#Perhatian untuk 18+
Tolong jangan curang!!! 😇
Jimin berkutat mencoba melepaskan genggama Jungkook. Tapi tidak bisa.. Tenaga Jungkook sangat kuat.
"Jungkook kumohon lepaskan!! Jangan seperti ini." Berteriak dalam bisiknya. Tidak ingin membangunkan yang lain.
"..... "
"Jungkook tolong... Ini sakit!!" Pintanya sembari mengerang kesakitan.
"..... "
"Jungkook..." Seru Jimin melemah. Lemah isaknya mulai terdengar. Namun Jungkook tidak behenti dan terus berjalan menuju kamarnya. Menyeret Jimin yang berada di belakangnya.
Sesaat setelah di dalam kamar Jungkook langsung menutup pintu dan menekan Jimin yang berada di depannya.
Jimin berada diantara pintu yang sudah tertutup itu dan tubuh Jungkook. Jimin mencoba mencari mata Jungkook. Mencoba memohon untuk melepaskannya dengan pandangannya.. Memohon untuk berhenti. Karna saat ini dia sangat takut.
Tenaga Jungkook sangat kuat. Jimin tidak bisa menandinginya. Tangan yang sedari tadi masih digenggam dengan erat dinaikan ke samping kepala Jimin dan ditahannya. Jungkook lalu mencoba menggapai tangan satunya lagi untuk ditahan olehnya.
Mata Jungkook akhirnya bertemu dengan mata sendu itu yang kini sudah penuh dengan air mata. Jungkook melihat dengan jelas raut wajah ketakutan, dan sedikit memelas dari Jimin.
Melihat itu Jungkook malah tambah marah. Karna bukan senyuman yang dia ridukan yang sekarang dia dapatkan. Senyuman itu hanya untuk orang lain.
Jungkook lalu mendekatkan wajahnya ke arah Jimin. Jimin memalingkan wajahnya. Tidak ingin melihat mata itu. Terlalu menakutkan untuknya.
Jungkook lalu menempelkan hidungnya ke pelipis si manis itu. Dengan mulut yang hampir menyentuh kulit Jimin. Diapun berkata..
"Persetan dengan semua ini Jimin... Aku sudah berusaha keras!! Aku mau imbalanku!!" Dengan lalu mecium sembari menghirup aroma peach yang sedari tadi membuai fikirannya.
"Jungkook.. Kumohon..!!" Dengan suara bergetar Jimin masih mencoba bertopang dengan kaki nya sendiri yang sekarang terasa sangat lemas.
Hatinya berdegup kencang. Pikirannya kalut. Tidak percaya betapa dominannya laki laki di depannya ini. Itu membuatnya sangat takut.
"Kau pasti akan menikmatinya.." Jungkook lalu melemparkan Jimin ke arah tempat tidur.
Kaki Jimin sudah sangat lemah. Pikirannya belum sepenuhnya mencerna apa yang terjadi dengan Jungkook. Jimin terjatuh berlutut di depan ranjang Jungkook.
Derap kaki Jungkook mendekati Jimin dengan cepat. Mengangkat badan Jimin sampai setengah badannya berada di atas kasur. Kemudian menelukngkupkan badannya diatas tubuh Jimin.
Jimin tidak bisa bergerak punggungnya sekarang ditekan oleh Jungkook. Jimin lalu merasakah leher dan tengkuknya dicium basah oleh Jungkook. Seketika tubuhnya merinding karana sentuhan tiba tiba itu.
Jungkook sangat menikmati kulit mulus Jimin dengan wangi persik yang dia rindukan. Jimin baru saja mandi, jadi wanginya masih sangat kuat. Membuai pikiran Jungkook yang tak lagi jernih.
Melihat Jimin yang yang hanya terdiam, Jungkook lalu mengangkat kaos Jimin. Dan mencoba membukanya. Jimin mencoba melawan namun tetap saja sia sia.
Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir penuh si manis. Yang terdengar hanya isak pelan dengan nafas yang bergetar. Jimin lalu merasakan panjang Jungkook sekarang mengeras dan menekanya pada pantat Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
when you know love
Romance"aku bakal bertahan hyung... akuakan bertahan karna.. " jimin terhenti.. dengan tersenyum kendati mengelus perut yg sekarang mulai terlhat... "terserah kau jii.. ini keputusan mu.." ucapnya sembari menepuk pundak jimin disambut senyum hangat jimin...