"apakah masih jauh!..hah kaki ku hampir ingin lepas rasanya hah.."ucap Frozia sambil menekuk lutut mengatur nafas. Matahari hari ini sungguh panas dan peluh sudah membasahi pakaian yang mereka gunakan. Ia mendongak melihat matahari di langit.
Walaupun ia mempunyai kekuatan tapi ia tidak selamanya menggunakan nya sebab itu akan menghabiskan separuh tenaga nya. Dan sepertinya perjalanan kali ini cukup jauh.
"Di depan sana ada sungai, kita bisa singgah untuk beristirahat sebentar. "Ucap paman beruang.
"CK..dasar manusia lemah. Baru begini saja kau sudah hampir mati. Katanya ingin melawan raja tapi aku tidak yakin tubuh kecil mu ini dan ekhem kau jelas sangat lemah, Frozia. "tutur Old meledek gadis itu.
"Kau bisa diam tidak? "Cercah gadis itu melotot.
"TIDAK"sahut Old cepat.
Frozia mendengus keras.
Ketiganya berjalan masuk semakin dalam ke dalam hutan. Terdengar dari jauh suara gemericik air. Semangat yang tadi nya hilang kini telah kembali lagi. Ia berlari dengan cepat mencari sumber suara itu. Old hanya geleng-geleng kepala tetapi, ia juga ikut berlari menemani gadis berambut panjang itu.
"Waahhh...ini sungguh indah..."
"airnya sungai ini rupanya sangat jernih, dan wahh ini manis. Apa kita boleh minum air ini paman? "Tanya nya saat melihat bayangan paman beruang yang baru saja tiba menyusulnya.
"Iya, air sungai ini bisa di minum tapi kalian tidak diperbolehkan mandi"ucap nya, ia duduk bersandar di bawa pohon besar.
Alisnya menekuk, memangnya kenapa? Ini kan hanya air biasa. Tidak mungkin bukan di dalam air juga ada Monster.
"Ini wilayah putri duyung. Kalian harus berhati-hati, bangsa putri duyung terkenal dengan kekuatan hipnotis nya. Mereka menarik mangsa dengan nyanyian merdunya. "ucap paman beruang.
"Benarkah paman. Lalu para korban itu? "
"Menjadi Makanan mereka. Hanya bangsa putri duyung yang memisahkan diri. Mereka hidup berkelompok. Jadi berhati-hatilah. Kita tak tahu apakah sungai ini memiliki penghuni atau tidak. "Ucap paman beruang kembali. Old dan Frozia mengangguk mengerti.
"Old, apakah kau membawa tali? Dan sebuah besi yang tajam? "Tanya forzia.
Old mengangguk
"Aku membawanya. Memangnya ingin kau buat apa dengan benda benda itu, Frozia? ""Atau jangan jangan kau takut dan ingin bunuh diri saat mendengar cerita paman beruang tadi ?" Tunjuk Old tepat di wajah Frozia yang menatap datar dirinya.
"Aku ingin mengantungi mu, PUAS?!"sahut Frozia merambas benda di tangan kurcaci itu dengan wajah yang tampak menahan emosi.
"CK.."
Gadis cantik itu sibuk dengan ikatan pada kayu dan besi. Kali ini dia akan membuat sebuah tombak yang akan di gunakan sebagai alat menangkap ikan.
Hanya beberapa menit saja alat tersebut sudah siap di pakai. Old memandang takjub alat yang ada di hadapannya.
"Apa fungsi alat ini, Frozia? Apa namanya? "Tanya old penasaran.
"Ini hanya tombak biasa, OLd. Kita bisa menangkap ikan dengan menancapkan alat ini ke badan ikan. Tugas mu bantu aku menarik nya saat aku sudah melempar ini ke badan air, kau mengerti"Old mengangguk.
Frozia mencari target, untunglah sungai ini masih terlihat jernih dan bersih ini memudahkan dirinya untuk melihat pergerakan dari ikan.
Tombak masuk ke dalam air dan menancap tepat di punggung ikan. Old dan Frozia menarik sekuat tenaga, ikan yang kehabisan tenaga akhirnya menyerah dan ikan pun naik ke daratan. Sorakan dari keduanya tak sengaja membangunkan sang paman yang tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Magic
FantasyFrozia adalah keturunan dari ratu ice yang berada di dunia yang berbeda dengan dunianya. Dengan kekuatan yang telah hadir sejak ia kecil dirinya mendapat kan sebuah misi dari sang ratu untuk menaklukkan dunia vaganza. Bak cerita dongeng, Frozia kin...