Part 4

22 7 6
                                    

Frozia tertegun, ia menatap kosong. Ini seperti teka teki baginya.

Ciittt..

Pintu terbuka, nampak wanita cantik dengan gaun bunga berdiri memandangi nya.

"Apa yang terjadi sayang? Kenapa penampilan berubah? Apa kau melamun? " Tanya Felisha, sambil menarik lengan Frozia untuk duduk.

Felisha menatap anak semata wayangnya, "apa yang kau pikirkan sayang? Apakah ada masalah?" Frozia menggeleng.

"Lalu mengapa tiba-tiba kau mengubah penampilan mu? Apa kau tidak mau bercerita kepada momy? "

Frozia kembali terdiam. Kata kata itu terus berputar di ingatannya.

"Kau mau dengar sebuah cerita? "Frozia mendongak, ia mengangguk semangat. Felisha yang melihat nya tersenyum.

"Ada sebuah tempat yang sangat jauh, di belahan dunia yang berbeda, sebuah tempat yang di pimpin oleh seorang Ratu. Ratu itu sangat di segani sekaligus sayangi oleh rakyatnya. Kerajaan yang ia bangun hidup makmur dan sejahtera. Bahkan tidak ada problem yang terjadi, hingga suatu hari kerajaan di serang oleh sekelompok bayangan hitam, banyak kerusakan dan kerugian yang dialami rakyat. Dan banyak pula yang memakan korban.

Setiap tahun akan ada rakyat yang mati dengan sadis, di tambah lagi perkonomian rakyat menjadi tidak stabil dan membuat rakyatnya memberontak dan membuat kerusuhan. Rakyat yang menjadi ganas kemudian di ambil alih oleh kegelapan dan membuat kelompok untuk melawan sang ratu. Ratu akhirnya turun tangan menangani masalah tersebut.

Beberapa bulan akhirnya semuanya kembali seperti semula, perekonomian kembali berjalan tapi tidak dengan pemberontak yang selalu membuat rusuh.

Salah satu mata mata ratu mengutus untuk mencari tau siapa dalang dari semua hingga terungkap bahwa kemunculan sang kegelapan. Ratu terkejut, sepertinya sudah saatnya takdir berjalan. Hingga hari yang di tentukan tiba, sang ratu dan kegelapan berperang untuk mempertahankan kerajaan. Pertempuran tak bisa terelakkan, rakyat dan kesatria semuanya membantu melawan musuh. Akibat kekuatan yang sangat besar ratu akhirnya kalah dan kegelapan mengambil alih kerajaan.

Para rakyat yang berhasil menyelamatkan diri bersembunyi dari kejaran prajurit kegelapan. Kristal terkuat terpecah belah menjadi 12 bagian, ini membuat kemarahan sang kegelapan murka dan memutuskan mencari pecahan pecahan kristal tersebut. Sampai saat ini kerajaan itu masih berada di tangan sang kegelapan."

"Lalu di mana sang ratu sekarang, mom?" Tanya Frozia.

"Momy juga tidak tau sayang. Itu hanya cerita dongeng, sudah lah. Ayo kita turun pasti Dady mu sudah menunggu kita"pinta Felisha sambil menggandeng tangan Frozia.

"Mom, di mana kerajaan itu? Lalu mengapa kristal itu bisa terbelah? Dan siapa sang kegelapan itu?" Pertanyaan beruntun keluar dari mulut Frozia. Ia sangat tertarik dengan cerita itu walaupun hanya dongeng.

"Kau seperti wartawan saja sayang..hahah"

"Apa itu tidak nyata, Momy? "Tanyanya sekali lagi.

"Itu hanya cerita dongeng, momy juga tidak tau siapa mereka, jika saja nenek mu masih ada mungkin pertanyaan mu sudah terjawab"ujar Felisha.

"Apa nenek yang menceritakan ini mom?" Tanyanya. Felisha mengangguk.

Rasa penasaran Frozia semakin besar. Ia berdiri dan mengubah penampilan seketika.

Keduanya menuruni tangga menuju lantai bawa untuk makan malam. Di meja sudah terlihat Willson yang asik membaca koran, ia tak menyadari kehadiran keduanya.

"Selamat malam Dady. "Sapa Frozia memeluk Dady dari belakang.

"Selamat malam juga putri Dady. "Balas Willson mengecup kening putrinya.

"Kau semakin cantik saja beby, bagaimana kuliah mu? "Tanya Willson.

"Yah begitulah Dady, seperti biasa tidak ada yang menarik. Oh yah Dady, besok aku izin mau ke rumah nenek. "

"Mengapa putri momy tiba-tiba ingin ke sana? "Bukan Willson yang menjawab melainkan Felisha yang keluar dengan membawa makanan.

"Ah itu, aku tiba-tiba rindu ingin ke rumah nenek mom. Boleh kan dad?" Tanyanya.

"Boleh, asal Dady yang antar kamu pergi"balas Willson sambil melepas kaca mata nya.

"Aku kan udah besar dad, masa har..."
Ucapan nya terpotong saat Willson sang Dady berbicara.

"Tidak. Ini perintah. Sudah sudah ayo makan, kasian momy mu, lihat iler nya sudah menetes. "Ejek Willson.

Ketiganya makan dengan hikmat, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu dan jarum jam yang berputar.

Mereka duduk di ruang keluar dengan Frozia di tengah Willson dan Felisha. Frozia sedari tadi diam itu di perhatikan oleh Willson dengan menatap wajah putrinya yang terlihat memikirkan sesuatu.

"Mengapa kau melamun sayang? Apa yang mengganggu pikiran mu? "Tanya Willson lembut.

"Dady, aku mau tanya " ujarnya.

"Harta kebahagiaan menjadi serakah. Dady tau maksudnya itu? " Tanyanya.

"Emm..harta serakah! Mungkin maksudnya uang. Memangnya ada apa sayang? "

"Tidak Dady .hanya ingin bertanya saja. Oh ya aku naik dulu dad mom aku ada tugas, selamat malam momy Dady"ucapnya terburu-buru.

Willson dan Felisha menatap bingung Frozia, ada apa dengan anak mereka akhir akhir ini.

The Ice Magic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang