Sakura berjalan memasuki ruang televisi, disana sudah ada Temari dan Hinata yang nampak sibuk dengan kertas-kertas ditangan mereka. Hinata yang menyadari kehadiran Sakura, langsung menoleh dan tersenyum.
"Kau sudah bangun?" Tanya Hinata yang membuat Temari menatap Hinata kemudian mengikuti arah pandang Hinata.
"Ya, aku pikir kau dan Sai sedang mewawancarai korban teror hantu Rumah Sakit," ucap Sakura mendudukkan dirinya disamping Temari.
"Kami melakukannya, dan sudah selesai," ucap Hinata menyerahkan sebuah buku catatan pada Sakura.
"Lalu, dimana Sai dan yang lainnya?" Tanya Sakura menerima buku catatan Hinata.
"Mereka saat ini di Rumah Sakit, masih melakukan penyelidikan," jawab Temari yang dijawab anggukkan oleh Sakura.
"Oh ya, Sakura, ada hal yang ingin aku tanyakan," ucap Temari yang membuat Sakura dan Hinata menoleh.
"Apa?" Tanya Sakura.
"Sasuke bilang, kau terjebak dilantai empat, benar?"
"Ya,"
"Bagaimana bisa? Bukankah kau berjalan disampingku?"
"Aku juga tidak mengerti, saat kita menelusuri lorong, tiba-tiba aku mendengar suara benda jatuh dari salah satu ruangan, karena penasaran, aku masuk tapi tidak menemuan apa-apa, dan saat aku keluar dari ruangan itu entah bagaimana aku sudah berada dilantai empat," jelas Sakura yang membuat Temari dan Hinata saling beradu pandang dengan tatapan bingung.
"Kau masuk kedalam mesin waktu?" Tanya Temari.
"Jangan bodoh, mesin waktu itu digunakan untuk pergi ke massa lalu atau massa depan, bukan untuk pergi ke lantai atas," jawab Sakura mendengus.
"Menurut informasi yang aku dapat, bukankah lantai empat dikunci dan tidak bisa dimasuki siapapun? Kecuali pemilik dari Rumah Sakit itu sendiri?" Tanya Hinata.
"Ya, dan Tuan Tadashi pun mengatakan hal yang sama," ucap Temari.
"Benar juga, dia mengatakan jika di sana sudah tidak digunakan karena rusak akibat peristiwa kebakaran satu tahun lalu, bukan?" Tanya Sakura.
"Ya, lalu bagaimana bisa kau dan Sasuke masuk kesana?" Tanya Temari.
"Aku juga tidak mengerti,"
"Apa yang kalian lakukan di lantai empat?" Tanya Hinata.
"Kami tidak melakukan apapun," jawab Sakura dengan kedua pipinya yang mulai merona karena otaknya tiba-tiba memutar kejadian saat Sasuke menciumnya, dan hal itu membuat Hinata memicingkan kedua matanya curiga.
"Aku tidak mempercayainya, apalagi dengan rona merah di kedua pipimu," ucap Hinata yang membuat Sakura langsung memegang kedua pipinya.
"Coba tebak, Sasuke pergi ke lantai empat tempat Sakura berada, dan mereka berdua disana selama lebih dari lima belas menit, setelah itu, Sasuke datang dengan Sakura yang tertidur digendongannya dengan rambut Sakura yang berantakan, menurutmu apa yang mereka berdua lakukan?" Tanya Temari yang membuat wajah Sakura semakin merah.
"Ya Tuhan, aku benci dengan pikiranku," ucap Hinata menutup wajahnya sedangkan Temari hanya tertawa.
...
Sasuke saat ini berada di sebuah ruangan dengan dua orang penjaga Rumah Sakit yang duduk didepannya, sedangkan Shikamaru berdiri dibelakannya, dan Tadashi duduk di sudut ruangan bersama Naruto dan Sai.
"Nama kalian adalah, Katashi Naburo, dan Itaru Mitsuya, benar?" Tanya Sasuke yang dijawab anggukkan oleh keduanya.
"Sudah berapa lama kalian bekerja di Rumah Sakit ini?" Tanya Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Hear Your Steps 2
TerrorPenyelidikan kembali berlanjut dengan nuansa horror yang lebih kental, juga romansa yang cukup membuat kalin senyum-senyum. Lets go....