Bab 5

640 85 0
                                    

Chris mendekat kearah pria yang sedang minum kopi itu. Jantungnya sangat berdegup kencang sekarang.

Bagaimana bisa suara seseorang bisa mirip sekali dengan Leon?

"Leon?" Ucap Chris.

Pria itu langsung tersentak dan diam. Dia menoleh dan melihat Chris. Melihat itu, Chris langsung terkejut setengah mati melihat siapa yang ada dihadapannya itu.

Rebecca sudah mundur sembari menutup mulutnya melihat itu, dia juga syok melihat pria itu.

"Chris? Apa yang kau lakukan disini?" Ucap Leon kaget.

Chris langsung menarik tangan Leon lalu memeluknya dengan sangat erat sembari menangis disana.

"Ini benar-benar kau? Kau benar-benar Leon ku? Bagaimana bisa?" Ucap Chris.

Wah, ini benar-benar...

"Akhirnya kau menemukanku" ucap Leon lalu memeluk Chris balik.

Chris masih terus menangis dan terus memeluk Leon dengan erat. Dia tak menyangka jika suaminya itu masih hidup dan ada dihadapannya sekarang.

Berada didalam dekapannya.

"Bagaimana kabarmu?" Ucap Leon sembari memegang wajah Chris.

"Kemana saja kau selama ini? Aku kira kau benar-benar mati dan meninggalkanku serta Rose" ucap Chris.

"Aku diselamatkan Ada dan ikut di organisasi rahasia milik Ada. Aku tidak bisa menemuimu karena itulah pernjanjianku degan Ada, aku bisa kembali padamu jika kau yang menemukanku" ucap Leon.

"Jika aku tahu, aku akan mencarimu hingga ke ujung dunia sekalipun" ucap Chris.

Leon terkekeh lalu mencium bibir Chris disana. Chris memeluk pinggang Leon dan mereka berciuman, menyalurkan rasa rindu mereka setelah sekian lama tidak bertemu.

"Ekhem" dehem Rebecca disana.

Rebecca berbalik dan menunggu mereka selesai disana. Tidak mungkin dia terus melihat mereka berciuman disana bukan?

Untungnya Piers dan Finn menunggu di pesawat. Mereka tidak tahu jika Leon masih hidup dan akan menjadi kejutan yang sangat luar biasa nanti.

Chris melepaskan ciuman itu dan tersenyum kearah Leon disana.

"I miss you" ucap Chris.

"Me too" ucap Leon.

Mereka duduk di meja yang diduduki Leon tadi dan mulai berbicara disana. Rebecca membuka laptop miliknya dan memperlihatkan virus seperti parasit Los Illuminados itu.

"Soal itu agi?" Ucap Leon sembari tertawa.

"Apa maksudmu dengan "lagi"?" Ucap Rebecca.

"Aku pergi ke DC dan menemukan virus seperti itu. Tapi kami langsung memusnahkan mereka dan kembali ke Colorado" ucap Leon.

"Kekacauan ini menyebar dengan sangat cepat" ucap Chris.

"Seluruh peneliti dan staf di fasilitas penelitian terinfeksi" ucap Rebecca.

Leon menghela nafasnya.
"Aku ibarat dalam waktu yang sama" ucap Leon.

Mereka semua terkekeh pelan disana. Benar, mereka masih terkurung didalam waktu yang sama selama 5 tahun terkahir ini.

"Apa rencanamu?" Ucap Leon.

"Temukan virusnya" ucap Chris.

"Tidak, virusnya ada didekat kita sejak awal" ucap Rebecca.

Mereka berdua menatap Rebecca.

"Aku tidak mengerti" ucap Chris.

"Kita tidak perlu mencari virus baru yang dipakai Jake untuk menginfeksi orang-orang karena virus itu sudah ada dalam tubuh semua orang" ucap Rebecca.

"Apa!?" Ucap mereka bersamaan.

"Kita hanya perlu mencari pemicunya. Pemicu untuk mengaktifkan virus tak terlihat tersebut dan hanya Jake yang tahu apa itu. Sampai kita tahu apa itu, semuanya baik manusia maupun zombie adalah senjata potensialnya. Jika kita tidak mencari tahu sekarang, tak akan ada lagi kota seperti ini. Aku menciptakan vaksin dan sudah aku coba pada diriku sendiri dan ternyata berhasil. Tapi, sampai kita tahu bagaimana cara Jake mengaktifkan virus itu, kita tidak tahu apakah hal itu juga akan berhasil pada orang lain" ucap Rebecca.

"Sekarang semuanya sudah jelas jika ada sesuatu yang memicu virus itu aktif? Kita hanya perlu mencari pemicu itu?" Ucap Leon.

"Tepat sekali" ucap Rebecca.

Saat sedang berbincang, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti didepan kafe dan mereka melihat karena seluruh kafe ini dikelilingi kaca dan itu tembus keluar.

"Tunggu, itu..." Ucap Chris.

Mereka menatap kearah depan dan melihat mahluk besar yang ditemui Chris di mansion Meksiko waktu itu.

"Kenapa dia ada disini!?" Teriak Chris.

Mahluk itu membawa minigun dan langsung menembakki mereka dengan membabi buta disana.

Chris menarik Leon dan Rebecca untuk bersembunyi dibelakang dengan cepat hingga mereka bisa menghindari tembakan-tembakan itu.

Seluruh kafe jadi rusak dan semua orang berteriak ketakutan karena itu.

"Kalian dibuntuti!!" Teriak Leon.

Lalu tembakan berhenti dan orang-orang itu langsung pergi dari sana. Chris keluar lalu berlari keluar, mobil yang mengangkut mahluk itu pergi dengan cepat sekali.

"Piers, siapkan pesawat. Kita kembali ke Raccoon City sekarang" ucap Chris mengubungi Piers melalui Earpiece.

Sebelum pergi, Chris berjalan kearah pemilik kafe yang sudah hancur karena tembakan tadi dan memberikan kartu BSAA disana.

"Langsung telfon pada nomor itu dan mereka akan langsung memberikan uang ganti rugi atas ini" ucap Chris.

Mereka langsung pergi dari sana dan pergi ke tempat dimana pesawat mereka tadi mendarat.

"Kalian mendarat dengan pesawat sebesar ini disini?" Ucap Leon.

"Tapi muat bukan?" Ucap Chris.

Leon tertawa mendengar itu.

Mereka turun dari mobil dan masuk kedalam pesawat. Piers dan Finn yang ada didalam langsung terjatuh kebawah sembari menunjuk Leon disana.

"H-hantu!!" Teriak mereka semua.

Rebecca berjalan kearah mereka berdua lalu menampar mereka lumayan keras disana.

"Sadarlah, itu memang Leon" ucap Rebecca.

"Bagaimana mungkin itu Leon?!" Teriak Finn.

"Ceritanya panjang, Finn" ucap Leon.

"Dia benar-benar Leon" ucap Finn sembari menatap Piers disana.

Piers berdiri dan merapikan pakaiannya disana. Dia langsung memukul kepala Finn, agar mengendalikan dirinya disana.

Ada Chris didepan mereka.

"Senang melihatmu lagi, Leon. Selamat datang kembali" ucap Piers.

"Terimakasih" ucap Leon.

Mereka duduk di kursi yang tersedia didalam pesawat lalu pesawat itu pergi dari Colorado untuk kembali ke Raccoon City sekarang.

.

.

.

TBC

After Darkness To Light: The Last Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang