[8] Mimpi Itu Lagi

369 50 2
                                    

Diberitakan hari ini pukul 19.29 malam telah terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas mobil berwarna hitam dengan plat xxxx di jalan tol KM 29. Dugaan sementara supir mengantuk sehingga menghantam ruas jalan dengan kecepatan tinggi. Sejauh ini telah ditemukan korban sebanyak 3 orang. Diketahui jenazah merupakan anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak laki-laki.

"Sasuke! Kau dimana sekarang?!"

"Aku sedang di perjalanan pula-"

"Pulanglah cepat!"

"Ada apa paman? Apa terjadi sesuatu?"

Tiiit... Tiiit...

Suara panggilan tersebut mendadak terputus, membuat Sasuke menatap bingung layar handphonenya.

Tiba-tiba perasaannya mendadak terasa tidak enak. Buru-buru ia melajukan mobilnya untuk pulang ke rumah. Sepertinya sedang terjadi sesuatu sehingga pamannya harus menelpon.

Sasuke buru-buru memasuki rumahnya. Terlihat kini ada paman beserta sepupunya yang tampak gelisah mundar-mandir di ruang tamu.

"Paman ada ap-"

"Sasuke! Ayo kita ke rumah sakit!"

"Ke-kenapa? Siapa yang sakit?"

Tak ada jawaban, membuat Sasuke semakin penasaran. Lantas ia kembali bertanya dengan gusar.

"Paman! Ada apa ini?"

"Sasuke..."

Kini sepupunya berdiri di hadapannya. Tak lama kemudian memeluknya dengan sangat erat.

"Kak Shisui, ada apa ini?"

Sepupu Sasuke, Shisui, masih memeluk erat dirinya. Dia bahkan tak keberatan harus memeluk Sasuke yang masih berseragam lengkap SMPnya.

"Orang tua dan kakakmu..."

Rasanya Shisui tak tega harus mengatakan ini pada sepupunya yang saat itu masih berusia 14 tahun. Dadanya terasa amat sesak membayangkan betapa menyedihkannya kehidupan Sasuke mulai malam ini.

"Mereka... tewas di dalam kecelakaan."

Onxy hitam itu mendadak membulat. Raut wajahnya berubah drastis. Bahkan tangannya terlihat bergetar hebat saat ini.

"Tidak! Kak Shisui pasti bohong!" Teriak Sasuke tak terima. Dirinya mulai histeris dan ketakutan. Ia menatap tak percaya pada Kagami dan Shisui.

"Sasuke, ayo ke rumah sakit."

"Ka Shisui, jangan bercanda!" Lirih Sasuke. Kedua matanya bahkan sudah dibanjiri air mata.

Rasanya begitu sesak. Sangat sesak hingga rasanya Sasuke sulit untuk bernapas.

"Tidak mungkin!" Teriak Sasuke histeris.


















"Tidak!"

"Hah... Hah... Hah..."

Onxy hitam itu membulat sempurna. Keringat kini mulai membanjiri tubuhnya. Tangannya bahkan sudah mencengkram kuat seprai kasurnya.

"Hah.... Hah..."

Napas Sasuke tersengal-senggal. Detak jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Rasa pusing kini menghantam kepalanya.

"Mimpi itu lagi." Gumam Sasuke sembari mengusap wajahnya dengan kasar.

Setelah napasnya berangsur pulih, Sasuke mulai mencari sesuatu di atas meja yang tepat berada di samping kasurnya. Buru-buru ia memakan beberapa butir obat dan meminum air putih.

Sakura's Story 1.29 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang