Kian Santang, surawisesa, Rara Santang, surasowan, dan walangsungsang berpelukan bersama membuat yang menonton terharu.
"Syukurnya kalian di temukan, kalian ditemukan dengan keadaan selamatan dan tidak terjadi apa-apa." Jawab walangsungsang haru.
Rara Santang menoleh kearah Alrizka dengan senyuman manisnya, dia teringat bahwa wajahnya mirip dengan ibunda kentring manik. Rara Santang segera menghampiri gadis itu dan segera memeluknya.
"Terima kasih, terima kasih kau sudah menjaga keluargaku walaupun kau di masa depan. Aku bersyukur bisa bertemu dengan adik-adikku sudah hampir dua tahun kami mencari. Dan tinggal di masa ini, aku sungguh berterima kasih padamu kau anak yang baik dan Solehah," Rara Santang segera melepas pelukannya menunggu Alrizka menjawab.
"Tidak apa-apa kak, aku ikhlas kok mereka sangat lucu." Balas Alrizka sambil tersenyum ramah.
"Terima kasih paman bibi dan kalian semua, sudah menjaga keluargaku dengan baik," Rara Santang menoleh kearah Nuan dan Kevin.
"Dan untuk Nuan dan Kevin terima kasih karena kalian sudah menghantar kami kemari dan bertemu dengan adik-adik kami,"
"Tidak apa-apa Ra, kita juga ikhlas kok iya gak vin," ujar Nuan Santang menyegol pundak Kevin.
"E-eh iya-iya kita ikhlas kok," pinta Kevin gugup.
"Rayi sudah saatnya kita kembali ke Pajajaran." Perintah walangsungsang.
"Nanti Raka aku mau bicara sebentar sama Rizka." Surawisesa mendekat kearah Alrizka.
"Ka, aku minta maaf yah kalau aku ada salah apa-apa. Terima kasih telah menerima ku sebagai teman main mu. Aku tidak pernah melupakan momen pantat aku di patuk ayam ak-" pembicaraan surawisesa di potong oleh adiknya.
"Apa! Di patuk ayam, ada-ada saja kau. Terus tuh pantat bisulan ihh ngeri" Ledek surasowan.
"Berisik orang lagi ngomong," ketus surawisesa sambil menatap adiknya tajam.
"Aku dan rakaku kian Santang pamit undur diri, kau adalah wanita cantik meskipun kau sangat mirip ibundaku. Setiap melihatmu aku rindu ibunda. Tapi tenang saja sekarang aku pulang kok dan ketemu sama ibunda." Jelas surawisesa membuat seluruh orang terharu.
"Rayi, ayo." Ajak kian Santang.
Surawisesa melambaikan tangan ke arah Alrizka pamit undur diri, Rara Santang melambaikan tangan ke arah Nuan dan Kevin. Dan surasowan walangsungsang melambaikan kepada orang tua Alrizka.
Tombol di aktifkan muncul lah sang hambuing disana. "Hambuing-hambuing deu deu kalian sudah siap pulang" ajak resi kuncung putih, mereka mengangguk menginyakan.
Fortal terbuka dan satu-persatu mereka masuk, tak lama kemudian portal tertutup kembali.
"Mereka pulang," gumam Alrizka.
"Neng masuk yuk, kalian juga." Ajak Restu,
"Gak usah repot-repot om, kita mau langsung pulang kok. Dan mengumumkan Alrizka pulang dari rumah sakit." Jelas Nuan dan Kevin hanya mengangguk.
"Padahal gak apa-apa loh,"ujar Melinda.
"Nuan…" Kevin memberikan kode untuk kabur.
1
2
3
"KABURRRRR…" mereka berdua kabur,
"Anak nakal," gumam restu "ayo sayang kita masuk,"lanjutnya.
Sedangkan sang istri hanya mengangguk kepalanya paham.
"Bu kok aku tadi gak di dadahin mereka?" Tanya Rania.
"Gak tau," balas Melinda.
***
"Alhamdulillah kita pulang," ucap walangsungsang.
"Iya"
"Allahuakbar, putra ku, putriku. Subang larang berlari kencang dan langsung memeluk ketiga anaknya.
"Putraku" sementara kentring manik berjalan pelan ke arah surawisesa dan surasowan.
"Jagat dewa matara, terima kasih sang Dewata agung kau telah mengembalikan anak-anakku." Gumam prabu Siliwangi menatap rindu pada anak-anaknya.
"Kanda, mereka sudah kembali yah?" Tanya amber kasih.
"Iya Dinda mereka kembali," balas prabu Siliwangi sambil merangkul ambet kasih.
"Raka, yunda, Rayi kalian kembali." Jawab Gagak Ngampar tersenyum bahagia.
Mereka semua mengangguk kepalanya iya.
Ide jahil muncul di kepala kian Santang, "kalian semua mau tau sesuatu gak?" Tebak kian Santang.
"Apaan tuh," jawab Subang larang penasaran.
"Pas waktu di masa depan, Rayi surawisesa pantat nya di patuk ayam terus dia nonton film dua tuyul." Tawa kian Santang meledak.
"Hah dua tuyul film apaan itu, disini saja tidak ada alat komunikasi seperti di masa depan." Jelas kentring manik.
"Apaan sih Raka bikin malu saja," pipi surawisesa merah dia sangat malu.
"Bodo," kian Santang memeletkan lidahnya mengejek.
"Terus kalian tinggal di mana," tanya prabu Siliwangi.
"Kita berdua tidak di rumah gadis yang bernama Alrizka dia mirip ibunda kentring manik." Jelas kian Santang membuat kentring manik menoleh.
"Alrizka perempuan apa laki-laki dia," pinta kentring manik.
"Perempuan," balas surawisesa yang masih sangat malu.
"Terus kalian berempat," hambuing juga awalnya ikut tapi sering ngilang.
"Di apartemen penginapan gitu, kaya rumah-rumah di sana. Tapi di sana malah nyaman gitu." Jelas walangsungsang.
"Syukurnya, kita masuk dan makan malam bersama." Mereka setuju dan berhamburan pergi ke meja makan.
"Alrizka terimakasih," batin surawisesa.
"Jadi kangen bercanda bersama." Batin kian Santang.
Sesudah makan kian Santang mengajak surawisesa untuk melihat langit, dia jadi rindu dengan gadis lucu itu.
"Raka, kapan yah kita kemasa depan lagi?" Tanya surawisesa.
"Entahlah, aku tidak tahu,"
-
-
-
-
-
-
-
-
TAMAT TAMAT
GAK NYANGKA GAIS BISA TAMAT, TERIMA KASIH TELAH MENGIKUTI CERITA AKU YANG TIDAK NYAMBUNG.
SUDAH DUA TAHUN CERITA INI BARU BERES DARI KELAS DELAPAN DAN SEKARANG AKU NAIK KELAS SEBELAS.
ADA YANG MAU TERJEBAK DI MASA DEPAN DUA APA MAU TERJEBAK DI MASA LALU.
SIAPA YANG AKAN KEJEBAK DI DUA JUDUL DI ATAS KOMEN DI BAWAH YAH SEE YOU
PAPAY
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Di Masa Depan (TAMAT)
Ficção AdolescenteMengisahkan kakak beradik remaja yg tinggal di pajajaran yg sedang berburu hewan dan melepaskannya dan Pada saat itu, mereka menemukan portal aneh dan masuk kesana di dalam nya ialah dunia modern zaman sekarang dan mereka kebingungan hingga mencar...