Jangan GR

4.5K 355 48
                                    

Lagu-lagunya Letto --salah satu band yang tenar sejak saya masih SD-- mengajarkan kepada saya untuk tidak GR alias gede rasa karena kata imbuhan yang menyatakan kepemilikan.

Imbuhan "-mu", "-nya", "-ku", dll itu belum tentu tentang siapa yang diajak bicara. Bisa aja tentang orang lain.

Makanya jangan GR saat ada orang yang tiba-tiba bilang, "Menerima apa adanya."

Menurut KBBI, kata "-nya" adalah varian pronomina persona dia/ia dan pronomina benda yang menyatakan milik, pelaku, atau penerima.

Artinya, "-nya" itu milik orang lain, milik dia.

Menerima apa adanya. Berarti, menerima apa yang ada pada orang lain. Artinya, mungkin dia ngomongnya memang ke kita, tapi ditujukan kepada orang lain. Haha.

Kalo emang orangnya ngomong ke kita dan ditujukan ke kita, kan yang lebih sesuai kaidah itu menerima apa adamu, bukan apa adanya. *ngaco

Jangan heran kalo pas masa pedekate atau pacaran sering ngomong, "Menerima apa adanya," tapi pas udah nikah malah sering ribut karena hal-hal sepele. Karena yang dia terima itu adanya, bukan adamu.

Terus, apa hubungannya sama lagu dari band Letto?

Sebenernya cuma buat penguat aja sih. Lagu-lagu dari band Letto itu kan kebanyakan tentang romantisme, tentang cinta dan kerinduan. Kata imbuhan "-mu", "-nya", dan "-ku" itu terlalu ambigu, kalo saya bilang.

Contohnya, pada lirik lagu Permintaan Hati.

Pelukanmu ~~

Bersamamu ~~

Dan tanpamu aku hilang selalu ~~

Kalo huruf pertamanya pakai huruf kecil, menggambarkan romantisme antarmanusia, wabilkhusus orang yang pacaran atau para bucin. Atau yang lebih agak berbobot, romantisme antara anak dan orang tua.

Pelukan-Mu ~~

Bersama-Mu ~~

Dan tanpa-Mu aku hilang selalu ~~

Tapi begitu pakai huruf kapital, bisa jadi romantisme antara manusia dengan Sang Pencipta.

Beda banget, kan?

Makanya jangan gampang GR.

Hahaha.

Rahasia Cewek!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang