Rumah Sakit Hoshigakure 9

2.5K 344 56
                                    

Sakura menyenderkan kepalanya pada dada bidang Sasuke, aroma mint yang menguar dari tubuhnya membuat perasaan Sakura semakin tenang, ditambah usapan halus yang Sasuke lakukan pada kepalanya membuat kedua mata Sakura terasa memberat.

Sakura mendongakkan kepalanya yang membuat Sasuke menghentikan usapan pada kepalanya, dan menunduk melihat Sakura. Jarak antara wajah keduanya hanya terpaut beberapa centi saja, Sakura bahkan bisa merasakan hembusan nafas Sasuke menerpa permukaan wajahnya.

"Ada apa?" Tanya Sasuke mengusap kening Sakura lembut. Jika bukan dalam keadaan seperti ini, mungkin Sakura akan menjerit atau bahkan jatuh pingsan karena perlakuan Sasuke yang berubah seratus delapan puluh derajat.

"Aku mengantuk," jawab Sakura pelan.

"Tidurlah, aku akan menjagamu,"

"Kau tidak akan kemana-mana?"

"Tidak, aku akan tetap disini," jawab Sasuke yang membuat Sakura tersenyum.

Sasuke menarik kepala Sakura hingga kembali bersandar di dadanya, ia mengecup pelan kepala Sakura yang membuatnya menutup mata dengan bibir tersenyum. Perlakuan langka yang  Sasuke berikan untuknya, benar-benar membuatnya terbang melayang.

"Selamat tidur, Sasuke," ucap Sakura seraya memeluk Sasuke.

"Selamat tidur, Sakura," jawab Sasuke.

...

Sudah lebih dari lima belas menit Sasuke pergi mencari Sakura, namun mereka belum juga kembali, dan hal itu membuat Shikamaru mulai mengkhawatirkan mereka berdua.

"Apa kita cari saja mereka?" Tanya Tadashi.

"Aku rasa itu tidak perlu, mereka akan segera kembali," jawab Shikamaru.

"Tapi ini sudah agak lama, tidak kah kalian mengkhawatirkan mereka? Bisa saja mereka saat ini tersesat,"

"Sakura memang sering tersesat, bahkan saat penyelidikan awal kami, dia salah memasuki desa, dan itu membuat semua orang repot, termasuk Sasuke," ucap Temari yang membuat Tadashi melongo.

"Benarkah? Bagaimana bisa seperti itu?"

"Dia memutuskan untuk jalan sendiri ke lokasi yang akan kami selidiki, entah dia salah membaca peta atau apa, dia akhirnya tersesat, kami mencoba untuk menghubunginya, namun ponsel Sakura mati, butuh satu hari penuh untuk mencarinya, dan sejak saat itu Sasuke melarang Sakura untuk pergi sendiri," jelas Naruto.

"Sasuke pasti kesal saat tahu salah satu anggotanya menghilang,"

"Ya, dia memarahi Sakura hampir seharian, dan setelah itu kedua kuping Sakura terlihat memerah karena mendengar ceramah panjang dari Sasuke," ucap Temari yang membuat Tadashi tertawa.

"Apa mereka berdua sepasang kekasih?" Tanya Tadashi yang membuat Shikamaru mengerutkan keningnya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Shikamaru.

"Ah, tidak, mereka sangat cocok menurutku," jawab Tadashi menggerakkan kedua bahunya.

"Aku melihat Sasuke sangat tampan, ditambah dja juga seorang pemimpin yang tegas, dan Sakura... dia cantik, tubuhnya pun sangat bagus, aku yakin jika dia memakai pakaian min... lain pun terlihat bagus ditubuhnya," ucap Tadshi lagi yang membuat Shikamaru semakin curiga.

"Eum, Tuan Tadashi, bagaimana jika kita ke lantai empat? Tadi Sasuke mengatakan jika Sakura ada disana," ucap Temari yang membaca gerak tubuh juga ekspresi Shikamaru yang sepertinya tidak suka dengan penjelasan Tadashi tentang Sakura, apalagi kata-kata yang baru saja ia ralat.

"Tapi, mereka tidak mungkin ada disana," ucap Tadashi.

"Kenapa?" Tanya Naruto bingung.

"Karena lantai empat itu terkunci, dan tidak pernah dibuka, aku bahkan tidak tahu siapa yang menguncinya," jawab Tadashi.

I Can Hear Your Steps 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang