Sakura dan Naruto menatap layar laptop yang saat ini tengah memutar rekaman CCTV semalam, tepatnya saat pukul satu dini hari, dimana Sakura mendengar suara pintu Apartementnya diketuk.
Setelah serangkaian insiden yang menimpa Sakura, ia dan Naruto memustuskan untuk tidak kembali tidur, mereka sengaja menunggu pagi datang. Naruto terlanjur penasaran tentang orang-orang yang meneror Sakura, maka, saat matahari mulai keluar dari peraduannya, ia bergegas menuju pos keamanan dan meminta rekaman CCTV kemarin dan semalam.
"Lihat!" Ucap Naruto saat layar menunjukkan satu orang laki-laki memakai pakaian serba hitam dengan penutup wajah, berdiri didepan pintu Apartement Sakura.
"Apa dia yang menerormu?" Tanya Naruto tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
"Aku tidak tahu, intercom ku mati," jawab Sakura.
Rekaman itu terus berjalan hingga mereka berdua melihat pria itu mengetuk pintu Apartement Sakura beberapa kali kemudian pergi dari sana. Naruto menekan tombol pada keyboard yang membuat rekaman itu berhenti.
"Ini aneh," ucap Sakura yang membuat Naruto menoleh.
"Apa?"
"Semalam, tidak lama setelah suara ketukan itu berhenti, samar-samar aku mendengar suara laki-laki dan seorang perempuan tengah berbisik, tapi aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan, suara mereka terlalu pelan, tapi aku yakin jika ada dua orang diluar sana,"
"Tapi dari dua rekaman yang baru saja kita lihat, hanya ada satu orang, Sakura,"
"Bagaimana jika ada seseorang yang mengedit rekamannya?"
"Kau bercanda!? Jika itu benar terjadi maka salah satu penjaga keamanan di Apartement ini terlibat, mungkin saat itu kedua telingamu sedang bermasalah,"
"Aku tidak mungkin salah dengar, Naruto, kedua telingaku berfungsi dengan baik, jelas aku mendengar ada dua orang,"
"Tapi dalam rekaman ini hanya ada satu orang, dan sialnya kita tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup masker,"
"Saat kau meminta rekaman CCTV ini, apa mereka tidak bertanya macam-macam?"
"Tidak, mereka memberiku rekaman ini begitu saja," jawab Naruto yang membuat kening Sakura mengkerut.
"Bagaimana bisa semudah itu?"
"Mereka tahu jika aku adalah penyidik, jadi mereka langsung memberikan rekaman ini begitu saja, tanpa bertanya apapun," jawab Naruto yang membuat salah satu alis Sakura terangkat.
"Tunggu! Bukankah seharusnya mereka bertanya, untuk apa aku meminta rekaman ini? Benar?" Tanya Naruto yang dijawab dengusan oleh Sakura.
"Bodoh!" Ucap Sakura kesal.
"Jika memang salah satu dari penjaga Apartement ini terlibat, alasannya apa? Dan kenapa mereka harus menerormu?"
"Aku tidak tahu,"
"Bagaimana jika kita minta tolong pada Shikamaru?"
"Itu bukan ide yang bagus, Shikamaru akan menceritakan hal ini pada Sasuke,"
"Lalu apa rencanamu? Kita membutuhkan keahlian Shikamaru dalam hal ini,"
"Besok kita akan berangkat ke Amegakure, fokus kita adalah menyelesaikan kasus kita lebih dulu, setelah itu aku akan menceritakan semuanya pada yang lain," ucap Sakura yang membuat Naruto menghela nafas.
"Baiklah, aku ikuti rencanamu,"
...
Jam dinding saat ini tengah menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan Sakura baru saja selesai mengemas barang-barang yang akan dibawanya besok untuk ke Amegakure.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Hear Your Steps 2
HorrorPenyelidikan kembali berlanjut dengan nuansa horror yang lebih kental, juga romansa yang cukup membuat kalin senyum-senyum. Lets go....