Bab 22

468 75 0
                                    

Chris dan timnya langsung masuk setelah mendengar suara tangisan Rose yang ternyata sampai ke luar gedung, membuat semua orang keheranan sekaligus penasaran kenapa bayi itu menangis begitu keras didalam.

Mereka memutuskan untuk tidak berpencar tapi tetap memperhatikan seluruh sudut.

"Sayap kanan clear"

"Sayap kiri clear"

Sisa tim yang menunggu di tengah langsung mengangguk, tim yang ada di tengah langsung masuk kedalam dan diikuti oleh tim yang mencek sayap kanan dan kiri gedung itu.

Saat masuk lebih dalam, mereka melihat Claire yang tergeletak dilantai dengan suntikan bius di punggungnya.

"Claire!" Ucap Chris.

Dia langsung mendekat lalu mencoba menyadarkan adiknya itu. Tapi mungkin karena dosis obat bius itu banyak, membuat Claire tidak mudah sadar disana.

"Bawa dia keluar, Piers" ucap Chris.

"Joseph, bawa dia keluar" ucap Piers.

"Aku menyuruhmu, Nivans" ucap Chris.

"No captain. I'll be here the whole time this mission lasts" ucap Piers.

"Piers" ucap Chris.

Piers tidak bergeming dan diam. Membuat Chris menghela nafasnya, Piers pasti tidak ingin meninggalkannya sendirian disini. Chris meminta Joseph untuk membawa Claire keluar dari sana.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk menemukan Leon dan Rose yang masih belum ditemukan.

"Bagaimana dari atas sana" ucap Chris melalui earpiece.

"Mereka tidak ada diatas, kapten"

Anak buahnya yang menerbangkan drone tidak menangkap pergerakan apapun di lantai atas maupun rooftop.

Aneh.

"Dimana ruangan rahasia itu" ucap Chris.

"Ada di bawah tanah" ucap Piers.

"Kita ke sana" ucap Chris.

.

.

.

Leon sedang bersembunyi di sebuah ruangan sembari membawa senjata yang dicurinya dari salah satu anak buah Jake.

"Dimana kau!" Teriak Jake marah.

Sebagian tubuhnya sudah hancur karena Leon terus menembaknya. Rupanya sudah menjadi lebih menyeramkan daripada yang tadi.

"Kau pikir wanita sialan itu berhasil keluar?!" Teriak Jake.

Huh?

Claire?

"Tidak! Aku menemukan bayi itu! Lihatlah sekarang! Dia sedang dipersiapkan untuk menjadi bow terkahirku!" Teriak Jake sembari tertawa.

Sialan!!!

Bagaimana bisa rose bisa ada pada Jake lagi!!!!

Saat dia mengintip, Jake sudah menatapnya disana. Sepertinya dia sudah tahu jika Leon bersembunyi di ruangan itu.

Leon menghela nafasnya dan keluar sembari mengangkat tangannya keatas.

"Berikan Rose padaku" ucap Leon.

"Hmmm, tidak semudah itu. Jatuhkan senjatamu dan tendang itu padaku" ucap Jake.

Fuck.

Leon menurut, dia langsung menaruh senjata yang dipegangnya lalu menendangnya hingga menjauh dari dirinya.

"Berikan Rose padaku sekarang" ucap Leon.

Jake menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, ini. Bawa saja sendiri" ucap Jake sembari mencengkram leher Rose hingga rose menggelantung disana.

"Jake!" Teriak Leon.

Rose meronta-ronta karena tidak bisa bernafas.

Tak berapa lama terdengar suara tembakan dan terdengar jika Jake mengerang kesakitan disana.

Leon langsung berlari untuk menangkap tubuh rose yang hendak jatuh disana, dia langsung melompat dan tubuhnya yang terjatuh karena menangkap tubuh Rose.

Untung ketangkep.

"Leon!" Ucap Chris.

Itu Chris!

Mereka langsung berdiri didepan Leon, melindunginya.

"Kau baik-baik saja?" Ucap Chris.

Leon mengangguk sembari tersenyum. Dia berdiri dan menepuk-nepuk punggung rose yang menangis itu.

"Sekarang pergilah, kami akan mengurus semuanya disini" ucap Chris.

"Tidak! Kita harus segera keluar!" Ucap Leon.

"Ada apa?" Ucap Chris.

"Bom! Dia memasang bom" ucap Leon.

Jake bangkit dan menatap marah kearah mereka. Dengan wujudnya yang tidak berbentuk lagi, dia berteriak hingga beberapa bow keluar dari tempat persembunyian mereka.

Kenapa Chris tidak menyadari adanya bow disana?!

"Mundur" ucap Chris pelan melalui earpiece.

Mereka mundur dengan perlahan dan langsung berlari dari sana, sembari berlari, mereka menebak bow yang mengejar dibelakang mereka.

Terutama di Licker itu.
Sangat gesit dan lincah.

Chris menebak licker yang hendak menerkam salah satu timnya, Chris berlari sembari menebak kebelakang beberapa kali.

Saat sedang berlari, seseorang langsung membawa Rose yang berada di gendongan Leon. Orang itu bergelantungan di tali yang biasa digunakan dalam misi.

Leon kenal tali itu.

Itu milik Ada.

"Ada Wong?" Ucap Leon.

Tidak mungkin! Bagaimana mungkin Ada memihak Jake...

"Maaf Leon" ucap Ada lalu pergi.

"Tidak!!!" Teriak Leon.

Saat hendak mengejar, Chris mencegahnya.

"Tidak ada waktu lagi" ucap Chris.

"Chris!" Teriak Leon.

Chris tetap diam dan menariknya untuk berlari kembali disana. Membuat Leon kesal setengah mati pada Chris.

Leon menatap timer yang ada di jam tangannya, 10 menit lagi bom itu akan meledak.

.

.

.

TBC

After Darkness To Light: The Last Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang