah, nanti kamu telat, lagian piringnya cuman dua jadi tidak apa biar saya saja nanti yang mencucinya" Adiba yang mendengar itupun hanya bisa pasrah

🌻🌻🌻

Setelah 30 menit mobil yang di kendarai Faiz dan Adiba berhenti tepat di depan gerbang sekolah Adiba
"Kak, aku masuk dulu ya, sama nanti aku pulangnya bareng Hana dan Arumi ya kak soalnya aku mau ke toko buku bareng mereka." Ujar Adiba memberitahu agar nanti Faiz tidak capek-capek menjemputnya ke sekolah

Faiz Al-hafidzh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang