[40]FAIZ AL-HAFIDZH

21.7K 760 7
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

[ ayok sholawat dulu sebelum mulai membaca 😊]

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

[ Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad ]

“untuk segala hal yang sudah di lewati, jangan lupa berterima kasih kepada diri sendiri.”


Keesokan harinya, Adiba yang tengah menyiram tanaman di depan ndalem di kagetkan dengan suara ribut dari arah gerbang pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Adiba yang tengah menyiram tanaman di depan ndalem di kagetkan dengan suara ribut dari arah gerbang pesantren.

"Minggir nggak?" Kesal seorang cewek berkerudung coksu.

"Nggak!!, kalian ini mau ngapain ke sini, mau ketemu siapa dulu?" Tanya seorang cowok dengan memakai baju kokoh dan juga sarung bermotif petak-petak berwarna abu-abu.

"Udah gue bilang, gue ini temannya Adiba istrinya Gus Faiz." Kesal Hana
Ia sudah menjelaskan dari tadi kalau dia adalah sahabatnya Adiba.

"Nggak saya ngak percaya, bisa aja kalian ini maling kan?" Ujar cowok tersebut tidak mau kalah.

"Waaahhh... kurang ajar ya itu mulut, mana ada maling cantik kayak gini." Ujar Hana ngegas.

"Na, udah." Arumi berusaha menghentikan perdebatan dua manusia tersebut.

"Maaf mas, yang di bilang teman saya itu bener, kita itu sahabatnya Adiba dari jakarta, kita ke sini mau ketemu sama Adiba, boleh kan?" Tanya Arumi berusaha sabar.

Ia sudah cukup menahan malu saat ini, hampir semua santri yang lewat di dekat gerbang menatap aneh ke arah mereka dan itu semua karena suara cempreng dari Hana.

"Halah, saya nggak percaya, bisa aja kalian itu bohong." Kekeuh Azzam tak mau kalah.

"Zam udah deh, kamu ngalah dong sama cewek, nggak malu tuh di lihatin sama santri lain?" Ujar Rafiq angkat suara.

Yapp saat ini kedua sahabatnya Adiba tengah adu cekcok dengan keempat sahabatnya Gus Faiz, tapi lebih tepatnya cuman Hana dan juga Azzam yang adu mulut selebihnya hanya jadi penonton.

"Ada apa nih pagi-pagi udah ribut?" Tanya Adiba.

"Maaf ning, ini ada orang yang bilang kalau mereka itu Sahabatnya ning Adiba." Ujar Iqbal sambil menundukkan kepalanya.

Kemudian Adiba mengalihkan tatapannya ke arah dua perempuan yang berada di hadapannya.
"Loh, kalian kapan datangnya? Kenapa nggak ngabarin kalau mau ke sini?" Tanya Adiba ke Hana dan juga Arumi.

"Kita udah sampai sekitar lima belas menit yang lalu, tapi nggak di bolehin masuk sama ini cowok!" Tunjuk Hana ke arah Azzam.

"Lah kok saya?" Tanya Azzam.

Faiz Al-hafidzh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang