[29] Ada Apa Dengan Sakura

594 54 5
                                    

"Aku dimana?"

Tatapan Sakura menyapu ruangan di sekelilingnya. Tubuhnya masih terasa begitu lemas. Namun tatapannya kini terhenti pada seseorang yang saat ini tengah tertidur lelap di tepi kasurnya. Kepalanya terlihat tenggelam di dalam lekukan kedua tangannya.

"Sasuke..." Panggil Sakura lirih.

Hatinya mulai gelisah kala ia menemukan fakta bahwa perut buncitnya sudah tidak ada. Ia bahkan menemukan adanya rasa sakit di bagian sekitar perutnya tersebut. Seperti ada sebuah luka.

"Sasuke..."

Tiba-tiba saja Sakura menangis tergugu. Rasanya begitu sakit ketika ia tidak dapat menemukan dan melihat bayinya di manapun.

Sasuke yang mendengar suara tangisan Sakura sontak tergelak dari tidurnya. "Sakura? Kau sudah bang-"

"Apa yang terjadi padaku?" Suara Sakura terdengar begitu bergetar.

Deg.

Tubuh Sasuke mendadak terasa membeku. Lidahnya tiba-tiba terasa kelu.

Baru saja ia akan bahagia kala melihat Sakura yang akhirnya kembali bangun setelah 5 hari berlalu, namun ketakutan Sasuke selama ini adalah hal pertama yang ternyata dibahas oleh wanita itu.

"Ka-kamu baik-baik saja."

"Tapi kenapa perutku..." Pikiran Sakura kalut. Ia tak bisa berpikir jenih sama sekali.

Sasuke dengan perlahan mulai memeluk tubuh Sakura yang kini sudah duduk bersandar di kasurnya. Dengan lembut ia mengusap rambut berwarna merah muda tersebut.

"Kau tidak menjawabku."

Rasa sakit itu lagi-lagi menghantam relung hati Sasuke. Ia henar-benar belum mampu untuk mengatakannya saat ini. Tetapi, Sakura pasti akan mendesaknya.

"Kau jahat!" Sakura menarik diri dengan cepat dari pelukan Sasuke. "Kau menyembunyikan sesuatu dariku!"

"Sakura, maaf."

"Maaf untuk apa?"

Wajah Sasuke terlihat amat sendu, membuat Sakura semakin merasa takut.

"Dimana bayiku?"

Sasuke menghela napas pelan. Ia mulai memantapkan hati. "Dia..."

Faktanya Sasuke tak sanggup.

"Apa yang telah kau lakukan pada kami?" Sakura kembali menangis. Melihat respon Sasuke membuat hatinya merasa sangat sakit. Bayangan buruk itu tiba-tiba menghantuinya.

"Kalau kau tidak mau menjawabnya, biar aku saja yang mencarinya!" Tangan Sakura sontak mencabut paksa infus, membuat darah tiba-tiba berceceran di atas kasurnya.

Lantas Sasuke dengan cepat menahan pergelangan tangan Sakura. Ia semakin panik kala melihat darah sudah banyak keluar dari tangan wanita itu. "Sakura, tolong jangan seperti ini." Lirihnya. Ia dengan sigap mencari tisu dan membersihkan luka tersebut.

"Lepaskan!"

"Dia pergi, Sakura."

Deg.

Seketika hati Sakura mencelos. "Apa maksudmu?"

Sasuke tak berani menatap kedua bola mata emerald itu. Kini ia hanya bisa menundukkan kepalanya. "Sakura, maaf."

"Kau bercanda, kan?" Tanya Sakura sarkas. Membuat Sasuke buru-buru menggeleng, menatap sayu Sakura.

Wajah terluka itu sangat jelas.

Dan Sasuke tidak sanggup untuk melihatnya lebih lama.

"Sakura, dia sudah di surga."

Sakura's Story 1.29 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang