Rumah Sakit Hoshigakure 3

2.6K 322 21
                                    

Sakura membuka kedua matanya saat ia mendengar suara ribut yang berasal dari luar Apartement. Memang bukan hal baru ia mendengar tetangganya yang sering bertengkar, tapi yang Sakura keluhkan ialah mereka bertengkar diwaktu yang tidak tepat, dan itu membuatnya kesal.

"Ck, kenapa mereka berisik sekali?" Ucap Sakura dengan suara khas orang baru bangun tidur.

Sakura menolehkan kepalanya ke samping tempat tidur, disana ia melihat jacket hitam yang merupakan milik Sasuke. Pikiran Sakura melayang pada kejadian semalam, tepatnya saat Sasuke yang tiba-tiba datang menyelamatkannya dari pemuda berambut merah.

"Aku merasa seperti tuan putri yang diselamatkan oleh seorang pangeran berkuda putih," ucap Sakura cekikikan sendiri seraya memeluk jacket Sasuke, yang ternyata masih mengeluarkan aroma mint khas tubuh Sasuke.

"Seharusnya semalam Sasuke memelukku dan mengatakan semuanya baik-baik saja, dan seharusnya aku menangis saat itu, agar suasan semakin dramatis dan romantis, mungkin setelah itu bisa saja Sasuke langsung menciumku," ucap Sakura yang kembali cekikikan.

"Ya Tuhan, aku benar-benar sudah gila," ucap Sakura membenamkan wajahnya pada jacket Sasuke.

Sakura terus memeluk jacket Sasuke hingga suara dering ponselnya berbunyi, kedua pipinya merona saat ia melihat layar ponsel dan ada nama Sasuke disana.

"Dia menelphone ku? Ya Tuhan, ada apa ini? Kenapa dia tiba-tiba menelphone ku? Apa dia khawatir tentang kejadian semalam?" Tanya Sakura entah pada siapa.

Dengan perasaan gugup, Sakura mengangkat panggilan dari Sasuke dan langsung menempelkan ponselnya pada telinga.

"Berhenti memeluk jacket ku, sekarang cepat ke kantor! Kau sudah terlambat sepuluh menit dua puluh tiga detik, Sakura!" Ucap Sasuke yang membuat Sakura langsung naik darah. Padahal ia baru saja membayangkan hal yang romantis dengannya, tapi sialnya dia malah menghancurkan semua khayalannya.

"Ya Tuhan, bagaimana bisa aku menyukai manusia menyebalkan seperti dia?!" Ucap Sakura menggerutu dalam hati.

"Tapi ini masih pagi, Sasuke," jawab Sakura kesal.

"Apa kedua matamu bermasalah? Sekarang ini jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat," ucap Sasuke yang membuat Sakura langsung menolehkan kepalanya pada jam digital.

"Oh sial," ucap Sakura pelan namun masih bisa didengar oleh Sasuke.

"Dalam waktu sepuluh menit kau harus sampai dikantor, jika tidak aku akan memotong gajihmu!" Ancam Sasuke.

"Kau bercanda, aku tidak akan sampai dalam waktu sesingkat itu,"

"Kalau begitu segera tutup telephonemu dan cepat berangkat," ucap Sasuke lagi seraya menutup panggilannya, dan hal itu sukses membuat kekesalan Sakura naik hingga ubun-ubun.

"Sasuke sialan!!" Teriak Sakura kesal.

...

Pagi itu cuaca nampak cerah yang membuat semua penduduk Jepang semangat untuk melakukan kegiatan mereka. Sama halnya dengan kantor penyidikan yang dipimpin Sasuke. Orang-orang disana nampak sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Brak!!

Suara bantingan pintu yang terdengar cukup keras berhasil mengagetkan seluruh penghuni kantor, mereka semua menoleh dan terkejut saat melihat Sakura masuk dengan pakaian yang cukup berantakan.

"Sakura, apa kau baik-baik saja?" Tanya Hinata yang melihat Sakura menenteng sepatu hillsnya juga rambut pink sepunggungnya yang dibiarkan tergerai namun acak-acak, seperti tidak pernah disisir selama satu bulan.

I Can Hear Your Steps 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang