[30] Tidak Mau Bertemu Lagi

684 64 11
                                    

Sudah 2 minggu Sakura dirawat di rumah sakit ini. Kesehatannya masih kunjung tak membaik, apalagi masalah kesehatan psikisnya.

Emosi Sakura jadi tidak mudah untuk ditebak. Terkadang ia akan banyak terdiam, kemudian setelah itu menangis tergugu, membuat Sasuke yang melihatnya akan menjadi panik tiba-tiba.

Sakura bahkan tidak akan meladeni obrolan Sasuke dengannya. Dia akan lebih banyak diam tanpa melirik sedikitpun pada lawan bicaranya tersebut.

Namun Sasuke dengan telatennya merawat Sakura. Menjaga dan menemaninya dengan sepenuh hati. Sekalipun Sakura masih menatap benci padanya, Sasuke menerima itu dengan lapang dada.

Bagaimanapun Sasuke memang pantas untuk dibenci oleh Sakura.

Tetapi kebencian itu tak sedikitpun menghalangi Sasuke untuk terus berada di sisi Sakura.

Hari ini Sasuke sudah berjanji pada Sakura untuk membelikannya takoyaki dari kantin rumah sakit. Walau sebetulnya Sakura tidak pernah memintanya, tetapi Sasuke dengan semangatnya menawarkan makanan favoritnya itu, berharap Sakura akan excited karena bertemu dengan makanan kesukaannya.

Ah, Sasuke rindu Sakuranya yang dulu.

Ceria.

Periang.

Banyak berbicara.

Tetapi untuk memulihkan kondisi Sakura yang saat ini memang tidak akan mudah, tetapi ia yakin suatu saat akan mengembalikan kebahagiaan Sakura.

Mendadak hati Sasuke kembali terasa sakit, memikirkan karena bagaimanapun keadaannya saat ini adalah hasil dari kejahatannya pada wanita itu di masa lalu.

Dan Sasuke ingin menembus semua dosa-dosanya pada Sakura.

"Kau yang bernama Sasuke?"

Deg.

Jantung Sasuke sontak bertalu dengan hebat, kala menemukan dua orang yang sedang berdiri tak jauh dari depan pintu kamar rawat inap Sakura.

Orang yang telah menjadi sumber ketakutan dan kelemahan Sasuke setelah ia tahu semua faktanya.

Sasuke sontak menghentikkan langkahnya, lalu menunduk dalam. Tak lama kemudian ia mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan sebelumnya.

"Akhirnya aku dapat bertemu dengan orang jahat ini."

Sasuke masih terdiam menunduk. Ia sudah siap jika beberapa detik mendatang, akan tiba sebuah pukulan maut di wajahnya.

Karena ia pantas mendapatkan itu.

"Setelah yang kau lakukan pada keluargaku dan anakku, kau tidak malu ya?"

"Maaf."

"Aku sudah mengetahui semua faktanya di antara dirimu dan Sakura. Tetapi aku baru dapat mengetahuinya setelah berbulan-bulan ia pergi. Aku mencarinya sampai hampir gila karena merasa begitu bersalah, dan setelah mendapatkan kabar terbaru tentangnya dari anak buahku yang bekerja sama dengan polisi beberapa hari yang lalu, hatiku kembali benar-benar terasa hancur sebagai seorang ayah." Ujar Kizashi yang masih bisa menahan amarahnya.

"Kenapa kau baru muncul setelah sekian lama menghilang? Aku tahu jika Fugaku masih memiliki putra bungsunya yang tidak terlibat dalam kecelakaan. Kau tahu, aku juga sempat mencari keberadaanmu untuk memastikan bahwa kamu akan baik-baik saja setelah tragedi itu. Aku sangat ingin meminta maaf padamu karena aku tak sempat mengucapkannya pada Fugaku dan keluargamu. Itu juga bagian dari kesalahan terbesarku yang terlalu naif pada kesuksesan hasil kerja sama yang didapatkan perusahaanku tanpa mempertimbangkan perasaan perusahaan keluargamu yang saat itu sedang jatuh terpuruk." Suara Kizashi mulai terdengar parau.

Sakura's Story 1.29 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang