بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
[ ayok sholawat dulu sebelum mulai membaca 😊]
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
[ Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammad ]
“jika lukamu sedalam laut, maka sabarmu harus seluas langit.”
Jam sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, tapi ke empat sahabat Faiz masih betah duduk di ruang tamu sambil memegang stik ps, sedangkan Faiz ia sudah merasa kesal terhadap temannya itu.
"Kalian kapan pulangnya sih? " Tanya Faiz dengan raut wajah yang sudah kesal.
"Lo ngusir kita?" Tanya Naufal tanpa mengalihkan tatapannya dari layar TV di depannya.
"Iya, kenapa? Nggak suka? Lo nggak liat noh udah jam 9 malam, gue mau tidur kali, capek nih seharian beresin nih apart." Jawab Faiz sedikit ngegas.
"Tau tuh, main ke apart orang nggak ngenal waktu." Sahut Azzam.
Rafiq yang sedari tadi hanya menonton pertandingan antara Naufal dan Iqbal, memilih untuk bangkit dari duduknya.
"Gue balik, lo berdua kalau tetap mau di sini ya udah." Azzam yang melihat Rafiq mulai berjalan menuju pintu akhirnya juga ikut memilih untuk bangkit dari duduknya, "gue balik iz, kalau dua curut ini masih tetap mau main, lo seret aja mereka keluar dari apart lo." Setelah mengatakan itu Azzam ikut melangkah keluar dari apartemen Faiz.
Sedangkan Naufal dan juga Iqbal mereka tetap acuh dan asik dengan pertandingannya.
"Heh lo berdua!!" Tunjuk Faiz ke arah Naufal dan Iqbal. "Pulang sono, ini udah malam, gue ngantuk pengen tidur, kalian bisa lanjut besok aja mainnya." omel Faiz kepada keduanya."Ck, iya iya, kita pulang, tapi ingat besok kita bakalan balik lagi ke sini." Ujar Naufal.
"Serah lo berdua, yang penting sekarang kalian pulang." Ketus Faiz
Keduanya bangkit dari duduk, setelah itu mengambil jaket dan kunci motor mereka di atas meja, kemudian mereka melangkah keluar dari apartemen Faiz.
* * *
Pukul tiga pagi, Adiba terbangun dari tidurnya karna merasa perutnya yang kembali mual.
Hueek.... Huekk...
Merasa sudah sedikit enakan Adiba kembali ke kasur untuk melanjutkan tidurnya, Faiz yang merasa ada pergerakan di sebelahnya ikut terbangun.
"Kenapa?" Tanya Faiz dengan suara serak khas bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faiz Al-hafidzh [END]
Teen FictionMarhaban di cerita pertamaku Sebelum membaca jangan lupa vote,coment dan share cerita ini "abi mau jodohin kamu sama anak teman abi. " Ucapan yang di lontarkan oleh abi amir tadi masih terus berputar di pikiran faiz Muhammad Faiz Huzayd Al-hafidzh S...