episode 10

76 7 0
                                    

MASA DEPAN

Di pagi hari yang cerah, Kian santang dan Surawisesa sudah jalan jalan ke mall, mereka menaiki mobil Surawisesa berkata.

"Raka, kenapa banyak siluman di sini?" Tanya Surawisesa

"Rayi itu bukan siluman, itu mobil ingat yang di katakan Neng Riska"jawab kian Santang mereka kelihatan gaul yah di masa depan, dan Gilang sudah berangkat ke pesantren di antar  ayahnya.

"Ohhhh" Surawisesa ber oh

Lalu mereka menaiki mobil. Dan berhenti di sebuah mall.

"Kiri mas" jawab Kian Santang

Barulah mereka turun dari mobil, tapi Surawisesa malah nyebrang duluan. Kian Santang berteriak, karena ada mobil mau menabraknya. Karena, tidak menengok ke arah kanan, dan ke arah kiri.

"RAYYYIIII.........."

"AHHHHHHHHHHH"

Dubrak, Surawisesa terjatuh kepalanya terkena aspal. Kian Santang menghampiri Surawisesa, lalu pemilik mobil tersebut turun.

"Maaf kan saya "jawab seseorang menghampiri Kian Santang dan Surawisesa.

"Rayyyiii....bangun" jawab kian Santang sambil menahan tangisnya.

"Sekali lagi maafkan saya, saya terlalu cepat mengendarai mobil. Karna anak ini menghalangi, jadi kurang fokus menyetir" jawab seorang pemuda bersalah kian Santang merasa marah. Karena, adiknya kecelakaan.

"Kau, kau harus bertanggung jawab. Kau telah mencelakai adikku"

"Kok suara nya macam Alwi yah" batin pemuda itu.

Lalu dia melirik ke arah 2 bocah itu, seperti petir di siang bolong, Ali terkejut melihat mereka berdua.

"Kamu, Alwi"

  Dan kian santang melihat ke arah Ali yang sedang berdiri, Kian Santang segera berdiri. Melihat wajah pria itu.

"Hariwangsa, MENGAPA KAU MENCELAKAI ADIKKU"

Sejenak pemuda itu melotot siapa Hariwangsa.

"Wi, ini paman Ali. Ali Zaenal, masa tidak kenal sih" jawab pemuda bernama Ali.

"Itu tidak masalah nanti kau tahu juga, KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB. SELAMATKAN ADIKKU,"

"Baiklah,Wi. Aku akan membawa dia" Para warga yang melihatnya, begitu kasihan, lalu warga menolong Surawisesa menuju ke mobil.

"Kita bawa dia kerumah sakit"

"Iya Ali Zaenal"jawab Kian Santang sambil memeluk Surawisesa

MASA LALU

"Jagat dewa matara, mengapa dada hamba sakit sekali. Seperti ada firasat, yang mengenai hamba"batin Prabu

"Kanda kenapa" jawab Ambet Kasih

"Dinda Ambet Kasih, seperti nya ada firasat yang menimpa Putra Putri kita "jawab Prabu

"Berdoa lah Kanda, jangan berpikiran seperti itu. Lagipula mereka belum kembali, berdoa lah supaya mereka kembali dengan selamat"jawab Ambet Kasih

"Iya, lalu di mana Dinda Kentring Manik mengapa dia tidak kelihatan?"tanya Prabu

"Raih Kentring Manik, dia kembali kekerajaan Gapura bersama Amuk Marugul"

"Apa!!"

"Karna dia teringat Putranya Surawisesa dan Surasowan. Jadi dia pulang saja  ke kerajaan Gapura, untuk menenangkan diri"

"Kanda lupa, Dinda Kentring Manik juga ke hilangan putranya, putraku Surawisesa dan putraku Surosowan"

"Tidak apa Kanda, kan ada Amuk Marugul yang menjaganya, lagipula selalu dekat dengan Amuk Marugul"

"Kanda akan ke Gapura sekarang"

"Apa tidak besok"

"Sekarang aja Dinda, Dinda jaga aja Dinda Subang Larang Kanda akan ke kerajaan Gapura, kanda pamit Sampurasun"

"Rampes"

SURAWISESA KECELAKAAN APAKAH DIA AKAN SELAMAT?

IKUTI TERUS YAH
SAMPAI KETEMU LAGI
PAPAY

Terjebak Di Masa Depan (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang