"Akhirnya... selesai," ucap Sakura merentangkan kedua tangannya yang terasa pegal.
"Aku rasa malam ini aku harus menginap di kantor," ucap Naruto, menjatuhkan kepalanya pada tumpukkan kertas yang ada di atas mejanya.
"Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak bermalas-malasan, Naruto," ucap Sai yang langsung mendapat pelototan tajam dari Naruto.
"Diam! Kau!"
Jam dinding hampir menunjukkan pada angka sembilan malam, namun nampaknya aktifitas di kantor penyidik Konoha tidak akan segera berakhir.
Hal itu dikarenakan mereka harus menyelesaikan semua laporan kasus terakhir mereka hari itu juga. Padahal, sebelumnya Sasuke mengatakan jika ia akan menyerahkan laporan kasus mereka pada kepala Polisi Konoha itu minggu depan, namun entah kenapa tiba-tiba ada perubahan jadwal.
"Ini hampir jam sembilan, dan pekerjaanku masih menumpuk," gerutu Temari tanpa mengalihkan perhatiannya pada komputer yang ada di depannya.
"Sakura, kau sudah selesai?" Tanya Shikamaru yang dijawab anggukkan oleh Sakura.
"Bagaimana denganmu, Hinata?" Tanya Shikamaru lagi menoleh pada Hinata yang tengah menyeruput teh hangatnya.
"Aku selesai," jawab Hinata mengangguk yang membuat Naruto langsung menoleh ke arahnya.
"Kau sudah selesai?" Tanya Naruto yang dijawab anggukkan oleh Hinata.
"Aku juga selesai," ucap Sai mengangkat kedua tangannya.
"Kau juga?" Tanya Naruto menatap Sai.
"Ya," jawab Sai tersenyum dengan memainkan kedua alisnya naik turun.
"Bagaimana denganmu, Sakura?" Tanya Naruto menoleh ke arah Sakura.
"Aku sudah menyelesaikan semuanya,"
"Bagaimana kau melakukannya?"
"Otakku cukup bagus untuk menyelesaikan semua pekerjaan ini, sialan!"
"Itu bagus, bagaimana jika kau membantuku menyelesaikan pekerjaanku?" Tanya Naruto yang membuat Sakura mendengus.
"Tidak, otakku kelelahan," jawab Sakura, seraya mengusap-usap kepala merah mudanya.
"Sialan, kau!" Ucap Naruto kesal.
"Shikamaru, bagaimana denganmu?" Tanya Naruto seraya menoleh ke arah Shikamaru yang tengah asyik menyeruput kopi hitamnya.
"Aku sibuk, coba tanya Sai," jawab Shikamaru tanpa menoleh.
"Sai, bisa...,"
"Tidak!" Jawab Sai cepat yang membuat Naruto mendengus.
"Sialan, kau...,"
"Permisi," ucap sebuah suara yang membuat orang-orang disana langsung menoleh ke ambang pintu kantor yang terbuka.
Disana, seorang pria yang mungkin berusia sekitar lima puluh tahunan, berdiri mengenakan mantel berwarna coklat tua dan topi hitam yang menutupi rambut berwarna putihnya.
"Apa benar, ini kantor penyidik Konoha?" Tanya nya lagi.
"Benar," jawab Temari berdiri seraya menghampiri pria tersebut.
"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya Temari.
"Ya, aku datang kemari untuk bertemu dengan Tn. Uchiha," ucapnya, yang membuat Temari dan teman-temannya saling memandang satu sama lain.
...
"Begitu, jadi dia akan meminta bantuan Uchiha Sasuke?"
"Benar, Tuan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Hear Your Steps 2
TerrorPenyelidikan kembali berlanjut dengan nuansa horror yang lebih kental, juga romansa yang cukup membuat kalin senyum-senyum. Lets go....