[4]FAIZ AL-HAFIDZH

35.6K 1.8K 7
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

[ ayok sholawat dulu sebelum mulai membaca 😊]

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

[ Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad ]

“tidak selalu tentang pencapaian yang besar, karena bisa bertahan dan tidak menyerah itu sudah alhamdulillah”
_meysi marseri_

Saat ini Adiba tengah duduk termenung di balkon kamarnya entah apa yang saat ini tengah mengusik pikiran gadis cantik itu, sesekali terdengar helaan nafas berat yang keluar dari mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Adiba tengah duduk termenung di balkon kamarnya entah apa yang saat ini tengah mengusik pikiran gadis cantik itu, sesekali terdengar helaan nafas berat yang keluar dari mulutnya.

DOORRR

"Astaghfirullah" Kaget Adiba sambil mengelus dadanya
Sedangkan sang pelaku sudah tertawa melihat ekspresi Adiba yg menurut nya sangat lucu.

"Ish bang Haikal, kaget tau" Kesal Adiba. yap, dia adalah Haikal kakak laki-laki Adiba.

Haikal cengegesan sambil menunjukan gigi rapinya "heheh maap-maap, lagian kamu di panggil dari tadi kagak nyaut" Ujar Haikal.

Kemudian, Haikal mendudukan bokongnya di samping Adiba yg kembali melamun "lagi mikirin apa sih dek, perasaan dari tadi ngelamun mulu, kerasukan tau rasa kamu"

Adiba menggeleng pelan "gak lagi mikirin apa-apa kok" Ujar Adiba "eh btw tadi kenapa manggil?" Tanya Adiba sambil melirik Haikal yg tengah memejamkan mata menikmati hembusan angin yang menerpa wajah tampannya.

"Di panggil Umi" Ujar Haikal tanpa melihat ke arah Adiba. Sedangkan Adiba hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Ya udah aku ke Umi dulu, ntar jangan lupa pintu balkon nya di tutup" Pamit Adiba kemudian bergegas turun menemui Umi Naila.

Sedangkan Haikal hanya diam dengan mata tertutup.

Sesampainya di lantai bawah Adiba langsung menuju dapur untuk menemui Umi Naila

"Umi, tadi manggil diba?" Tanya Adiba sambil berjalan ke arah Umi Naila.

"Iya, Umi mau minta tolong beliin bahan-bahan ini ke supermarket" Ujar Umi Naila sambil memberikan secarik kertas dan beberapa lembar uang ke arah Adiba.

Adiba mengambil kertas dan uang tersebut "emang mau ada acara apa mii, kok tumben masak banyak? " Tanya Adiba

"Kan nanti malam keluarganya calon suami kamu mau datang" Ujar Umi Naila sambil tersenyum.

"Oowh gitu, ya udh kalau gitu, diba pamit dulu ya mi assalamu'alaikum" Adiba berlalu dari dapur menuju garasi untuk mengambil motornya

🌻🌻🌻

Faiz Al-hafidzh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang