22

547 103 21
                                    

"Jadi, kenapa lo bisa ada di rumah?" Tanya Jihoon.

Sekarang ini, mereka tengah duduk di ruang tengah guna mengintrogasi Jaehyuk.

"A-anu itu gue di tolong bang Yoshi" ucap Jaehyuk dengan gugup karena mendapat tatapan tajam dari teman-teman nya.

Mendengar itu, semua atensi beralih ke pada Yoshi. Sedangkan yang di tatap hanya memperlihatkan gigi nya.

"Anda bisa jelasin, Kanemoto Yoshinori?" Tanya Jihoon dengan tatapan tajam. Oke, sekarang bertukar posisi, Yoshi yang takut sekarang.

Yoshi kemudian menjelaskan apa yang terjadi kemarin malam. Mulai dari kecemasan nya hingga saat menyelamatkan Jaehyuk.

"Jadi, kemarin lo isengin kita gitu?!" Tanya Junkyu dengan kesal.

"Hehe"

"Bang, kok lo khawatir gitu? Emang lo liat ada yang aneh?" Tanya Jeongwoo yang membuat mereka penasaran.

Yoshi mengangguk kan kepalanya "iya kemarin saat makan siang gue liat salah satu dari kita ada yang senyum misterius, makanya gue khawatir" jawab Yoshi sembari menatap ke arah seseorang.

"Siapa yang senyum gitu?" -Junghwan

"Haruto" -Yoshi

Mereka semua terbelalak mendengar nya, terlebih lagi Haruto.

"Bang gue bisa jelasin, kemarin gue emang senyum karena gue seneng bakal nonton bareng, bukan ada niatan jahat" jelas Haruto.

"Alah ngaku aja lo, pasti lo pembunuh nya kan?" Tuduh Jaehyuk

"Gue gak nyangka lo pembunuh" ujar Jeongwoo sembari menatap Haruto dengan penuh kebencian, begitu pula yang lainnya.

"Bukan gue Woo, bang bukan gue serius" kata Haruto dengan nada takut.

"Halah, maling mana mau ngaku" ucap Doyoung memprovokasi.

"Gue kecewa sama lo! Sekarang gue kasih pilihan sama lo, angkat kaki dari sini atau gue seret lo ke penjara!" Bentak Jihoon. Mereka di buat kaget dengan bentakan Jihoon.

"Ji, gue tau lo marah tapi jangan usir Haruto, dia masih di bawah umur Ji" ujar Yoshi takut jika adik sepupu nya di usir.

"Iya bang, sejahat-jahat nya bang Haruto, pasti ada alasan dibalik semua ini" timpal Junghwan

"Oke kalian gak mau pembunuh ini pergi kan?" Tanya Jihoon yang di angguki semua temannya.

"Gue yang pergi dari sini" lanjut Jihoon yang membuat mereka membelalakkan mata mereka.

"Bang" panggil Haruto

"Biar gue yang pergi, lo masih di butuhkan di sini" sambung Haruto

Jihoon tersenyum puas kemudian berbalik "Bagus deh kalau lo sadar diri" sarkas Jihoon

Haruto tersenyum tipis kemudian berjalan menuju kamarnya, dan membereskan barang miliknya yang sekiranya penting untuk dibawa.

Sedangkan yang lain hanya menatap sendu ke arah punggung Haruto saat menaiki tangga.

"Ji-" panggil Yoshi

"Stop Yosh, gue gak mau dengar apa pun lagi" sela Jihoon

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki yang menuruni tangga membuat mereka menoleh, dan melihat Haruto yang tengah membawa sebuah koper sedang.

"Gue pergi ya, maaf kalau selama ini buat kalian susah" pamit Haruto kemudian pergi meninggalkan rumah, walau dia tidak rela meninggalkan nya. Tapi, bukankah ini yang dia mau waktu itu?

"Kalian semua masuk ke kamar, istirahat dan belajar" perintah Jihoon tak terbantahkan.

Mereka hanya bisa menghela nafas kemudian pergi menuju kamar masing-masing.



"Sial, sial, sial!"

"Kenapa dia harus di usir sih?! Kan gue susah buat bunuh nya!"

"Arghhh!!"

Tok!
Tok!
Tok!

"Bang, kita turun makan bareng" ucap Junghwan di balik pintu

"Iya, lo duluan aja!" Teriak sang pemilik kamar.

Junghwan mengangguk, kemudian berjalan menjauhi kamar milik temannya itu.
























































































"Bang Doyoung mau ngebunuh bang Haruto?"

















































Tbc..
H

ai :D

Who Is The Impostor? || Treasure✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang