Sakura menempelkan keningnya pada daun pintu yang sedari tadi coba ia buka. Tidak henti-hentinya ia terus berteriak dan menggedor-gedor pintu, berharap siapapun yang ada diluar sana ada yang berbaik hati membukakan pintu untuknya.
Namun, sampai suaranya hampir habis pun, tidak ada yang menjawab teriakannya.
Tap! Tap! Tap!
Sakura mendongakkan kepalanya saat ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya, dengan cepat, ia bangun dari posisi duduknya menjadi berdiri dan sedikit memundurkan tubuhnya, membuat jarak antara ia dan pintu didepannya.
Tap!
Suara langkah kaki itu berhenti tepat didepan pintu. Sakura meneguk ludahnya dengan susah payah, ia terus menatap pintu dan menunggu terbuka. Namun setelah beberapa saat, pintu didepanya tidak kunjung terbuka yang membuatnya bingung.
"Aku yakin jika tadi aku mendengar suara langkah kaki," ucap Sakura dalam hati.
"Selamat malam, Sakura," ucap sebuah suara dari balik pintu, yang membuat Sakura terkejut, dan langsung memundurkan langkahnya.
"Sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana kabarmu? Aku dengar kau bekerja pada keluarga Uchiha," ucapnya lagi disertai cekikikan yang membuat seluruh tubuh Sakura gemetar.
"Itu menjijikan," ucapnya lagi dengan penuh penekanan.
"Kau tahu bagaimana aku membenci mereka, bukan? Tapi kenapa!! Kau bekerja dengan orang-orang bajingan itu!!" Teriaknya memukul pintu dengan sangat kuat, dan hal itu sukses membuat Sakura hampir melompat karena terkejut.
"Tapi tidak apa-apa," ucapnya yang kembali cekikikan.
"Aku akan membantumu pergi dari Uchiha itu, karena aku yakin jika kau sangat menderita, dengan begitu, kita akan kembali bersama untuk selamanya," ucapnya seraya tertawa, yang membuat Sakura semakin ketakutan.
"Tunggu disini, aku akan menyiapkan mobil, setelah itu kita pergi," ucapnya lagi, mengetuk pintu dua kali, kemudian berjalan meninggalkan Sakura yang mematung.
Tak!
Suara benda jatuh yang berasal dari belakang tubuh Sakura, sukses membuatnya terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya.
Kedua mata Sakura melotot saat didepannya, tepat diseberang tempat tidur, berdiri seorang perempuan dengan wajah cantik memakai pakaian putih selutut, menatapnya dengan wajah datar.
"Kau harus segera pergi, atau kau akan berakhir seperti ku," ucapnya yang membuat Sakura bingung.
"Si-siapa kau?"
"Dia bukan orang baik, kau tahu akan hal itu, jadi sebaiknya cepat pergi," ucapnya lagi yang membuat Sakura bertambah bingung.
"A-aku tidak bisa keluar dari sini, semuanya terkunci,"
"Kau harus segera pergi," ucapnya seraya menghilang dari pandangan Sakura.
Sakura mengerjapkan kedua matanya beberapa kali mencerna apa yang baru saja terjadi, ia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan perempuan tadi, namun ia tidak mendapatinya dimana pun.
"Apa aku baru saja berbicara dengan hantu?" Tanya Sakura dalam hati.
Sakura kembali melihat ke area tempat perempuan tadi berdiri seraya menghela nafas.
"Aku harus segera keluar dari tempat ini," ucap Sakura dalam hati.
Sakura menolehkan kepalanya ke kanan, melihat nakas kecil yang bersebelahan dengan tempat tidur. Tanpa menunggu lama, ia berjalan ke arah nakas yang mempunyai tiga buah laci, seraya jongkok dan membuka laci satu persatu berharap ia menemukan sesuatu yang bisa digunakan untuk keluar dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Hear Your Steps 2
HorrorPenyelidikan kembali berlanjut dengan nuansa horror yang lebih kental, juga romansa yang cukup membuat kalin senyum-senyum. Lets go....