Jika menurut kebanyakan orang aku adalah wanita terbodoh di dunia karena mencintai suami orang maka aku akan tetap menjadi wanita bodoh itu asalkan aku bisa tetap bersama dengan lelaki yang aku cintai meskipun dia masih berstatus suami orang. ~ Sakura Yamoto.
***
(Sakura Yamoto)
Pagi ini aku terbangun pukul 06.30 pagi setelah mendengar iPhone ku berdering, panggilan masuk dari pacarku yang amat sangat aku cintai. Tanpa berpikir panjang lagi aku pun langsung mengangkat panggilan masuk itu dengan ekspresi senang bukan main, sudah sejak 2 tahun belakangan ini aku merasa hidupku begitu berwarna semenjak Zidan mulai mendekatiku dan menyatakan perasaannya padaku. Aku merasa seperti remaja yang sedang jatuh cinta dan aku tak ingin mengakhiri hubungan terlarang ini meskipun aku tahu akan ada hati yang terluka, aku tak peduli pada perasaan istri sah Zidan karena yang aku tahu hanyalah perasaan cinta dan sayang yang aku rasakan sejak bertemu kembali dengan Zidan.
Banyak orang yang mengatakan bahwa pelakor selalu berakhir tragis dan aku sudah siap menerima resiko dari perbuatanku sekalipun aku harus mati namun aku tak peduli karena aku percaya aku tetap akan bersama dengan Zidan di kehidupan yang akan datang, anggaplah saat ini aku begitu egois dan jahat namun sekali lagi aku tak peduli.
"Good morning, love" Terdengar suara merdu Zidan dari seberang telpon yang membuatku tersenyum senang
"Morning too, love, kamu lagi apa?" Aku menjawab dengan nada ceria seperti yang biasa aku tunjukkan pada Zidan
"Lagi duduk nih di toilet, kamu lagi apa, love?" Jawaban Zidan spontan membuatku tertawa
"Ngapain duduk ditoilet, love? Aku baru bangun tidur nih mau cuci muka sama gosok gigi" Aku menjawab sambil menuangkan face wash ke telapak tanganku sedikit demi sedikit lalu menggosok kedua telapak tanganku untuk menciptakan busa yang berlimpah dari face wash itu
"Aku mau buang air besar, love, oh ya nanti siang kita jalan yuk ke mall" Terdengar tawa Zidan yang bergema di seberang telpon yang menunjukan bahwa dia benar sedang berada di toilet
"Yuk, love, jam 2 siang aja ya kamu jemput aku" Aku menjawab senang karena biar bagaimanapun wanita pasti akan senang jika diajak pacarnya ke mall
"Oke, love, udah dulu ya aku mau pup, I love you" Zidan menutup sambungan telpon
"I love you more" Aku membalasnya
Pukul 14.00 siang aku sudah duduk didalam Jeep Rubicon milikku bersama Zidan, hari ini aku mengenakan dress mini sepaha berwarna blue sky lalu sepatu high heels berwarna blue sky juga yang senada dengan dress ku serta rambut panjangku aku biarkan tergerai. Sepanjang perjalanan tak ada obrolan diantara kami yang ada hanya keheningan yang membuatku sedikit suntuk dan mengantuk, aku pun mencoba membuka obrolan agar perjalanan ini tak terasa membosankan.
"Love" Aku mencoba membuyarkan lamunan Zidan yang tengah menyetir di sampingku, aku sengaja meminta Zidan untuk mengemudi mobil Rubicon kesayanganku karena biasanya tiap kami jalan-jalan kami selalu memakai mobil Toyota Fortuner milik Zidan
"Ya kenapa, love?" Zidan menoleh kearahku sambil tersenyum
"Apakah kamu hanya menjadikanku sebagai rumah singgah yang bisa kamu datangi kapanpun kamu mau?" Entah mengapa pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutku ketika aku teringat statusku yang hanya menjadi orang ketiga di hubungan Zidan dan Shely
"Apa maksudmu bilang gitu, love? Aku sayang banget sama kamu tulus dari hatiku yang terdalam jadi mana mungkin aku hanya menjadikanmu rumah singgahku saja" Zidan tersenyum menatap wajahku yang entah mengapa membuatku semakin jatuh cinta pria berzodiak Gemini ini
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife
Mystery / ThrillerZidan Qaisar : Siang itu aku mendapati kenyataan bahwa beberapa polisi mendatangi rumahku untuk menangkapku setelah bukti sidik jari yang menempel di pisau yang tertancap di perut Sakura Yamoto merupakan sidik jari milikku. Kaget, sedih, marah, aku...