[38]FAIZ AL-HAFIDZH

15.6K 886 8
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

[ ayok sholawat dulu sebelum mulai membaca 😊]

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

[ Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad ]

“jika kamu takut dengan kegagalan, maka keberhasilan hanya mimpi bagi dirimu.”

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, Saat ini Adiba tengah membereskan barang-barang mereka yang akan di bawa ke pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,
Saat ini Adiba tengah membereskan barang-barang mereka yang akan di bawa ke pesantren. Umi Naila dan Abi Ammar sudah tau tentang kepindahan Adiba ke pesantren.

Ceklek...

Pintu kamar terbuka. "Humaira, gimana udah semua?" Tanya Faiz.

"Udah" Adiba bangkit dari kasur kemudian mengambil dua koper besar di dekat lemari.

Faiz yang melihat Adiba hendak membawa koper tersebut, segera mengambil alih.
"Biar aku aja, sekarang kita keluar ya, yang lain udah nungguin." Adiba mengangguk mengiyakan.

"Udah semua, Nak?" Tanya Umi Naila.

"Udah umi."

"Faiz, Umi titip Adiba ya." Ujar Umi Naila.

"Umi bakalan kangen banget sama kalian, terutama sama cucu Umi ini." Umi Naila memeluk erat Keenan.

Adiba mengalihkan tatapannya ke arah Haikal yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara.

"Bang?" Panggil Adiba.

"Nggak mau peluk nih?, Aku mau pergi loh, emang abang nggak sedih?" Ujar Adiba, dan tanpa sepatah katapun Haikal langsung mendekap erat tubuh mungil Adiba.

"Jaga diri kamu baik-baik ya Dek, nurut apa kata suami, jangan ngebangkang sama ngambekan mulu, InsyaAllah Abang bakalan sering datang buat jengukin kalian." Adiba membalas pelukan Haikal dengan tak kalah eratnya.

Kini Haikal beralih ke arah Keenan
"Ponakan Om yang ganteng, jangan nakal ya di sana, jangan bandel, harus nurut apa kata Ayah sama Bunda, oke?" Keenan mengangguk kemudian ia memeluk Haikal yang berjongkok di depannya.

"Keenan bakalan kangen banget sama Om Haikal, Om Haikal harus janji sama Keenan, kalau Om harus sering-sering jengukin Keenan." Haikal mengganggu.

Faiz Al-hafidzh [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang