بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
[ ayok sholawat dulu sebelum mulai membaca 😊]
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
[ Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad ]
"Saya titipkan kepada Tuhan, untuk salam yang belum sempat saya jawab."
Malam harinya apartemen Adiba dan Faiz kembali kedatangan tamu
Kali ini yang berkunjung adalah teman-temannya Faiz."Kalian kapak pulangnya?" Tanya Faiz.
"2 hari yang lalu." Jawab Iqbal yang di angguki Faiz.
Sedangkan Adiba ia hanya diam menyimak pembicaraan kelima cowok itu, hingga akhirnya ia angkat bicara, "bentar, kayaknya aku pernah ketemu deh sama kamu!!" Tunjuk Adiba ke arah Iqbal.
"Memang kita pernah ketemu waktu di Singapura, saya datang ke apartemen kamu atas suruhan Faiz." Jawab Iqbal.
Adiba mengangguk paham.
* * *
Malam ini hujan turun membasahi bumi, suhu dingin menusuk kulit, sepasang suami istri itu masih betah membuka matanya sambil menatap layar laptop di depannya, padahal jam sudah menunjukkan hampir pukul 01.00 malam.
"Udah malam, tidur yuk!!" Ajak Faiz untuk kesekian kalinya, tapi Adiba tetap menggeleng.
"Ini udah malam loh humaira, emang kamu nggak ngantuk?" Tanya Faiz.
Adiba kembali menggeleng, dengan kepala yang ia sembunyikan di dada bidang suaminya.
Saat ini mereka tengah berada di kamar, keenan? Yap bocah tersebut sudah tertidur di kamarnya, keenan memilih untuk tidur sendiri dengan alasan ia sudah besar, begitu katanya.
Hening, keduanya tidak ada yang angkat suara, Faiz yang menatap fokus ke arah televisi dengan tangan yang setia mengelus kepala Adiba, sedangkan Adiba ia masih nyaman membenamkan kepala di pelukan Faiz, hingga beberapa menit setelahnya terdengar dengkuran kecil dari adiba pertanda bahwa ia sudah terlelap.
Faiz membaringkan Adiba dengan hati-hati setelah memastikan bahwa Adiba telah berada di posisi yang nyaman, Faiz memilih turun dari kasur untuk mematikan lampu, kemudian kembali tidur di samping Adiba.
Pagi harinya Faiz terbangun karna suara dari kamar mandi yang ada di kamarnya.
Huekk.. Huekk..
Faiz bergegas menghampiri Adiba yang tengah bersandar di dinding kamar mandi, wajah Adiba terlihat sangat pucat.
Faiz menarik Adiba masuk ke pelukannya. "kenapa hmm? apanya yang sakit?" Tanya Faiz sambil mengusap punggung Adiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faiz Al-hafidzh [END]
Подростковая литератураMarhaban di cerita pertamaku Sebelum membaca jangan lupa vote,coment dan share cerita ini "abi mau jodohin kamu sama anak teman abi. " Ucapan yang di lontarkan oleh abi amir tadi masih terus berputar di pikiran faiz Muhammad Faiz Huzayd Al-hafidzh S...