pengungkapan..

191 20 1
                                    











"Jimin...."

"Kenapaaa......!!" Dengan lirih masih memeluk erat lututnya. Mencoba sejauh mungkin dari Jungkook.

"Aku... Tidak tau...." Kata kata itu meluncur dari mulut Jungkook. Setelah nafsunya terlampiaskan. Jungkook sekarang bisa berfikir jernih. Bisa dengan jelas melihat ketakutan Jimin.

Hik... Hik.....

"Aku mau keluar.....," Sedikit berbisik karna masih takut.

"Tu.. Tunggu Jii.. Kita bicara dulu... Aishh!!" Panik dan kesal pada dirinya dia lalu menapar belakang kepalanya sendiri dengan tangannya. Cukup keras beberapa kali. Jimin hanya bersembunyi dibalik lututnya dan menatap Jungkook. Mengerjap setiap kali Jungkook memukul dirinya sendiri.

"Kumohon.... Hik....!" Mata yang sembab itu menghiasi wajah indah Jimin.

"Jimin....." Mengulurkan tangan sekali lagi. Tapi terhenti di depan Jimin. Mencoba membuat Jimin tidak takut padanya.

"Jii.. Aku cemburu..."

"....."

"Aku menyukaimu Jii..."

"....."

"Aku sudah tidak perduli lagi omongan orang. Aku sudah tidak perduli lagi pandangan orang kepada ku.. Aku hanya ingin memilikimu Jii..."

"....."

"Aku tau sekarang.. Perasaan ini... Aku menyukaimu.. Bahkan aku mencintaimu Jii..." Dengan trus memandang Jimin yang masih duduk meringkuk.

"..... "

"..Jii...?"

"..... Kumohon....."

"BANGSAT!! JII!! DENGARKAN AKU!! Kumohon...!!!" sembari kedua tangan meraih pundak Jimin dan mengguncangnya. Air mata Jungkook kini mengalir tak terkendali. Rasa bersalahnya. Amarah. Cemburu. Kecewa. Semua tumpah bersatu.

Hik.... Hik....

"Hhhhh.... Maaf Jii...." Menahan deru nafasnya.

"....."

"Aku brengsek...." Jungkook mulai merasa sangat bersalah. Jungkook mulai tertunduk... Terisak...

"..... "

"Tidak seharusnya aku melakukan itu Jii.. Aku cemburu..!"

"....."

"Aku tidak suka kau dekat dengan yang lain. Bermanja dengan orang lain. Tidak dengan ku." Seraya menyibak air matanya dengan kasar. Kemudian Jungkook menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dan mengusapnya kasar.

"....."

Jungkook lalu memandang Jimin. Mendekatinya perlahan dan membelai ragu surai lembut yang kini kering milik Jimin. Jimin sedikit enggan namun tidak bisa bergerak. Posisi tubuh terus seperti itu.

Jimin memberanikan diri memandang Jungkook. Pandangan mereka bertemu. Jungkook tersenyum pahit. Mengingat apa yang sudah dia lakukan pada pria yang berharga bagi dirinya sendiri.

"Aku mencintaimu Jimin..."

Tidak ada ekspresi dari wajah Jimin. Membuat Jungkook frustasi. Tapi dia mencoba menahan. Takut kesalahan kembali dilakukan. Beberapa saat mereka terdiam.

Jungkook lalu bangkit dari duduknya dan menggenggam tangan Jimin yang masih bergelantung di knob pintu.

Jungkook membuka kuncinya yang sebenarnya sedari tadi ada di sana. Dan membatu membukanya.

when you know loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang