Part 11

11 2 1
                                    

Kerajaan arendelle kini di penuhi aura gelap, semua bangunan dan seisinya berwarna hitam pekat seperti tak berpenghuni.

Raja OL pemimpin yang anarkis dan kejam, ia akan membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya tanpa pandang bulu. Mata merah, tubuh yang tegap, wajah yang di tutupi dengan topeng setengah wajah yang hanya menampilkan sebagian wajahnya.

Aura gelap menguar kuat di tubuhnya. Ia pemimpin monster terkuat. Duduk di singgasana yang di penuhi dengan tengkorak hewan dan jubah panjang berbulu yang selalu ia kenakan.

Matanya menatap tajam monster beruang dengan tubuh yang kurus dengan sebuah tongkat kayu di tangannya.

"Apa yang membuat mu kemari? Kau tahu bukan aku tidak suka basa basi"beruang itu maju lalu mengeluarkan bola kristal yang menyala.

"Sang rembulan bersinar, ramalan bintang kecil bangkit menuju sungai kesucian. Tuan ku, ramalan sang ratu terdahulu akan menjadi kenyataan"ucapnya.

"Jelaskan"pinta nya.

"Sang rembulan akan turun mengubah takdir. Dia sang penerus akan tiba ke vaganza Tuanku. Dan ini akan buruk untuk tahta anda dan hidup tuanku. "

Sringgg....

Pedang runcing nan tajam tepat di hadapan sang peramal.

"Apa kau meragukan kekuatan ku Zeer? Aku tidak akan kalah. Kau ingat, aku adalah OL Sang penguasa Arendelle. Aku akan membunuh siapa pun yang berani menentang ku, termasuk kau"

Deg

"Ampun tuanku. Kali ini tuanku harus segera menemukannya sebelum bangsa kurcaci. Dia adalah musuh yang kuat untuk tuanku. "

"Aku tidak akan kalah dengan nya, cuih..."kuku nya menghitam serta netra matanya berubah semakin merah darah.

"Cepat cari para kurcaci itu dan bunuh mereka. Jika bisa musnahkan bangsa kurcaci sekarang juga. KERJAKAN"pinta nya

Seekor burung gagak hitam  terbang keluar. Pintu terbuka, salah satu monster masuk membungkuk di hadapannya.

"Tuan ku, pasukan yang di tugaskan di hutan kematian telah di bunuh"

Brak...

"BAGAIMANA BISA!? SiAPA YANG BERANI MELAWAN KU?! "Suasana semakin mencekam.

"KAU TIDAK BERGUNA"

Srett...

Tubuh monster tersebut terbagi dua dan  membeku bak batu.

"Tuan ku, kita kedatangan tamu"ucap Zeer beruang peramal tiba tiba.

Senyum smir OL membuat nya tampak mengerikan.

"Gerakan pasukan dan cari penyusup itu sampai ke lubang neraka"ucapnya rendah.

"Baik tuan ku"bayangan hitam melesat cepat pergi menjauh.

"Seperti nya ada yang ingin bermain main dengan Ku. Baiklah, akan ku tunjukan siapa raja di sini"Ucapnya.

Sedangkan di tempat lain, Frozia dan Old sudah memasuki kawasan perbatasan. Semuanya tampak suram dan sepertinya tidak ada kehidupan sedikit pun.

"Tempat ini sangat menyeramkan? Apakah betul ini tempat nya Old? "

"A aku tidak pe percaya. Semua nya ha hancur...ti tidak ini pasti mimpi. Bagaimana ini terjadi hiks...apa apakah mereka semua mati? "Suara pilu Old menyayat hati.

"Tenanglah. Aku berjanji akan mengembalikan semuanya seperti dulu lagi"ujarnya.

"Benarkah? Kau akan menjadi ratu di arendelle?"

Deg

"Ah bukan itu maksud ku. Emm aku akan mengembalikan negerimu seperti yang kau inginkan"

'sebelum aku kembali ke tempat asalnya'Ucapnya dalam hati.

"Lalu kemana kita selanjutnya, aku tidak ingin seperti pengembara yang tak punya tujuan"

"Tunggu, aku tahu kita akan ke mana. Kita ke pasar gelap saja. Aku punya kenalan yang mungkin bisa membantu kita. Oh benar, paman bear."

"Paman apa? "

"Paman bear. Dia saudara sepersusuan adik ku. Ah, kita harus pergi. Aku takut para monster itu mencium aroma mu"Old berjalan membelakangi Frozia.

"Apa maksudmu aku ini bau? HEIii...asal kau tahu saja aku ini selalu wangi walaupun tidak mandi. Tidak seperti kau,  lihat saja pakai mu seperti gelandangan, dan bau mu juga sedikit aneh" celoteh nya membalas sambil menutup hidungnya.

"Setidaknya aku tidak bodoh seperti mu. Asal mu saja tidak jelas, dan kau mengatakan ku gelandangan? Kau saja tidak sadar diri" balasnya tak kalah tajam.

"Kalau aku mengatakan dari mana asalnya kau akan terkejut dan memohon mohon padaku untuk membawamu"

"Memangnya sehebat apa tempat mu? Aku yakin kau berasal dari dunia lain"

Deg

'tidak mungkin bukan dia tahu aku tidak berasal dari dunia ini? 'batinnya.

"Kau tegang sekali. Seperti tikus yang tertangkap mencuri saja"ucapnya asal.

"Sudahlah. Mari, kita harus melanjutkan perjalanan. Kau ingin di mangsa mereka, oh silahkan saja tapi aku tidak mau"

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan  dengan terus melewati hutan tak berpenghuni.

The Ice Magic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang