Kisah Para Perempuan yang Tidak Sekolah

183 32 4
                                    

"Kalau perempuan sekolah tinggi-tinggi itu gunanya buat apa, sih? Kan ujung-ujungnya bakalan di dapur. Tugas perempuan sewaktu jadi istri juga untuk tunduk dan melayani suami serta mengurus anak-anaknya. Urusan nafkah nanti sudah tanggung jawab suaminya. Sekolah itu cuma buang-buang duit untuk hal yang percuma."

Coba bayangkan, yang ngomong kayak gitu adalah ibu atau bapak kalian sendiri. Mereka yang memberi makanan, pakaian, dan kehidupan bagi kalian.

Bakalan sesakit apa kalau kita yang ada di posisi itu, sementara sewaktu dibilangi kayak gitu sama orang lain aja sakit dan traumanya bisa sampai dewasa?

Mungkin ada sih yang bertanya-tanya, kenapa di sekitar kita masih ada beberapa teman seusia kita yang nggak sekolah? Padahal secara ekonomi mereka mampu, jauh lebih mampu daripada kita yang mungkin orang tuanya kerja serabutan.

Di bab ini, saya mau bahas mereka, para perempuan yang terpaksa lahir dan besar di tengah keluarga seperti itu, yang mau tak mau harus menikmati keadaan demikian.

Jangan kaget kalau bab ini saya menunjukkan kemampuan ghibah, wkwkwk.

Saya punya tetangga, yang punya anak lebih muda satu sampai dua tahun daripada saya. Orang-orangnya masih se-RT dengan tempat tinggal saya. Anaknya akrab dengan saya. Sebelum saya masuk SD, ibaratnya mereka sudah sering dititipkan ke saya.

OOT sebentar. Saya juga baru sadar, bahwa sejak usia balita saya sudah jadi tempat penitipan anak. Mungkin sudah keibuan sejak kecil 😹😹😹 bahkan sampai sekarang, kalau ada yang nggak boleh pergi ke mana-mana sama ortunya, biasanya bilang kalau saya juga diajak. Langsung dibolehin. Saya diajak beneran atau enggak, itu urusan belakangan.

Pesona saya memang tidak bisa dibantah 🤣

Kembali ke cerita.

Sewaktu saya kelas 9, anak salah satu tetangga saya yang masih kelas 7, dipaksa menikah oleh bapak tirinya, pada hari terakhir tes kenaikan kelas.

Jadi, ceritanya gini. Si bapak tiri mengancam bakalan menceraikan ibu teman saya ini, kalau si anak tiri nggak mau dinikahkan. Karena menurut si bapak tiri, biaya sekolah itu mahal, padahal ujung-ujungnya bakalan percuma.

Selain itu, teman saya juga masih usia 14 tahun, kan. Dia iya-iya aja sewaktu diiming-imingi bakalan dibiayai sekolahnya oleh calon suaminya. Dalam hal ini, dia cari jalan biar masih bisa sekolah dan berbakti kepada orang tua. Dan menikah adalah satu-satunya jalan. Mana lagi, dalam kesepakatan antara dia dan bapak tirinya, pernikahan akan dirahasiakan dari pihak sekolah.

Sampai di sini, mungkin ada yang berpikir bahwa kenapa ibunya malah mengorbankan anaknya. Padahal suaminya terang-terangan kayak gitu.

Saya nggak tahu apa yang terjadi ke si ibu. Soalnya kata teman saya, ibunya cuma nangis nggak bisa apa-apa.

Hal paling logis yang bisa saya temukan: ibunya bucin parah, karena dapat suami yang usianya lebih muda dan masih gagah perkasa. Dan saya optimis para pembaca setuju akan hal ini. Hahah.

Serangkaian acara pernikahan yang notabene siri itu akhirnya berlangsung dengan meriah. Orang tua menerima banyak tamu, salah satunya tamu dari pihak sekolah pada h-1 pernikahan.

Eits, di titik ini sudah tidak sesuai skenario sejak awal yang 'katanya' mau dirahasiakan.

Ya mana ada pernikahan rahasia tapi bikin acara meriah selama beberapa hari sebelum akad, ngundang tamu sana sini, padahal jarak sekolah sampai rumah kami cuma 1 kilometer.

Kecuali di dunia Wattpad.

H-1 ijab kabul itu, salah satu komite sekolah datang, menawarkan dua pilihan: mau lanjut sekolah atau lanjut menikah tapi putus sekolah.

Teman saya yang sebenarnya pengen sekolah tapi takut jadi anak durhaka, maunya lanjut menikah tapi masih boleh sekolah. Dengan harapan, pihak sekolah merahasiakan pernikahannya.

Andai dia hidup di imajinasi penulis Wattpad kayak saya, mungkin harapannya bisa terkabul tanpa drama dan kesukaran. Sayangnya, pihak sekolah ada di dimensi lain. Mereka tidak menjadikan cerita perjodohan anak remaja di Wattpad sebagai referensi. Kalau A ya A, B ya B.

Ijab kabul tetap dilaksanakan keesokan harinya, yang artinya dia harus putus sekolah. Entah bagaimana nasibnya ke depan, dia nggak berani berandai-andai.

Tiga bulan setelahnya, teman saya kembali ke orang tuanya, meski sang suami belum menceraikan. Menurut pengakuannya, selama ini dia sering mengalami pendarahan, makanya memilih pulang ke tempat orang tua.

Dari sini drama itu dimulai.

Ibu dari teman saya selalu memperbolehkan ketika anaknya jalan dengan laki-laki lain, meski sadar anaknya masih terikat pernikahan. Secara terang-terangan, teman saya juga bilang kalau para lelaki itu pacarnya, dan dia sering berkunjung ke rumah para pacarnya itu.

Pada titik itu, saya bertanya-tanya. Ini gimana, sih?

Dalam bayangan saya, si ortu semacam 'menjual' anaknya. Atau entah, ya. Mungkin semasa anaknya jadi istri tapi masih ditaksir sama cowok-cowok single semacam jadi kebanggaan tersendiri bagi si ibu. Who knows?

Masih satu RT dengan saya, ada juga yang kisahnya agak mirip. Sama-sama dijodohkan, tapi yang ini sudah lulus SMP. Adik kelas saya juga.

Bedanya, sewaktu dijodohkan, teman saya ini belum ada rasa sama suaminya. Nah, sewaktu udah mulai menerima perjodohan dan ada rasa, ortunya yang justru minta dikembalikan. Karena si menantu nggak mau ketika disuruh beli mobil mevvah.

Mungkin aslinya minta anaknya dikembalikan itu buat gertak sambal, tapi ternyata dikembalikan betulan itu.

Dari dua cerita tentang teman saya itu, saya nggak tahu pesan moral apa yang bisa kita petik. Mungkin nanti kalau kita jadi orang tua, seenggaknya kita nggak jadi orang tua yang toksik, yang memaksakan keegoisan kita untuk anak kita.

Tambahan (ini ghibah beneran)

Orang tua dua teman saya itu kan pada intinya nggak suka kalau anaknya sekolah tinggi. Karena anaknya nggak disekolahin tinggi-tinggi, mereka maunya anak para tetangga mereka juga nggak sekolah tinggi.

Buat para pembaca yang udah ngikutin buku ini sejak lama, mungkin paham seberapa toksik lingkungan tempat tinggal saya. Dan sebetulnya, setelah saya pikir-pikir, lingkungan ini sama sekali bukan tempat yang baik untuk tumbuh kembang anak.

Rahasia Cewek!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang