Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap akan tercium juga. ~ Netizen.
***
Shely saat ini mencoba tetap diam tak berkomentar apapun mengenai hilangnya Sakura karena biar bagaimanapun dia hanya tak ingin namanya ikut terseret juga ke dalam kasus penculikan ini, dia hanya ingin hidup tenang. Siang ini saat Shely sedang menonton televisi di kamarnya tanpa sengaja dia melihat berita tentang seorang pria tua yang tanpa sengaja menemukan tempat jenazah Sakura terkubur setelah dia mencium bau busuk yang menyengat. Sontak berita yang tadinya berjudul "Missing People" berubah menjadi "Homicides" setelah orang yang menemukan tempat jenazah Sakura di kubur pun melaporkan penemuannya ke kantor polisi terdekat. Shely yang menonton berita itu pun kaget bukan main setelah mengetahui bahwa selingkuhan suaminya telah meninggal akibat di bunuh oleh seseorang, dia shock berat dan seperti tak menyangka kejadian seperti ini akan menimpa hidupnya namun sekali lagi dia tak ingin namanya ikut terseret kedalam kasus pembunuhan yang bahkan dia tidak tahu sama sekali siapa pelakunya.
Ada satu orang dirumah ini yang terlihat amat sangat terpukul setelah mengetahui bahwa Sakura telah meninggal yaitu Zidan yang merupakan suami Shely sendiri, dia seakan tak terima dengan apa yang baru saja terjadi dan bertekad untuk menemukan pelaku pembunuh selingkuhannya itu. Shely merasa sikap Zidan saat ini amat sangat berlebihan dan juga menyakiti perasaannya, dia seperti tak di anggap ada oleh Zidan.
"Aku harus temukan pelaku pembunuh Sakura, dia harus membayar mahal perbuatannya!!" Zidan berkata dengan nada marah sambil mengepalkan kedua tangannya
"Aku yakin suatu saat pasti akan ketemu, beb" Shely berpura-pura sedih agar terlihat seolah ikut bersimpati atas kejadian tragis yang baru saja menimpanya
"Tapi kapan, beb? Aku benar-benar tak bisa menerima kenyataan pahit ini, aku belum siap kehilangan Sakura atau bahkan aku tidak akan pernah siap kehilangannya" Zidan mulai menangis sedih, dia bahkan tega menangisi selingkuhannya yang telah tiada di depan istrinya sendiri
"Kamu harus kuat menghadapi situasi seperti ini, aku yakin Sakura sudah tenang di alam sana dan dia tak ingin melihatmu sedih seperti ini" Shely pintar sekali memainkan perannya sebagai istri yang menenangkan suaminya yang tengah sedih setelah kehilangan selingkuhannya padahal dia sama sekali tak peduli atas kematian Sakura karena dia pun begitu membenci Sakura saat ini
"I'm not sure I'll be strong enough to face this situation" Zidan menangis sedih sambil memeluk erat Shely yang membuat Shely sedikit risih dengan sikap suaminya
"Trust me, beb, you'll definitely get through all of this. Keep spirit, beb" Shely menepuk pundak Zidan sebagai tanda penyemangat untuk Zidan
Siang ini beberapa polisi tiba-tiba mendatangi rumah Shely untuk menjemput paksa Zidan karena mengganggap bahwa pelakunya adalah Zidan setelah temuan sidik jari di pisau yang tertancap di perut Sakura merupakan sidik jari milik Zidan, Shely semakin shock setelah melihat sendiri suaminya di ringkus polisi di depan matanya. Status Zidan yang tadinya sebagai pelapor berubah menjadi tersangka, sungguh kehidupan ini terasa seperti panggung sandiwara.
"Bukan saya pak pelakunya, saya berani bersumpah di atas Al-Qur'an!! Lepasin saya pak, saya gak bersalah!!" Zidan terus menerus mengelak dan berusaha membela diri di depan beberapa polisi yang datang untuk menjemput paksa dirinya
"Bapak bisa jelaskan nanti di pengadilan, sekarang ikut kami ke kantor" Polisi itu memegangi kedua tangan Zidan agar Zidan tak bisa lari
"Beb, tolongin aku, beb, aku gak bersalah" Zidan menatap mata Shely berharap dapat pertolongan darinya namun apalah daya Shely, dia pun tak bisa menolongnya dan hanya bisa menguatkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife
Mystery / ThrillerZidan Qaisar : Siang itu aku mendapati kenyataan bahwa beberapa polisi mendatangi rumahku untuk menangkapku setelah bukti sidik jari yang menempel di pisau yang tertancap di perut Sakura Yamoto merupakan sidik jari milikku. Kaget, sedih, marah, aku...