Who Is The Impostor? || Treasure✓

Epilog

1 tahun kemudian...

Saat ini Asahi berada di rumah yang dulu menjadi tempat dia merasa aman dan hangat. Ya, setelah kejadian itu Asahi memutuskan kembali ke Jepang untuk mengistirahatkan tubuh serta pikiran nya.

Dan satu tahun setelah kejadian itu Asahi memutuskan kembali ke Korea, dia sangat merindukan para sahabatnya.

Sekarang Asahi berdiri tepat di depan pagar, kemudian dia membuka gembok nya dan masuk kedalam.

Hal yang pertama Asahi liat adalah halaman yang masih sama namun terdapat rumput liar di mana-mana.

Ah, jika saja Mashiho melihat ini mungkin dia akan bergegas ke gudang untuk mengambil peralatan kebun dan membersihkan halaman rumah, bahkan dia pasti menyuruh semua untuk turut membersihkan. Asahi jadi rindu dengan manusia mini nan imut itu.

Kemudian Asahi berjalan menuju pintu utama kemudian membuka kunci nya

Ceklek

Pada saat masuk Asahi dapat melihat ruangan yang sangat berdebu, dan terdapat foto mereka di dekat sofa.

Kemudian Asahi berjalan ke ruang tengah dimana di sana tempat mereka berkumpul untuk berbagi cerita, tertawa bersama, bahkan menangis bersama.

Asahi dapat melihat sofa yang biasa ditempati oleh Haruto dan Jeongwoo berebut ciki, kemudian di samping nya terdapat Junkyu yang lagi tidur dan terganggu kemudian memarahi Haruto dan Jeongwoo.

Terkadang juga ada Jaehyuk dan Hyunsuk yang tengah berebut remote untuk memilih Channel  kesukaan mereka dan berakhir di omeli oleh Yedam serta Junghwan yang tengah belajar.

Kemudian ada Yoshi bersama Jihoon dan Doyoung datang dari dapur membawa kue dan langsung diserbu oleh anak-anak.

Dan akan ada Mashiho yang mengomel ketika melihat banyaknya remahan ciki di sofa.

Kejadian satu tahun yang lalu kini muncul kembali di dalam ingatan Asahi. Tentang dimana dia kini tinggal sendiri.

Satu tahun yang lalu..

"ASAHI AWAS!!"

Dor
Dor

Asahi terdiam kaku saat tubuh Yoshi kini berada di pelukan nya. Dengan senyuman lemah, Yoshi mengelus lembut pipi Asahi yang kini dibasahi oleh air mata.

"A-asahi, tolong t-tetap bertahan. C-cari kebahagiaan lo, hidup l-lebih lama lagi d-disini. K-kakak mohon" lirih Yoshi yang kemudian mengeluarkan segumpal darah dari mulutnya.

Asahi tidak menjawab dan malah memeluk erat tubuh lemah Yoshi, membiarkan darah milik sang kakak mengotori pakaiannya.

"Bang! Jangan pergi, Asa mohon!" Ujar Asahi menangis tersedu-sedu.

Yoshi tersenyum tipis lalu membalas pelukan tersebut dengan hangat.

"Maaf, t-tapi tugas abang u-dah selesai"

"Gak! Tugas abang masih banyak!!"

Nafas Yoshi kini mulai tersendat-sendat, mata nya pun kini mulai berat hendak menutup, namun dia paksa terbuka agar dapat melihat wajah sang adik untuk terakhir kalinya.

"Dek, bahagia ya?"

Sebelum menutup mata, Yoshi sempat memegang dada kiri Asahi.

"N-nanti, raga abang emang udah gak ada. Tapi, jiwa abang masih ada, sama kamu" ujar Yoshi seraya tersenyum manis.