episode 8

98 10 1
                                    

"Raka"

"Iya ada apa Rayi manggil-manggil" jawab kian santang ketus

"Raka kita main petak umpet yuk, dah lama kita gak main petak umpet" ajak surawisesa

"Gak ah males"

"Ih si raka nyebelin banget sih"kesal surawisesa

"Emang kau gak mau pantat kau di patuk ayam lagi gara gara ngumpet di kadang ayam"

"Emang aku pernah di patuk" pikir Surawisesa sepertinya dia amnesia.

"Kau tidak inget rayi"

"Hmmm" Surawisesa mulai mengingatnya

PLAY ON

"Aduh sembunyi di mana yah aku takut ketahuan?" Tanya surawisesa kebingungan

"Aha sembunyi di kandang ahh biar gak ketahuan" pikir Surawisesa dengan ide anehnya.

 Dia pun sembunyi di kandang ayam.
"Rayi udah belum" itu suara Kian Santang.

"Itu suara Raka Kian Santang aku tidak boleh bilang sudah, nanti dia akan menemukanku disini" Surawisesa sekarang merasa khawatir, dia takut di temukan.

Jadi, Alrizka pelihara ayam di belakang kandang. Karena, dia suka sama ayam. Apalagi, ayam warna-warni.

Surawisesa dia sembunyi di kolong kandang ayam. "Kaya nya di sini aman" jawab surawisesa

"Pokpokpokpokpokpokpokk" jawab ayam remaja.

"Kau ini bicara apa sih aku tidak mengerti " bisik surawisesa dengan goblok nya ngomong sama ayam

"Kukuruyuk kukuruyuk"

"Ih berisik amat sih "bisik surawisesa

"Si aden Surawisesa kemana sih gak ketemu" jawab Alriska.

"Itu kan suara nyimas Riska ngapain di ngebantuin Raka Kian Santang" bisik surawisesa

"Ayo kita cari"  jawab Gilang.

"Itu suara Aden Gilang. Alama gimana ini jangan sampai ketahuan" batin Surawisesa ketakutan.

Kemudian, pantat Surawisesa di patuk ayam. Karena, pantat nya menyundul kepala ayam"ADUHHHHHHHH" teriak surawisesa

"Dasar ayam gak ada akhlak" jawab Surawisesa sambil menyentil telinga ayam tersebut.

"Lu yang gak ada akhlak, bukan gue. Ngapain coba nyundul kepala gue, dan ngumpet di rumah gue, kenapa sih manusia ini, bukan nya ngumpet di mana ke, ini mah di rumah gue lagi, tuh rasain lu " batin ayam remaja bukti nya dia udah punya bini dan anak.

"DAAAAAAAARRRRRR" teriak Alrizka, Gilang dan Kian Santang,  yang membuat Surawisesa kaget dan hampir mau menindihkan ayam remaja.

"AHHHHHH IBUNDA GOREEEEEENNNNNGGGGGGG"

"Rayi mana ada ibunda goreng, yang ada ibunda Subang Larang sama ibunda Kentring Manik" jawab Kian Santang dengan candaan.

"Iya si Aden ada ada aja " Jawab Alrizka sambil ketawa sedangkan Gilang hanya menyimak sambil tertawa.

Emang ada nama ibunda goreng yah, tapi yang di maksud di cerita itu adalah ibunda di goreng yang atau dalam bahasa sunda, goreng bahasa indonesia nya adalah jelek.

"Ngapain kalian ngagetin aku, jantung aku mau copot nih" kesal Surawisesa.

"Lagian ngapain kamu ngumpet di kandang ayam, emang kamu mau jadi ayam hah!" Ucap Gilang di sertai tawanya.

"Gak aku tidak mau jadi ayam, aku benci ayam itu" kesal surawisesa sambil menunjuk ayam yang sedang melihat dirinya.

"Huh, dasar manusia latnat gue di salahin mulu dah. Padahal dia yang salah" batin Si Ayam.

"Lah kenapa rayi?" Tanya Kian Santang.

"Tuh liat pantat aku sakit sama ayam itu dipatuk, terus di tambah lagi kalian ngagetin aku"

"Salahin gue aja terus, dasar manusia gak ada akhlak  sembarangan ngomong" jawab si Ayam menatap Surawisesa sinis.

"Masa ayam patuk pantat kamu?" Tanya Alrizka penasaran.

"Iya, aku benci dia" marah surawisesa sambil menendang ayam itu dan ayam itu pun tersungkur di bawahnya dan menimbulkan suara.

"Dasar manusia biadab awas pembalasan gue nanti yah!" batin ayam itu, lalu pergi keluar dari bawah kandang.

"Hahahahahahahahahahahahahahahahahahaahhahaahahahahha" tawa Alrizka, Gilang, dan Kian Santang.

"Dah ah aku keluar"

"Eh rayi tunggu" Kian Santang pun langsung menyusul adiknya.

PLAY OFF

Surawisesa yang mengingat itu langsung kesal dan semakin benci kepada ayam itu.
"Inget kan Rayi maka nya jangan petak umpet," tawa Kian Santang cekikikan

"Iya iya gak bakal lagi kok, lagian setelah ingat itu aku gak jadi ngajak Raka main, aku kedalam yah raka." Jawab surawisesa punung

"Rayi - Rayi ada-ada aja, dah ah latihan lagi" jawab kian santang.

***

"Bedebah Raka dia maluin aku lagi "jawab Surawisesa.

"Bunda aku rindu padamu aku ingin cepat pulang ke istana bunda," batin surawisesa menangis dikamar lantai dua.

NAH UDAH SELESAI NIH JADI AKU MAU BIKIN CERITA NYA TIAP LIBUR ATAU MINGGU YAH SOALNYA KALO DI WAKTU SEKOLAH TAKUT NYA GAK KONSENTRASI DI SINI DULU YAH BAYYY

ASSALAMUA'LAIKUM WAROH MATULLAHI WABAROKATU

SAMPAI JUMPAI DADAH 

PAPAY

Terjebak Di Masa Depan (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang