"Love someone for loving you instead of someone really cool."
happy reading!
ฅ'ω'ฅ
Maya yang sedang bermain handphone terhenti ketika dia mendengar suara pintu kamarnya terbuka, ia menatap ke arah tersebut menampakkan Risca yang hanya menggunakan handuk, rambut yang tergerai setengah basah dengan air yang terlihat sedikit menetes-netes. Bare face yang cantik, kulit eksotis yang mulus dan bersih, tinggi 165cm, body ramping bak model sebelas dua belas kaya Kendall Jenner. Kadang Maya iri sama body Risca, bisa dibilang super kagum, tapi bukan berarti dia ga bersyukur sama body-nya yang bisa dibilang 'pas' untuk kalangan pria.
Maya mengganti posisi tidurannya yang asalnya tengkurap menjadi terlentang lalu memberikan tubuhnya sedikit regangan.
"Gabuuttt baangeettt!" keluhnya disela-sela regangan.
Risca terlihat terkekeh melihatnya mengeluh, "Apa lagi nanti malem, May. Kita lagi party-party, lu disini ngegabut." ujarnya.
"I'll get over it." jawab Maya. Sedari tadi dia terus menerus denial ke dirinya sendiri kalau dia itu benar-benar ingin ikut ke Hugeo. Maya selalu saja meninggikan egonya.
Ia dengan Risca sudah berteman selama setahun lebih, meskipun Risca adalah kakak tingkatnya yang seangkatan dengan Varel dan Aji, tapi mereka berdua bisa langsung akrab saat latihan teater minggu pertamanya saat dia masih menjadi Mahasiswa baru, bersamaan dengan Elysa dan Etaya juga. Mungkin karena sering bertemu dengannya saat Risca datang ke rumah untuk latihan bersama anak-anak Bandnya.
Maya mengotak-atik handphonenya berharap ada sesuatu yang menarik didalamnya dan hasilnya nihil, tidak ada yang menarik. Malah Maya jadi makin gabut.
"May, what do you think?" Risca memanggilnya.
Maya yang sedang bermain dengan hanphonenya sekarang beralih menatap Risca. Maya terpaku dengan outfit sahabatnya ini. Gila! Kaya lonte! Mini dress dengan lengan panjang namun bagian pinggang dan punggunya terpampang jelas.
"Oh my— Wow."
"What? Is it bad?" Melihat reaksi dari Maya, Risca jadi khawatir dengan penampilannya. Sialan, mana baru beli lagi ni dress.
"Girl! What do you mean bad? No offense, you looked like a hooker. In a good way. I LOVE IT!" jawab Maya dengan penuh semangat.
Anak zaman sekarang bukan muji namanya kalo ga pake kata-kata negatif. Apa yang good dari kata Hooker coba?
Maya benar-benar suka dengan style Risca, very sexy, walaupun dirinya bisa lebih sexy dari ini, tapi untuk seorang Risca yang jarang pake outfit sexy kaya gini bener-bener udah out of the level!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alcohol Free
Roman d'amourWARNING : Mature, harsh words, mental issues, family issues, trauma, self-harm. 𝖦𝗋𝗎𝗆𝗉𝗒 𝗀𝗂𝗋𝗅 𝗑 𝗌𝗎𝗇𝗌𝗁𝗂𝗇𝖾 𝖻𝗈𝗒, 𝗌𝗅𝗈𝗐𝖻𝗎𝗋𝗇(?), 𝖼𝗁𝗂𝗅𝖽𝗁𝗈𝗈𝖽 𝖿𝗋𝗂𝖾𝗇𝖽. Cewe yang hobinya Clubbing, pemabuk plus perokok dipersatukan dal...