Rumah Sakit Hoshogakure 14

2.5K 323 29
                                    

Sakura menatap bangunan Rumah Sakit yang ada dihadapannya. Sesuai rencana Sasuke, malam ini ia dan teman-temannya akan kembali ke Rumah Sakit melanjutkan penyelidikan. Namun kali ini, mereka akan memainkan sedikit permainan yang melibatkan dua orang penjaga Rumah Sakit.

Semua orang sudah berkumpul di halaman Rumah Sakit, kecuali Hinata, ia sengaja tidak diikut sertakan karena menunggu kedatangan Itachi dan Kakashi.

"Aku tidak melihat Hinata, apa dia tidak ikut?" Tanya Tadashi menatap Sasuke dan teman-temannya secara bergantian.

"Tidak, dia sedang sibuk mengurus beberapa laporan yang memang harus sekarang ini juga diserahkan," jawab Temari.

"Ah, ya, aku mengerti," ucap Tadashi mengangguk.

"Tapi, Sasuke, aku mungkin tidak bisa menemani kalian terlalu lama, karena malam ini akan ada tamu penting yang berkunjung ke rumah ku," ucap Tadashi lagi menatap Sasuke.

"Apa kau tidak bisa mengatur ulang jadwal pertemuan kalian?" Tanya Sasuke.

"Sayangnya tidak, hanya hari ini dia mempunyai waktu,"

"Baiklah," jawab Sasuke mengangguk yang membuat Tadashi tersenyum.

"Sesuai dengan perintahku diawal, malam ini kita akan terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama, Naruto, Sakura, Sai, dan Katashi Naburo, kalian akan kembali menelusuri lantai satu dan ruang bawah tanah, sisanya akan pergi denganku, kita akan memeriksa lantai dua dan tiga, tapi jika memungkinkan, aku ingin ke lantai empat," ucap Sasuke menatap Tadashi yang sedikit terkejut.

"Tuan Tadashi, apa sekarang kau memegang kunci lantai empat?" Tanya Sai.

"Um... tidak, Adik perempuanku yang saat ini memegangnya," jawab Tadashi.

"Dimana dia? Apakah kau bisa menghubunginya? Ini penting," ucap Naruto.

"Tidak!" Jawab Tadashi cepat yang membuat Naruto mengerutkan keningnya.

"Um... ma-maksudku, tidak, a-aku tidak bisa menghubunginya, dan sekarang ini aku tidak tahu dimana keberadaannya, beberapa waktu lalu aku sempat menghubunginya tapi ponsel miliknya mati," jawab Tadashi yang dijawab anggukkan oleh Naruto.

"Sayang sekali," ucap Naruto.

"Tidak apa-apa, lagi pula disana tidak ada hal yang harus diselidiki lebih lanjut sepertinya, mengingat tempat itu sudah tidak digunakan selama berbulan-bulan," ucap Shikamaru.

"Itu benar, tidak ada apa-apa disana," jawab Tadashi.

"Kalau begitu, tunggu apa lagi, ayo," ucap Itaru yang dijawab anggukkan oleh semua orang kecuali Sasuke dan Shikamaru.

Itaru mulai melangkahkan kakinya memasuki Rumah Sakit yang diikuti oleh Sakura, Naruto dan Sai, meninggalkan Sasuke beserta kelompoknya yang masih berdiri di luar, dan hal itu membuat Tadashi bingung.

"Kenapa kita tidak masuk juga?" Tanya Tadashi.

"Aku ingin melihat tempat parkir dan gudang Rumah Sakit ini, siang tadi aku belum sempat memeriksanya, bisa kita kesana?" Tanya Sasuke menatap Tadashi.

"Tentu, tapi untuk apa kita harus kesana? Gudang dan tempat parkir bukanlah TKP utama," ucap Tadashi.

"Itu benar, kami hanya ingin memastikan jika disana tidak ada benda mencurigakan atau semacamnya," jawab Shikamaru.

"Begitu, tentu, mari," ucap Tadashi melangkahkan kakinya menuju parkiran.

...

Sakura melangkahkan kakinya menelusuri lorong Rumah Sakit bersama teman-temannya. Entah hanya perasaannya saja atau memang suasana dimalam hari terasa lebih menyeramkan, dengan penerangan dari bola lampu yang kurang, ditambah banyak ruang rawat yang tidak memiliki penerangan, entah itu disengaja atau tidak.

I Can Hear Your Steps 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang