Ten

56 3 0
                                    

Sebagai satreskrim yang menangani kasus kriminal membuatku sering stress bahkan hingga depresi, namun aku tetap harus menjalani tugas ini dengan menangkap pelaku demi agar korban pembunuhan mendapat keadilan dan bisa beristirahat dengan tenang di alam sana. ~ Gilbert Adalvino.

***

(Gilbert Adalvino)

Perkenalkan namaku Gilbert Adalvino dan aku merupakan polisi yang menangani kasus pembunuhan seorang penulis novel best seller yang kasusnya menjadi viral setelah Zidan Qaisar yang mengaku sebagai tunangan korban melaporkan orang hilang ke kantor polisi dan kalian pasti sudah menebak ending-nya bukan? Ya benar ending-nya adalah pelaku pembunuh Sakura Yamoto tak lain adalah Zidan sendiri. Jujur aku tak menyangka jika pelaku yang sebenarnya adalah orang yang pertama kali melaporkan hilangnya korban, kisah ini seperti cerita di film bergenre thriller yang akhir ceritanya pun membuat semua yang menonton akan tercengang.

Sebenarnya ada yang tak beres dari kasus pembunuhan ini mengingat posisi Sakura sebagai orang ketiga di dalam rumah tangga Zidan dan Shely lalu posisi Shely sebagai seorang pengacara yang cukup terkenal yang kini membuat namanya terseret juga setelah suaminya dinyatakan bersalah atas kasus meninggalnya Sakura, mengapa kesaksian dari Shely membuatku yakin jika dia tengah menutupi sesuatu yang sangat penting. Baru kali ini aku menangani kasus pembunuhan dari kalangan rakyat biasa yang begitu berbelit-belit dan seperti ada yang sengaja membuat kasus ini hanya berputar-putar disini saja tanpa menemukan titik terang, aku tengah mencaritahu siapa orang yang berperan penting dalam kasus ini namun hingga kini pertanyaan itu belum juga terjawab.

Hati kecilku berkata kasus ini akan menemukan titik terang suatu saat nanti dan pelaku yang lain akan tertangkap atau mungkin saja akan menyerahkan diri karena selalu dihantui rasa bersalahnya setelah menghabisi nyawa orang lain, apapun motifnya tetaplah membunuh sangat di larang keras di agama manapun dan negara manapun.

Menurut Natalie Wijaya yang merupakan tetangga terdekat pelaku, pelaku merupakan type orang yang tertutup dan bahkan untuk sekedar menyapa tetangga saja jarang pelaku lakukan namun setelah kasus ini viral Natalie menjadi dekat dengan istri pelaku karena merasa kasihan melihat istri pelaku yang terjebak dalam toxic relationship serta mungkin saja tengah depresi berat setelah mengetahui bahwa suaminya menjadi seorang pembunuh kejam.

Natalie yang kebetulan merupakan temanku semasa SMA dulu pun membuatku menjadi akrab dengannya setelah viralnya kasus ini karena kami baru dipertemukan lagi, aku tak menyangka wanita yang dulu bertubuh gemuk dan berkulit sawo matang kini telah berubah 360° menjadi seorang wanita cantik dengan tubuh ramping dan kulit putih mulusnya. Ternyata semua orang bisa berubah ya menjadi lebih baik lagi, suami Natalie yang berprofesi sebagai dokter umum begitu tampan sangat cocok dengan Natalie yang memiliki wajah cantik. Back to topic, mengenai kasus pembunuhan yang kini tengah aku tangani aku masih meragukan jika pelakunya hanya Zidan sendiri namun dari bukti-bukti dan saksi yang telah dikumpulkan semuanya mengarah kepada Zidan sebagai main actor, jika memang Zidan bukan pelaku utamanya lalu kenapa dari pihak keluarga Zidan tidak ada yang bersuara untuk membela Zidan ataukah Zidan tidak terlalu dekat dengan keluarganya sehingga mereka masa bodo dengan nasib malang yang kini tengah dialami oleh Zidan.

Malam ini aku diam-diam janjian bertemu dengan Natalie di sebuah cafe untuk membahas permasalahan yang membuatku tidak bisa tidur selama beberapa hari ini, setelah menunggu selama 15 menit akhirnya wanita berkulit putih itu pun menghampiriku dan tersenyum manis padaku yang membuatku salah tingkah.

"Hai Natalie" Aku membuka obrolan

"Hai Gilbert Adalvino" Natalie menyebut nama lengkapku sambil tersenyum manis

"Aku ingin membahas kasus pembunuhan Sakura Yamoto padamu karena aku yakin sekali jika pelaku lainnya masih belum tertangkap, maksudku aku tidak menuduh siapapun disini namun hati kecilku yang mengatakan demikian, kamu mengerti maksudku kan?" Aku berkata ragu, aku tak yakin Natalie akan mempercayai hati kecilku

"Aku pun berpikir demikian, sebagai mantan wartawan jiwa penasaranku kian meningkat setiap harinya sejak kasus ini viral, awalnya juga aku mengira jika pelaku utamanya adalah Zidan mengingat hubungan Zidan dengan Sakura adalah sepasang kekasih namun semakin kesini hatiku berkata jika ada pelaku lain yang mungkin saat ini tengah bersembunyi di suatu tempat" Natalie berkata dengan antusias, aku dapat memahami jika dia begitu berambisi dengan kasus ini

"Aku ingin kamu membantuku mencari pelaku lain yang terlibat juga, bagaimana?" Aku mengecilkan nada suaraku takut ada orang lain yang mendengar percakapan kami yang begitu sensitif ini

"Tanpa kamu suruh pun aku sedang mencari pelaku lain yang terlibat" Natalie tersenyum

"Baiklah mulai saat ini kita resmi bekerjasama, jika kamu berhasil menemukan pelaku lain aku akan memberimu upah" Aku mengedipkan mata

"Baiklah, kita bekerjasama" Natalie mengulurkan tangannya lalu aku balas uluran tangannya

Beberapa hari kemudian aku masih manunggu kabar dari Natalie dan aku berharap kebenaran akan terungkap sesegera mungkin, beruntunglah aku bertemu kembali dengan Natalie yang aku tahu mempunyai jiwa ambisi yang sangat tinggi terhadap hal yang menarik perhatiannya.

Malam ini udara terasa begitu dingin hingga menusuk tulang padahal sudah beberapa hari ini tidak turun hujan, aku yang masih terjaga pun memutuskan memakai jaket kulit walaupun rasanya percuma karena tak dapat mengurangi rasa dingin yang menusuk tulangku ini. Aku pun memutuskan untuk menghubungi Natalie setelah aku rasa aku tidak bisa tidur malam ini karena udara yang sangat dingin dan sepertinya aku akan segera terserang hipotermia, setelah beberapa kali menelpon akhirnya wanita itu pun mengangkat telpon dariku.

"Ada apa menelponku malam-malam begini?" Terdengar suara lembut teman SMA ku dulu dari seberang telpon yang tanpa sadar membuatku menyunggingkan senyuman

"Aku tidak bisa tidur" Aku menjawab singkat

"Aku pikir ada berita penting ternyata tujuanmu menelponku hanya untuk memintaku menemanimu" Terdengar tawa renyah Natalie dari seberang telpon yang entah mengapa membuatku senang

"Apa suamimu sudah tidur? Aku takut dia salah paham padaku karena menelponmu tengah malam begini" Aku bertanya lagi yang hanya di jawab oleh tawa dari Natalie yang seolah menertawakan pertanyaan bodohku barusan

"Robby sudah tidur pulas dikamar" Natalie masih menertawakan pertanyaanku

"Natalie, tolong jangan tertawa lagi karena suara tawamu membuatku menjadi salah tingkah, emm maksudku membuatku tak nyaman" Aku mengutuk diriku sendiri karena keceplosan mengatakan pada Natalie bahwa aku salah tingkah padanya

"Apa maksudmu?" Seolah tak mengerti perkataanku barusan membuat Natalie kembali bertanya maksud dari perkataanku padanya barusan namun aku memutuskan mengalihkan pembicaraan agar dia tak menyadari bahwa aku benar-benar tengah salah tingkah padanya sekarang

"Hmm Natalie, aku rasa aku mulai mengantuk sekarang jadi obrolan ini kita lanjut besok saja ya, oh ya jangan lupa kabarin aku jika kamu sudah mendapatkan perkembangan kasus ini" Aku berpura-pura menguap di depan speaker ponselku agar Natalie mengira bahwa aku benar-benar mulai mengantuk

"Aku akan mengabarkanmu jika aku sudah menemukan pelakunya agar kasus ini cepat selesai" Natalie menutup sambungan telpon

Aku masih terus mencaritahu siapa saja yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini selain Zidan karena jujur aku mulai lelah dengan kasus ini, aku hanya ingin menjadi polisi yang baik serta tak ingin di cap oleh masyarakat sebagai polisi yang kerjanya asal-asalan saja seperti yang selama ini masyarakat nilai tentang kinerja kepolisian.

My Perfect Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang