"Tolong..."
"Selamatkan Vaganza..."
"Aaaaaaaa"
Bruk...
Tubuhnya langsung bersentuhan langsung dengan dinginnya lantai, pelipis nya kini mengeluarkan darah segar. Frozia, gadis yang baru saja bangun setelah mimpi buruknya.
Suara aneh masuk begitu saja ke alam mimpinya, alhasil ia terjatuh dan menabrak sisi meja hias. Ia pun bangkit membersihkan lukanya.
Frozia turun ke bawah menuju dapur. Di sana sudah terlihat Willson dan Felisha duduk menatapnya tanpa henti. Kening nya berkerut, mengapa kedua orang tuanya yang terus memperhatikan nya, pikirnya.
"Ada apa dengan penampilan mu hari ini sayang? Kau, terlihat berbeda sekali. Apa kau memotong rambutmu? " Tanya Felisha. Frozia melihat dirinya sendiri tidak ada yang berubah. Oh, mungkin gaya rambutnya yang ia buat bergelombang dan bagian depannya ia buat sedikit pendek.
"Eh itu mom, aku...ah yah! Ini gaya terbaru, yah gaya terbaru heheheh"ucapnya sambil menggaruk-garuk telinganya, salah tingkah.
"Duduklah, nanti kau terlambat. "Ia duduk sambil memakan sarapannya dengan sangat terburu-buru.
Willson menatap intens sang putri bukan, bukan rambutnya yang berubah. Ia menatap dengan teliti dan tepat ia tahu apa yang membuat putrinya bertingkah ini.
"Apa putri Dady mencoba membohongi dady nya ini,hmm..."ujar Willson tiba-tiba.
"Apa?"
"Uhuk..uhuk.."
"Astaga, pelan-pelan makannya. Lihat, jika kau terburu-buru seperti ini tenggorokan mu pasti akan sakit sayang. Tenanglah..."seru panik Felisha, ia segera mengambil air untuk Frozia.
"Uhuk...aku tidak apa-apa mom" balasnya.
"Ap apa yang kau maksud dad. Aku tidak ..."
"Dady tau kau tidak akan bohong pada Dady, tapi lihat sekarang kau sudah berani menyembunyikan luka mu kepada kami hmmm...!"
Deg
Ia terkejut.
"APA..."seru Felisha sedikit berteriak. Ia segera memeriksa tubuh Frozia dan tepat ia tanpa sengaja memegang kening yang di tutupin rambut milik Frozia ia semakin terkejut.
Walaupun lukanya tidak terlalu besar, tapi itu cukup dalam dan akan meninggalkan bekas. Segera saja ia pergi mengambil Perban.
"Dady..."keluhnya.
"No no...ini demi kebaikan mu sayang. Kau lihat betapa sayangnya momy kepadamu. Kau tidak mau membuat nya sedih bukan "ucap Willson.
"Tapi dad, aku sudah besar. Aku bukan anak kecil lagi, aku sudah bisa mengurus diriku sendiri"
Duk...
Jitakan tepat di kepalanya membuat meringis. Tatapan membunuh dari momy nya yang berdiri di sampingnya seakan ingin memakainya hidup hidup.
"Bagi momy, kau masih putri kecil kami. lihat ini, mengurus luka kecil saja kau tidak bisa, karena ini momy masih ragu dengan mu sayang"
"Sini, biar momy obati, jangan bergerak "
"Benar kata momy mu itu. Walaupun kau sudah besar seperti gajah, itu tidak bisa merubah kalau kau masih putri kecil kami" sahut Willson menanggapi ucapan Felisha.
"Mom, Dady bilang aku gajah"ujarnya sebal.
Willson dan Felisha tertawa melihat tingkah laku anaknya, biarpun sudah besar tapi sifat dan tingkah nya masih saja seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Magic
FantasyFrozia adalah keturunan dari ratu ice yang berada di dunia yang berbeda dengan dunianya. Dengan kekuatan yang telah hadir sejak ia kecil dirinya mendapat kan sebuah misi dari sang ratu untuk menaklukkan dunia vaganza. Bak cerita dongeng, Frozia kin...