Akhirnya Jungkook merasa lega.. 1 minggu ini kegiatan nya di LA lancar tanpa kendala. Dia sudah tidak sabar untuk pulang. Setidaknya setelah jadwal ini dia bisa libur 1 minggu kedepan, untuk mempersiapkan mental dan fisiknya. Train yang lain telah liburan untuk musim panas mereka.
Sedari tadi dia berkemas senyumnya terus tergulir enggan meninggalkannya. Dengan penuh semangat memasukkan pakaian dan oleh oleh yang akan diberikan pada orang terdekatnya. Dan tentu saja untuk sahabat terbarunya.
Seminggu ini dia sangat sibuk tapi selalu menyempatkan sekedar memberi pesan pada Jimin. Jimin menceritakan tentang rooftop yang baru dia temukan dan ingin segera memperlihatkannya pada Jungkook. Jungkook sudah sangat bersemangat untuk melihat tempat itu..
...
Entah sejak kapan.. Jimin memandangi langit di rooftop, tempat rahasianya. Tidak ada kegiatan selama 2 hari ini. Para traine sudah berlibur, jadi Jimin tidak mempunyai tugas untuk memasak. Seharusnya dia juga bisa pulang, tapi ada yang dia tunggu di sini.
Disampingnya terdapat cup ramen yang sudah kosong dan juga 2 botol magnoli Yang hampir habis.
"Bisakah kali ini saja aku mimpiin kamu?"
"Hanya satu kali saja biarkan aku bertemu dalam mimpi.. Mengatakan aku rindu.. Aku sayang..? "
"Setelah itu... Aku akan baik baik saja.... "
"Ya... Akan baik baik saja... "
Bergumam sendiri dengan ditemani tetesan terakhir air........
Selang beberapa saat dia pun terlelap dipeluk selimut kuning yang menemaninya.
"... Jimin... "
Terdengar suara merdu memanggil namanya, dia hanya tersenyum karana mengetaui persis suara itu milik siapa.
"... jii... Aku pulang.. " Lembut sedikit berbisik.
Terasa olehnya sapuan lembut pada rambutnya.
"...aahhhh gukie.. Aku rindu.. " Bisiknya tanpa membuka mata.
"Terima kasih sudah datang di mimpiku gukie.. " Sembari mulai bangun terduduk dan membuka mata.
Masih setengah sadar oleh alkohol, Jimin melihat pria dengan bibir cerrynya itu tersenyum menatapnya.
Jimin lalu mengangkat kedua telapak tangannya mencoba menyentuh dada pria yang ditunggunya.. Dia meraba menuju ke atas dan merengkuh lehernya.
Jimin lalu mulai mendekatakan wajahnya, centi berganti mili. Aroma alkohol menyeruak dari bibirnya, sedetik kemudian dia merasakan nafas si pemilik mata bulat itu terhenti.
Dengan tidak ragu ragu Jimin menyentuh bibir cerry itu dengan bibir penuh miliknya. Lembut dan lambat mengecupnya... Kemudian melepaskannya dengan pelan. Merasakan titik demi titik bagian bibir itu mulai terpisah. Kemudian dia menjatuhkan diri ke dada si yang lebih muda.
Tak ada gerakan sedikitpun dari pria lebih tinggi itu. Jimin lalu menempelkan telinga ke dadanya dengan tangan yang merengkuh pinggangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
when you know love
Romance"aku bakal bertahan hyung... akuakan bertahan karna.. " jimin terhenti.. dengan tersenyum kendati mengelus perut yg sekarang mulai terlhat... "terserah kau jii.. ini keputusan mu.." ucapnya sembari menepuk pundak jimin disambut senyum hangat jimin...