[34] Akhir Dari 1.29

506 45 6
                                    

Sakura termenung, tatapannya terlihat kosong. Bahkan kini kantung mata berwarna hitam sudah terlihat jelas di bawah kedua matanya.

Semuanya karena Sakura tidak bisa tidur semalam, hingga mentari kembali terbit di ufuk timur.

Pikirannya melayang jauh.

Jiwanya terasa terenggut.

Dimakan oleh rasa kesedihan yang mendalam.

"Sakura?"

"Ma..." Lirihnya.

Mebuki dengan sigap memeluk tubuh ringkih putri semata wayangnya tersebut. Mencoba memberi kekuatan. Di sisi lain, ada Kizashi yang sigap di sisi Sakura. Menjaga serta melindunginya selalu.

Di ujung ruangan tak berpintu itu juga sudah hadir Naruto, Ino, dan Sai. Mereka setia menunggu dan menjaga Sakura. Mengikuti sahabatnya tersebut agar dapat terus memantau keadaannya.

Mereka sudah kembali menemukan Sakura setelah kepergiannya yang begitu lama tanpa ada kabar sedikitpun, membuat mereka hampir dilanda frustasi untuk kembali bertemu dengan sahabat kesayangannya tersebut.

Kini ketiganya berinisiatif mendekat ke arah Sakura sembari menepuk pelan pundaknya, mencoba memberikan kekuatan lainnya.

Karena bagaimanapun mereka sangat paham, situasi yang akan dihadapi Sakura setelah ini adalah hal paling terberat dalam hidupnya.

FLASHBACK ON

"Maaf, tapi untuk kondisinya tidak ada kemajuan sama sekali." Ujar Dokter yang selama ini sudah merawat Sasuke semenjak ia koma di hari pertama hingga hari ini, tepat 1 tahun. "Ini sudah 1 tahun lamanya ia koma."

Sakura menunduk dalam, kedua matanya mendadak terasa hangat.

"Lalu kami harus bagaimana Dok? Kami harus melakukan apa untuk Sasuke agar dia bisa kembali bangun?" Tanya Mebuki dengan cemas. Sebagai seorang ibu yang telah menganggap Sasuke sebagai anaknya, Mebuki tidak pernah lengah untuk ikut merawatnya dengan sepenuh hati.

Ia tak lagi mengungkit bagaimana kejamnya sikap laki-laki tersebut di masa lalu pada keluarganya. Karena bagaimanapun ia sudah sangat paham, bahwa Sasuke juga korban dalam semua kejadian yang telah lalu.

Lalu ia telah melihat ketulusan Sasuke untuk putrinya sewaktu sakit, memberikan curahan kasih sayang yang begitu dalam untuk Sakura. Laki-laki tersebut juga selalu tampak menangis dalam diam menyesali semua tindakannya.

Dan di akhir, Mebuki juga sudah melihat betapa ia telah bertekad melindungi keluarganya. Bahkan ia sampai rela mati untuk melawan pamannya tersebut.

Sasuke adalah orang baik yang tersakiti.

Dan Sasuke pantas untuk dimaafkan.

"Tolong sembuhkan Sasuke, Dok." Lirih Naruto. Kini Naruto ikut masuk ke dalam pembicaraan, pasalnya ia pun sangat sedih melihat kondisi Sasuke dan selalu berharap bahwa temannya tersebut dapat kembali sadar dan bangun dari komanya.

Dokter tersebut tampak sedih, tetapi sebisa mungkin kembali membuka informasi untuk memperjelas semua keadaan yang telah terjadi. "Cedera pada otak mungkin salah satu faktor terbesar pasien menjadi koma dan lumpuh hingga saat ini. Karena sejak awal dilakukan pemeriksaan, kepala pasien terlihat banyak luka akibat banyak terbentur atau bahkan terkena benda berat lainnya. Sehingga titik kesadarannya mati total. Kemudian ada 5 luka tembak yang mengenai beberapa titik organ di dalam tubuhnya, hingga organ tersebut gagal bekerja dengan baik kembali."

Semuanya mendengarkan dengan seksama, dan tak sedikit ekspresi mereka berubah menjadi penuh kesedihan karena harus membayangkan betapa sakitnya yang telah dilalui Sasuke selama ini. Mereka mulai merasa tak tega pada laki-laki tersebut.

Sakura's Story 1.29 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang