Wanita yang terluka bisa jadi lebih hebat daripada karakter detektif serial kriminal manapun. ~ Shely Elizabeth Qaisar.
***
(Shely Elizabeth Qaisar)
Flashback ke masa lalu...
Pertama kalinya aku memergoki perselingkuhan suamiku dengan penulis novel best seller itu adalah ketika tanpa sengaja aku melihat layar ponsel suamiku menyala dan ada notifikasi chat masuk dari Sakura, awalnya aku pikir Sakura adalah teman lama suamiku namun hatiku berkata jika hubungan mereka bukan hanya sebatas teman dan juga karena rasa penasaranku yang tinggi membawaku untuk mengetahui rahasia besar yang selama ini suamiku simpan dariku, rahasia perselingkuhan mereka. Benar kata orang bahwa sepintar-pintarnya kau menutupi bangkai lama-kelamaan baunya akan tercium juga, begitu juga dengan perselingkuhan yang selama ini telah disembunyikan sedemikian rupa namun pada akhirnya akan terbongkar juga. Untuk pertama kalinya aku merasa hatiku sakit luar biasa setelah membaca percakapan antara Zidan dengan gadis berzodiak libra itu yang menurutku terlalu vulgar bahkan ada beberapa foto naked Sakura yang Zidan simpan dengan rapih di galeri ponselnya, aku seakan tak dianggap ada oleh mereka berdua dan sejak saat itulah terlintas dalam pikiranku untuk balas dendam kepada Sakura.
Ternyata perselingkuhan antara Zidan dengan Sakura sudah berlangsung selama setahun dan aku baru mengetahuinya sekarang, sebenarnya aku bisa saja membalas perbuatan suamiku dengan berselingkuh juga namun aku bukan type wanita yang hobi berselingkuh apalagi setelah memiliki suami, saat masih berpacaran saja aku tidak pernah berselingkuh. Dengan cara extreme lah aku akan membalaskan dendamku kepada mereka berdua yang telah menari diatas penderitaanku, mereka harus merasakan sakit yang aku rasakan selama ini.
Aku selalu menuliskan semua rencanaku kedalam buku diary yang keberadaannya kini aku sembunyikan dari siapapun termasuk dari Zidan, ya aku sudah merencakan ini dengan matang bahkan aku sudah memikirkan semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi di kemudian hari. Aku bahkan sampai harus melibatkan Doni Zulfikar yang merupakan mantan pacarku yang belum move on dariku hingga sekarang, anggap saja aku sedang memanfaatkan ketololan Doni namun aku tak peduli karena rasa sakit hatiku telah menutup hati nuraniku. Kata siapa istri sah yang diselingkuhi akan lemah dan pasrah ditindas oleh suaminya dan selingkuhan suaminya, mungkin kisah itu hanya ada di sinetron dan tidak ada didalam kamus hidupku karena berdasarkan pepatah bahwa orang jahat berawal dari orang baik yang disakiti adalah benar adanya.
Aku dibesarkan di keluarga yang utuh dan penuh kasih sayang, ayahku merupakan seorang pengacara hebat dengan slogan membela yang lemah dan ibuku merupakan seorang bidan. Aku menjadi seorang pengacara karena terinspirasi dari ayahku yang selalu membela yang benar dan lemah, aku telah belajar banyak hal dari ayahku yaitu dimana pun kita berada jangan pernah menyakiti siapapun karena kita tak pernah tahu apa yang orang itu rasakan dan luka apa yang sudah kita buat akibat ulah perbuatan kita yang menurut kita benar padahal itu sudah menyakiti mereka. Aku tidak pernah dan bahkan tidak terlintas dalam pikiranku untuk menyakiti siapapun, karena aku tahu jika posisinya dibalik aku yang menjadi orang itu maka rasanya akan sangat sakit.
Setelah mengetahui perselingkuhan Zidan dengan Sakura aku masih bungkam dan berpura-pura tak mengetahuinya, aku masih memantau mau sampai kapan mereka akan berbuat hal yang menyakitiku seperti ini. Puncak rasa sakit hatiku terjadi di hari ulang tahunku yang dimana Zidan berani membawa selingkuhannya ke hadapanku serta yang lebih menyakitkan lagi dia meminta izin kepadaku untuk menikahi Sakura karena dia tak ingin kehilangan Sakura, aku tak akan pernah setuju dengan laki-laki yang menghalalkan perselingkuhan karena itu sama saja mereka telah melukai hati wanita.
Sehari setelah peristiwa menyakitkan di tanggal 14 November itu terjadi aku kembali menulis di buku diary semua rasa dendamku dan rencana yang akan aku lakukan untuk mengobati rasa sakit hatiku, aku sudah bertekad untuk balas dendam kepada Zidan dan Sakura hingga suatu ketika Doni yang masih mencintaiku kembali menyadarkanku bahwa semua rencana yang aku lakukan ini hanya akan berakhir sia-sia serta dapat merusak karierku namun lagi dan lagi rasa dendamku telah membutakan mata hatiku sehingga semua nasihat dari Doni tak aku hiraukan malah aku seperti seorang jalang yang bertekuk lutut di hadapan seorang pria yang bukan suamiku, ya aku memohon pada Doni untuk membantuku membunuh Sakura dan dia pun luluh padaku karena kebucinannya padaku. Lihatlah betapa manipulatif nya aku namun aku tak peduli karena rasa sakit hatiku yang sudah tak bisa lagi diobati oleh apapun.
Sejak peristiwa menyakitkan di hari ulang tahunku Zidan tak lagi mau tidur seranjang denganku karena dia begitu menjaga perasaan Sakura yang cemburu jika Zidan tidur seranjang denganku yang notabene masih menjadi istri sahnya, dia memutuskan tidur di kamar tamu dengan menggunakan kasur lantai dan sebuah bantal sebagai alas kepalanya. Jujur aku masih sangat sabar menghadapi sifatnya yang menurutku sudah kelewat batas itu, seharusnya aku-lah yang marah padanya tapi ini malah kebalikannya dia yang marah padaku hanya karena aku tak setuju untuk bercerai dengannya. Ingin sekali aku mengadukan hal ini kepada kedua orang tuaku namun aku tak ingin mereka sedih melihat betapa menderitanya putrinya, jika aku menceritakannya kepada mertuaku maka sama saja aku hanya membuang waktuku karena mertuaku pasti lebih mempercayai omongan Zidan yang penuh dusta dibanding omonganku.
Mempunyai mertua seperti itu membuatku muak namun lagi dan lagi aku tetap bertahan dan berusaha memaafkan semua yang sudah mertuaku lakukan padaku, mereka kerap menuntutku untuk segera memberikan mereka cucu juga menyuruhku berhenti bekerja agar aku cepat hamil. Jika aku tak lagi bekerja lalu siapa yang akan mencari nafkah untuk makan sehari-hari kami juga untuk memenuhi gaya hidup Zidan yang hedon itu?, seharusnya mereka menyuruh Zidan yang bekerja bukan malah menyuruhku berhenti bekerja.
Diusia pernikahan kami yang telah menginjak 8 tahun namun belum juga di karuniai anak membuatku merasa tertekan dengan semua pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang sekitarku yang terkesan memojokanku yang tak bisa memberikan keturunan untuk Zidan, hal itulah yang membuat mentalku down namun aku berusaha tetap bertahan dan selalu menunjukan ekspresi tenang di hadapan semua orang.
Aku tak mengerti mengapa Zidan bisa berselingkuh di belakangku padahal saat masih berpacaran denganku dia begitu setia padaku, apakah karena aku tak bisa memberikannya keturunan ataukah karena aku terlalu sibuk bekerja hingga membuat Zidan menjadi feeling lonely lalu mencari kebahagiaan di luaran sana dan bertemulah dengan Sakura yang kebetulan bisa membuat Zidan nyaman hingga perselingkuhan diantara mereka pun terjadi atau karena aku sudah tak lagi secantik dulu saat kami masih berpacaran sehingga membuat Zidan mencari wanita lain diluaran sana yang jauh lebih cantik daripada aku dan dia dapatkan itu di diri Sakura sehingga dia begitu bucin kepada Sakura.
Ada satu momen dimana Zidan mengatakan hal yang membuatku sakit hati yaitu saat kami tengah sarapan bersama dan hal itu terjadi setelah peristiwa di hari ulang tahunku yang begitu menyakitkan, saat itu aku hanya tersenyum dan tak menampakkan ekspresi sedihku padahal hatiku sudah sangat sakit saat itu.
"Beb, aku muak melihatmu setiap hari selalu berpenampilan jelek!!" Zidan melontarkan kalimat yang membuat hatiku sakit, dia selalu menghinaku seperti ini
"Apa maksudmu?" Aku berusaha tersenyum dan tak menunjukan rasa sakit hatiku di depan laki-laki bajingan ini
"Coba kamu pikir apakah kamu pernah berpenampilan cantik di depanku? Kamu selalu berpenampilan cantik di depan orang lain, jadi wajar saja jika aku lebih tertarik dengan Sakura yang lebih bisa merawat tubuhnya sendiri sehingga terlihat jauh lebih cantik daripada kamu!!" Zidan membentakku, dia mengungkapkan kekecewaannya padaku
"Aku ini seorang pengacara mana mungkin aku berpenampilan jelek jika ingin bertemu klien, tapi aku akan mencoba merubah my bad habit yang selalu berpenampilan jelek di depanmu, aku akan berusaha" Aku berusaha menahan rasa sakit hati yang bercampur dengan rasa kesal luar biasa, aku tak boleh marah di depan laki-laki bajingan ini
"Baguslah jika kamu mau berubah" Zidan menjawab ketus tanpa mempedulikan perasaanku sedikitpun
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife
Mystery / ThrillerZidan Qaisar : Siang itu aku mendapati kenyataan bahwa beberapa polisi mendatangi rumahku untuk menangkapku setelah bukti sidik jari yang menempel di pisau yang tertancap di perut Sakura Yamoto merupakan sidik jari milikku. Kaget, sedih, marah, aku...