Keesokan paginya, Old dan Frozia bersiap siap meninggalkan tempa itu, berbekal makanan seadanya keduanya pun berangkat.
"Ku harap omongan mu bisa di percaya, Frozia"seru Old membuka pembicaraan.
"Tenang saja, aku sudah menyiapkan semuanya. "Ucapnya sambil memperlihatkan sebuah kantung besar di bahu kirinya.
"Oh, apa kau melihat kotak dengan corak aneh? Sebesar ini!"Old mengangguk, ia pergi. Tak lama Old datang dengan kantung kecil di tangannya.
"Ini"
"..?"
"Bukan itu tapi kotak, kau tahu kotak persegi empat, kau mengerti tidak?!"ucapnya menahan kesal.
"Kau ini bodoh atau terlalu pintar. Kotak mu ada di dalam ini, aku sudah menyimpan nya. Jadi, ambilah ini"ketus Old
"Tentu aku pintar. Kau kira aku bodoh hah, ini kecil tidak akan muat jika di letakan benda sebesar itu"jawabnya melotot.
"Terlalu pintar sampai jadi bodoh"gumam Old.
"Itu kantung dimensi, kau bisa menyimpan semuanya di kantung itu. Karena hari ini aku baik akan ku berikan satu untukmu"
Otak kecil nya berfikir, apa itu kantung dimensi? Apa sejenis lemari? Atau tas? Ah sudahlah yang penting ia akan mudah membawa barang-barang nya.
"Ayo, hari sudah semakin tinggi lebih baik kita pergi"Frozia mengangguk setuju.
Mereka pergi meninggalkan tempat itu, sudah dua jam lamanya mereka akhir nya menemukan jalan naik,sebuah tebing tinggi, tinggi dari tebing itu sungguh membuat nyali siapa pun akan goyah. Untungnya ia sudah membawa barang yang pas untuk mendaki.
Frozia menyiapkan tali dan sebuah penyangga lalu melemparkannya ke atas, penyangga dengan 3 kaki itu tertancap di kedua sela pohon besar. Merasa sudah aman ia pun meminta kepada Old untuk mengikuti nya dari belakang.
Mereka akhirnya bisa keluar dari tempat tersebut dengan selamat, walaupun dengan sedikit drama dari Old tapi mereka berhasil melakukan nya.
Peluh membasahi, selama perjalanan Frozia tak henti-hentinya mengoceh tak jelas, Old berfikir apakah mulutnya tidak lelah berbicara. Entahlah, Hanya Frozia yang tahu.
"Di depan sana hutan kematian, kita harus melewatinya agar bisa keluar dari hutan ini"
"Aku sudah tidak sanggup lagi, huff...Kita istirahat sebentar, aku sudah tidak mampu lagi"pinta Frozia membersihkan peluh di dahinya.
"Tunggu di sini, aku akan mencari kayu bakar"Old pergi.
Frozia sudah tak mampu lagi, tubuhnya lemas tenaga habis habis. Matanya tertutup sambil merasakan hembusan angin sore.
Ia terbangun kembali, ia mendengar aliran air, tanpa menunggu lagi ia segera berlari mencarinya.
Sungai yang jernih dan aliran yang tenang, matanya menatap sekitar. Aneh, kakinya merasa menginjak sesuatu yang sangat berlendir dan basah, tunggu apa yang ia injak saat ini.
Matanya terbelalak, sebuah telur besar dan sebuah sarang. Ini berbahaya ia jelas tahu sarang apa yang ia injak saat ini, sarang buaya.
Grrrr...
Geraman terdengar dari dalam air. Ia mundur, tapi kakinya seakan mati rasa melihat buaya berukuran raksasa tepat di hadapan yang tengah membuka mulut nya memperlihatkan taring tajam nya.
"Di sini kau rupanya..."old tiba-tiba muncul dari rerumputan mengagetkan Frozia.
"Stt...diam."pinta nya.
"Apa yang kau...aaAAaa... MONSTER"teriak Old terkejut, ia berlari menjauh alhasil buaya itu ikut mengejar dirinya dari belakang.
Frozia mengelus dada sabar, untunglah ada Old yang mengalihkan tatapan buaya tersebut, dan ia berhasil selamat dari bahaya.
"Ckckck...merepotkan"gumamnya.
Tangannya mengarah ke arah buaya tersebut yang masih mengejar, dan seketika berubah menjadi beku. Ia meniup tangannya seakan memegang sebuah pistol.
Old kembali terkejut, sihir. Frozia memiliki sihir.
"Ka kau penyihir? "Tunjuk Old bergetar.
"Tidak. Aku Frozia, bukan penyihir b*doh"balasnya ketus.
"Tap tapi i itu..? "
"CK...kau ingin di sini terus atau tidak. Aku lapar, sekarang kita kembali"pinta nya.
Dengan telur buaya dan beberapa buah yang mereka temukan di sekitar tempat mereka, menjadi makan malam kali ini.
"Kau harus jelaskan padaku. Dari mana kau dapatkan sihir itu, bahkan penyihir pun tidak mempunyai sihir seperti itu"ucap Old.
Frozia menggosok telinganya capek dengan pertanyaan yang selalu di lontarkan kepadanya sedari tadi.
"Sudah ku bilang, aku bukan penyihir. "
"Tapi kenapa kurcaci seperti memiliki kekuatan seperti itu"tanya lagi.
"Karena aku spesial"balasnya singkat.
"Aku juga seorang kurcaci, tapi kenapa aku tidak mempunya kekuatan seperti kau"
"Karena kau bodoh"
"Yah aku bodoh tapi lebih bodoh kau"gumamnya pelan.
"APA?!" Teriak Frozia, tangannya bersiap membekukan Old tapi tertahan. Sekumpulan Kunang-kunang terbang mengelilingi sebuah pohon yang tak jauh dari mereka.
Ia menatap takjub, di tengah hutan belantara terdapat pohon kecil yang mengeluarkan cahaya biru dari seluruh bagiannya.
"Pohon Idrus"ucap Old.
"Pohon apa?"
"Ini, ini pohon Idrus. Pohon yang bisa menyembuhkan segala penyakit. Bukan hanya penyakit tapi racun juga. Ini sebuah keberuntungan, kita bisa menjualnya. Aku jamin kita akan menjadi kaya dengan menjual selembar daunnya dengan harga tertinggi. "Ujar Old menjelaskan.
"Kita harus mengambilnya, Frozia. Sebelum ada orang lain yang menemukan nya lebih dulu"
"Tidak"
"Apa? Kenapa tidak! Kita hanya perlu mencabutnya dan meletakan nya di kantung dimensi"
"Kau lihat Kunang-kunang itu"tunjuk nya, Old mengangguk.
"Itu adalah sumber kehidupan mereka. Mereka tergantung pada pohon itu. Kita tidak bisa mengambilnya, jika kita mengambil nya semua Kunang-kunang itu akan mati. Aku tidak ingin mengambil hak mereka""Tapi itu..."
"Tidak Old. Mereka juga mahluk hidup, mereka berhak hidup bebas. Kita tidak bisa mengambil apa yang bukan milik kita dan membuat orang lain menderita karena keinginan kita sendiri"ucap Frozia.
"Yah, kau benar. Mereka berhak hidup. "
"Kita tidur, besok pagi kita harus melewati hutan itu bukan."old mengangguk. Lantas pergi dari tempat tersebut.
Tanpa mereka sadari, salah seekor kunang kunang itu mendekat dan masuk ke dalam kantung dimensi.
****
Kabut tebal menutupi seluruh bagian dari hutan kegelapan. Frozia mencoba membuat jalan masuk dengan kekuatan nya. Dan berhasil, mereka masuk. Semakin lama mereka berjalan akan semakin masuk ke dalam hutan.
Kabut berhasil di lalui kini terlihat bagian dalam hutan yang sangat mengerikan. Kering, Tak ada kehidupan sama sekali. Aura gelap sangat kuat dan itu bisa ia rasakan.
"Di katakan hutan ini bisa menggelapkan manusia yang memiliki hati yang serakah dan jahat. Apa kau percaya Frozia?" Frozia menggeleng.
Walaupun kekuatan gelap di sini kuat tapi itu sangat mustahil, bagaimana bisa hutan bisa membuat manusia hilang akal dan menjadi gelap hati, mustahil baginya.
"Aaakhhh"...
"Old..."
Tubuh Old di kelilingi sebuah kekuatan gelap membuat dirinya merasa kesakitan. Mata Old berubah merah dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Magic
FantasyFrozia adalah keturunan dari ratu ice yang berada di dunia yang berbeda dengan dunianya. Dengan kekuatan yang telah hadir sejak ia kecil dirinya mendapat kan sebuah misi dari sang ratu untuk menaklukkan dunia vaganza. Bak cerita dongeng, Frozia kin...